Terkini Nasional
Tradisi Perang Topat, Simbol Toleransi Umat Islam dan Hindu di Lombok Barat
Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUN-VIDEO.COM, LOMBOK BARAT - Setelah dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19, tradisi Perang Topat di Lingsar, Kabupaten Lombok Barat akhirnya digelar kembali tahun ini.
Perang Topat merupakan sebuah tradisi yang rutin digelar di Pura Lingsar oleh kelompok masyarakat beragama Hindu dan Islam.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan, tradisi Perang Topat telah dilaksanakan secara turun temurun oleh umat Muslim dan Hindu di Lombok Barat.
Dimana tradisi ini merupakan bentuk toleransi antara umat Islam dan Hindu yang disatukan dalam satu tradisi.
"Tradisi perang topat ini merupakan warisan leluhur yang mengajari kita bersikap terhadap perbedaan," ungkap Fauzan Khalid, Kamis (8/11/2022).
Tradisi ini memperkuat hubungan persaudaraan antara masyarakat Suku Sasak beragama Islam dan Suku Bali beragama Hindu.
Baca: Mengenal Tradisi Pingitan yang Dijalani Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Jelang Hari Pernikahan
Penetapan pelaksanaan Perang Topat ini dilakukan setiap bulan puranama atau bulan ketujuh dalam penanggalan Suku Sasak.
Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan, biasanya dilakukan pada saat sore hari atau setelah ibadah sholat asar.
Namun sebelum pelaksaan Perang Topat berlangsung, masyarakat melakukan arak-arakan dengan membawa berbagai macam makanan dan sesajen.
Arak-arakan ini diiringi berbagai musik tradisional.
Arak-arakan umat Hindu dan Islam di Pura Lingsar, Lombok Barat sebelum tradisi Perang Topat dilakukan, Kamis (8/12/2022).
Baca: Menilik Pelaksanaan Tradisi Perang Topat di Lombok Barat, Simbol Toleransi Umat Islam dan Hindu
Setelah itu, barulah dilangsungkan pelemparan ketupat yang sudah disiapkan oleh pantia.
Berdasarkan pantauan Tribunlombok.com, pelemparan ketupat dilakukan dalam suasana gembira dan meriah.
Meski ketupat benar-benar dilempar ke kerumunan massa, namun mereka tidak melakukan berdasarkan amarah.
Disamping itu, umat Islam atau pun Hindu berkumpul menjadi satu, saling berebut ketupat yang dilemparkan oleh pantia.
Ada yang kembali melepar ketupat tersebut, namun ada pula yang mengumpulkanya dan dibawa pulang. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tradisi Perang Topat, Simbol Toleransi Umat Islam dan Hindu di Lombok Barat
# umat Islam # Lombok Barat # Perang Topat # toleransi #
Sumber: Tribun Lombok
Live Update
Nasib Miris Puluhan Santriwati di Lombok Barat, Dilecehkan Pimpinan Ponpes dengan Modus 'Ludah Suci'
Jumat, 25 April 2025
VIRAL NEWS
'Walid' Asal Lombok Rudapaksa 20 Santriwatinya, Lancarkan Aksinya Selama 6 Tahun Sejak 2015
Jumat, 25 April 2025
Viral News
LIVE: 'Walid' Asal Lombok Cabuli 20 Santriwati, Bermodus Janjikan Jodoh hingga Paksa Minum Ludah
Jumat, 25 April 2025
Live Update
5 Hari Mengantre, Puluhan Truk Tronton Bawa Sapi Masih Tertahan di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat
Kamis, 24 April 2025
tribunnews update
Kasus Pelecehan Santriwati di Lombok Barat Terungkap Gara-gara Serial Walid, Pelaku Perdaya Korban
Rabu, 23 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.