Natal dan Tahun Baru 2023
Sejarah di balik Adanya Pohon Cemara saat Perayaan Natal, Bermula dari Jerman?
TRIBUN-VIDEO.COM – Hari Natal yang biasa dirayakan Umat Kristiani identik dengan pohon cemara atau pohon Natal.
Pohon Natal berasal dari Jerman, tepatnya barat Jerman.
Melansir Britannica, pada abad pertengahan terdapat sebuah pertunjukan teatrikal tentang Adam dan Hawa yang memiliki sebuah “pohon surga”.
Adapun, “pohon surga” merupakan pohon cemara yang digantungi buah apel sebagai melambangkan Taman Eden.
Alhasil, pada 24 Desember yang merupakan hari raya keagamaan Adam dan Hawa, warga Jerman mendirikan pohon tersebut di rumah mereka.
Baca: Tradisi Unik Perayaan Natal di Berbagai Negara: Ada Festival Lampion Raksasa di Filipina
Tradisi tersebut kian menyebar pada warga Jerman Lutheran pada abad ke-18, hingga akhirnya pohon Natal menjadi tradisi yang mengakar di Jerman.
Tradisi pohon Natal dimulai pada 1837-1901 saat Ratu Victoria masih menduduki kursi kerajaan.
Pasangan kerajaan tersebut dikatakan sebagai orang yang mempopulerkan kegiatan mendekorasi pohon Natal.
Alhasil, banyak orang yang mengira bahwa tradisi tersebut berasal dari Inggris.
Sebelumnya, orang-orang menaruh pohon-pohon kecil di atas meja.
Namun saat pohon berukuran besar dari Norwegia bisa dimasukkan ke dalam rumah, mereka menaruhnya di lantai.
Sejak 1947, Norwegia kerap mendonasikan pohon ke London sebagai tanda terima kasih karena telah membantu mereka selama Perang Dunia II.
Adapun, pohon yang dikirim melalui jalur laut dipajang di Trafalgar Square dan didekorasi dengan gaya khas Norwegia, yakni untaian lampu dipasang menjuntai ke bawah dan tidak saling menyilang.
Meski tradisi pohon Natal dipopulerkan oleh Ratu Victoria di Inggris pada pertengahan abad ke-19, namun tradisi tersebut tiba lebih dulu di Amerika Utara pada abad ke-17 melalui para pemukim Jerman.
Kendati demikian, kepopuleran tersebut baru mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Baca: Aturan PPKM Level 1 Periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Berlaku hingga 9 Januari 2023
Selain Amerika dan Inggris, tradisi pohon Natal juga populer di Austria, Swiss, Polandia, dan Belanda.
Di China dan Jepang, pohon Natal diperkenalkan oleh para misionaris Barat pada abad ke-19 dan abad ke-20.
Dekorasinya pun menggunakan desain kertas yang rumit.
Kendati pohon Natal modern bermula dari Jerman, penggunaan pohon cemara, karangan bunga (wreath) dan rangkaian bunga (garland) yang melambangkan kehidupan kekal merupakan kebiasaan orang Mesir kuno, China, dan Ibrani dulu kala.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pohon Natal Identik dengan Pohon Cemara, Ini Sejarah di Baliknya
# Perayaan Natal # Jerman # Pohon Cemara # Natal dan Tahun Baru 2023
Video Production: Diah Putri Pamungkas
Sumber: Tribun Papua
Sejarah Hari Ini
Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 80 Tahun Silam di Bunker, Tembakkan Peluru ke Kepala Sendiri
Rabu, 30 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Roket Maut Hamas Hajar Tank IDF | 3 Bom Dijatuhkan Israel di Pinggiran Beirut, Gencatan Rapuh
Senin, 28 April 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Rudal Jarak Jauh "Taurus" Siap Dikirim Jerman ke Ukraina, Dorong Konsesi dari Presiden Rusia Putin
Senin, 14 April 2025
Mancanegara
Siap Perang Lawan Rusia, Jerman Siagakan 800 Ribu Tentara, Latihan Militer Besar-besaran Digelar
Selasa, 8 April 2025
Tribunnews Update
Jerman Siagakan 800 Ribu Tentara Siap Hadapi Perang Rusia, Latihan Militer Besar-besaran Digelar
Senin, 7 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.