Minggu, 11 Mei 2025

Natal dan Tahun Baru 2023

Sejarah di balik Adanya Pohon Cemara saat Perayaan Natal, Bermula dari Jerman?

Kamis, 8 Desember 2022 18:34 WIB
Tribun Papua

TRIBUN-VIDEO.COM – Hari Natal yang biasa dirayakan Umat Kristiani identik dengan pohon cemara atau pohon Natal.

Pohon Natal berasal dari Jerman, tepatnya barat Jerman.

Melansir Britannica, pada abad pertengahan terdapat sebuah pertunjukan teatrikal tentang Adam dan Hawa yang memiliki sebuah “pohon surga”.

Adapun, “pohon surga” merupakan pohon cemara yang digantungi buah apel sebagai melambangkan Taman Eden.

Alhasil, pada 24 Desember yang merupakan hari raya keagamaan Adam dan Hawa, warga Jerman mendirikan pohon tersebut di rumah mereka.

Baca: Tradisi Unik Perayaan Natal di Berbagai Negara: Ada Festival Lampion Raksasa di Filipina

Tradisi tersebut kian menyebar pada warga Jerman Lutheran pada abad ke-18, hingga akhirnya pohon Natal menjadi tradisi yang mengakar di Jerman.

Tradisi pohon Natal dimulai pada 1837-1901 saat Ratu Victoria masih menduduki kursi kerajaan.

Pasangan kerajaan tersebut dikatakan sebagai orang yang mempopulerkan kegiatan mendekorasi pohon Natal.

Alhasil, banyak orang yang mengira bahwa tradisi tersebut berasal dari Inggris.

Sebelumnya, orang-orang menaruh pohon-pohon kecil di atas meja.

Namun saat pohon berukuran besar dari Norwegia bisa dimasukkan ke dalam rumah, mereka menaruhnya di lantai.

Sejak 1947, Norwegia kerap mendonasikan pohon ke London sebagai tanda terima kasih karena telah membantu mereka selama Perang Dunia II.

Adapun, pohon yang dikirim melalui jalur laut dipajang di Trafalgar Square dan didekorasi dengan gaya khas Norwegia, yakni untaian lampu dipasang menjuntai ke bawah dan tidak saling menyilang.

Meski tradisi pohon Natal dipopulerkan oleh Ratu Victoria di Inggris pada pertengahan abad ke-19, namun tradisi tersebut tiba lebih dulu di Amerika Utara pada abad ke-17 melalui para pemukim Jerman.

Kendati demikian, kepopuleran tersebut baru mencapai puncaknya pada abad ke-19.

Baca: Aturan PPKM Level 1 Periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Berlaku hingga 9 Januari 2023

Selain Amerika dan Inggris, tradisi pohon Natal juga populer di Austria, Swiss, Polandia, dan Belanda.

Di China dan Jepang, pohon Natal diperkenalkan oleh para misionaris Barat pada abad ke-19 dan abad ke-20.

Dekorasinya pun menggunakan desain kertas yang rumit.

Kendati pohon Natal modern bermula dari Jerman, penggunaan pohon cemara, karangan bunga (wreath) dan rangkaian bunga (garland) yang melambangkan kehidupan kekal merupakan kebiasaan orang Mesir kuno, China, dan Ibrani dulu kala.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pohon Natal Identik dengan Pohon Cemara, Ini Sejarah di Baliknya

# Perayaan Natal # Jerman # Pohon Cemara # Natal dan Tahun Baru 2023

Editor: Danang Risdinato
Video Production: Diah Putri Pamungkas
Sumber: Tribun Papua

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved