Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Nasional

Tradisi Perang Topat, Simbol Toleransi Umat Islam dan Hindu di Lombok Barat

Jumat, 9 Desember 2022 17:45 WIB
Tribun Lombok

Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana

TRIBUN-VIDEO.COM, LOMBOK BARAT - Setelah dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19, tradisi Perang Topat di Lingsar, Kabupaten Lombok Barat akhirnya digelar kembali tahun ini.

Perang Topat merupakan sebuah tradisi yang rutin digelar di Pura Lingsar oleh kelompok masyarakat beragama Hindu dan Islam.

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan, tradisi Perang Topat telah dilaksanakan secara turun temurun oleh umat Muslim dan Hindu di Lombok Barat.

Dimana tradisi ini merupakan bentuk toleransi antara umat Islam dan Hindu yang disatukan dalam satu tradisi.

"Tradisi perang topat ini merupakan warisan leluhur yang mengajari kita bersikap terhadap perbedaan," ungkap Fauzan Khalid, Kamis (8/11/2022).

Tradisi ini memperkuat hubungan persaudaraan antara masyarakat Suku Sasak beragama Islam dan Suku Bali beragama Hindu.

Baca: Mengenal Tradisi Pingitan yang Dijalani Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Jelang Hari Pernikahan

Penetapan pelaksanaan Perang Topat ini dilakukan setiap bulan puranama atau bulan ketujuh dalam penanggalan Suku Sasak.

Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan, biasanya dilakukan pada saat sore hari atau setelah ibadah sholat asar.

Namun sebelum pelaksaan Perang Topat berlangsung, masyarakat melakukan arak-arakan dengan membawa berbagai macam makanan dan sesajen.

Arak-arakan ini diiringi berbagai musik tradisional.

Arak-arakan umat Hindu dan Islam di Pura Lingsar, Lombok Barat sebelum tradisi Perang Topat dilakukan, Kamis (8/12/2022).

Baca: Menilik Pelaksanaan Tradisi Perang Topat di Lombok Barat, Simbol Toleransi Umat Islam dan Hindu

Setelah itu, barulah dilangsungkan pelemparan ketupat yang sudah disiapkan oleh pantia.

Berdasarkan pantauan Tribunlombok.com, pelemparan ketupat dilakukan dalam suasana gembira dan meriah.

Meski ketupat benar-benar dilempar ke kerumunan massa, namun mereka tidak melakukan berdasarkan amarah.

Disamping itu, umat Islam atau pun Hindu berkumpul menjadi satu, saling berebut ketupat yang dilemparkan oleh pantia.

Ada yang kembali melepar ketupat tersebut, namun ada pula yang mengumpulkanya dan dibawa pulang. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tradisi Perang Topat, Simbol Toleransi Umat Islam dan Hindu di Lombok Barat

# umat Islam # Lombok Barat # Perang Topat # toleransi # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved