Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Nasional

Makna Prosesi Sungkeman di Pernikahan Kaesang dan Erina, Wujud Terima Kasih Anak kepada Orang Tua

Jumat, 9 Desember 2022 11:24 WIB
TribunSolo.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Salah satu prosesi pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono yang menarik perhatian adalah sungkeman.

Seperti diketahui, keduanya mempelai menggunakan adat Jawa saat melakukan prosesi pernikahan.

Dari banyaknya rangkaian, salah satunya yakni sungkeman.

Sungkeman sendiri merupakan  prosesi saling memaafkan yang dilakukan orang yang lebih muda kepada yang lebih tua.

Biasanya dilakukan saat momen idul fitri dan prosesi pernikahan adat jawa.

Sungkem sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti sujud sebagai tanda bakti dan hormat.

Dalam sungkeman tersirat harapan dan doa agar ke depan keadaan menjadi lebih baik dengan saling memaafkan satu sama lain

Secara teknis, sungkeman dilakukan dengan bersimpuhnya anak yang lebih muda, lalu mencium tangan orang yang lebih tua.

Baca: Nasihat untuk Kaesang Pangarep dan Erina Gudono saat Pengajian di Rumah Presiden Joko Widodo

Jika melihat dari sisi sejarah, tidak diketahui secara pasti kapan dan di mana tradisi sungkeman lebaran bermula.

Namun, seorang budayawan senior dari Universitas Gadjah Mada Dr. Umar Khayam (alm) pernah berteori perihal awal mula prosesi yang lekat di masyarakat Jawa ini.

Prosesi sungkeman merupakan bagian dari akulturasi budaya Jawa dan Islam, sama seperti budaya mudik dan perayaan lebaran.

Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat saat itu.

Sedari awal sungkem telah dilakukan anak-anak Jawa kepada orang yang lebih tua, sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua atau dituakan.

Makna pertama dari tradisi sungkeman ialah sebagai sarana yang dilakukan masyarakat Jawa untuk melatih kerendahan hati.

Sebab, dengan melakukan sungkem, seseorang akan melakukan gestur merendah dan menyembah kepada orang yang lebih tua.

Baca: Momen Pengajian Jelang Akad Pernikahan Kaesang Pangarep di Kediaman Erina

Makna kedua dari sungkem, yaitu sebagai wujud terima kasih dari seorang anak atau orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Ungkapan terima kasih ini diwujudkan dengan gestur yang seakan patuh dan hormat kepada orang yang lebih tua.

Makna dari tradisi sungkem  yakni wujud penyesalan dan permintaan maaf dari segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan kepada orang tua.

Sebuah hubungan antara orang yang lebih tua dengan yang lebih muda akan dapat diperbaiki dengan tradisi sungkeman.

Makna terakhir dari sungkeman, yakni sebagai ritual penyadaran diri pada jiwa-jiwa anak muda yang sering lupa bagaimana seharusnya memperlakukan orang yang lebih tua.

Tradisi sungkeman tidak digunakan untuk menunjukkan rendahnya derajat seorang manusia kepada manusia yang lain.

Melainkan, hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan akhlak dan sifat yang mulia dari seorang manusia.

Tujuan utama dari tradisi yang satu ini bukan hanya untuk memohon maaf kepada orang lain, namun juga sebagai tanda penghormatan kepada manusia lain yang telah memberikan sekaligus mengajarkan berbagai hikmah dari kehidupan.

Tradisi sungkeman dilakukan dengan cara membungkukkan badan dan jongkok sambil mencium kedua tangan orang yang lebih tua.

Setelah itu, maka diperbolehkan untuk mengucapkan permohonan maaf hingga doa yang dipanjatkan kepada Allah Swt. atas orang yang lebih tua dari kita tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Makna Prosesi Sungkeman di Pernikahan Kaesang dan Erina, Wujud Terima Kasih Anak Kepada Orang Tua

Editor: Tri Hantoro
Sumber: TribunSolo.com

Tags
   #sungkeman   #pernikahan   #Kaesang   #Erina Gudono

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved