4 Faktor yang Mampu Cegah Politik Uang dalam Pemilu Menurut Pengamat Politik Ray Rangkuti

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUN-VIDEO.COM - Politik uang menjadi masalah klasik yang sulit dihilangkan dalam sistem demokrasi, terutama saat Pemilu digelar.

Politik uang dalam Pemilu membuat kualitas demokrasi dalam negara tidak baik, karena masyarakat memilih pemimpinnya bukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki calon tetapi karena siapa yang memberikan uang.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ray Rangkuti menyebut setidaknya ada empat faktor untuk menghilangkan politik uang.

Baca: Tatang Ogah Disebut Melakukan Politik Uang saat Sebar Amplop karena Itu sudah Budaya

“Empat faktor ini, pertama sistem, kedua penegakan hukum, ketiga kesejahteraan dan keempat faktor culture, cara pandang terhadap demokrasi,” kata Ray Rangkuti, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Menurut Ray, ketika berbicara tentang kesejahteraan rakyat, adalah satu faktor yang kemudian akan membuat masyarakat tidak lagi mengharapkan uang dari politik.

“Tetapi harus muncul kesadaran bahwa politik uang berbahaya bagi demokrasi,” ujarnya.

Lalu penegakkan hukum bagi para peserta Pemilu yang memberikan atau menerima uang dengan imbalan pemberian suara kepada para kontestan.

Baca: Viral Arak-arakan Sambil Serukan Duit Ora Payu, Sepupu Gus Baha Menang Pilkades Tanpa Politik Uang

Lalu kemudian pelaksanaan sistem Pemilu yang tidak memungkinkan untuk terjadinya politik uang, namun menurut Ray faktor sistem sangat sulit, terutama pengawasannya.

Karena aparat pengawas tidak sebanding dengan jumlah pemilih yang ada di seluruh wilayah Indonesia. (*)

Baca juga berita terkait di sini

# politik uang # Pemilu # Ray Rangkuti # demokrasi # UIN Syarif Hidayatullah