Olahraga
Liga Italia Heboh: Saat Juventus Masih Tersangkut Skandal Deretan Direksi Resign Serentak
TRIBUN-VIDEO.COM - Liga Italia tengah geger dengan pengunduran diri serentak yang dilakukan jajaran direksi Juventus. Padahal I Bianconeri masih tersandung skandal.
Kabar mengejutkan datang dari Liga Italia.
Juara 36 kali Liga Italia, Juventus, telah mengkonfirmasi semua jajaran direksi klub melakukan resign alias pengunduran diri.
Itu termasuk presiden Andrea Agnelli beserta wakilnya, Pavel Nedved.
Langkah Andrea Agnelli dan Pavel Nedved disusul oleh sesama anggota direksi lainnya seperti Suzanne Heywood, Laurence Debroux, Massimo Della Ragione, Kathryn Fink, Daniela Marilungo, Francesco Roncaglio, dan Kathryn Fink.
Adapun CEO Juventus, Maurizio Arrivabene, dilaporkan juga mengikuti jejak mereka untuk mundur.
Dilansir BolaSport.com dari Football Italia, posisi Maurizio Arrivabene bakal digantikan oleh Maurizio Scanavino.
Pemilihan Maurizio Scanavino juga masih melibatkan orang dalam dari keluarga Agnelli.
Pasalnya, Scanavino merupakan salah satu dari pegawai Fiat, bisnis yang digeluti keluarga Agnelli selama 125 tahun, yang sempat memegang tanggung jawab di bagian pemasaran pada 2004.
Baca: Daftar Pemain Resmi Timnas Serbia Pada Piala Dunia 2022 Qatar, 11 Pemain Berasal dari Liga Italia
Adapun Arrivabene masih diperintahkan untuk menjabat sebagai CEO sementara sebelum pelantikan direksi baru pada 18 Januari 2023.
I Bianconeri sendiri tengah tersandung skandal terkait transfer dengan nilai yang digelembungkan.
Penggelembungan dana transfer tersebut diyakini untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Oleh karena itu, laporan keuangan klub sejak tahun 2018, 2019, dan 2020 sedang diselidiki oleh pihak penyidik Turin.
Selain itu, jaksa penuntut Turin turut mencurigai penerimaan gaji pemain Juventus selama empat bulan yang diserahkan pada 2020 saat terjadi pandemi COVID-19.
Penyelidikan bertujuan untuk membuktikan bahwa para pemain Juventus tidak menginginkan pemangkasan gaji, tetapi hanya melewatkan satu bulan dan terus menerima uang berkat perjanjian pribadi dengan klub.
Hal itu bertentangan dengan apa yang Juventus, salah satu klub yang terdaftar di pasar saham, komunikasikan.
Adanya pembayaran gaji tersembunyi kepada para pemain Juventus menjadi salah satu hal yang dicurigai oleh penyidik.
"Mengingat sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis-akuntansi tertunda, anggota direksi telah mempertimbangkan, sesuai dengan kepentingan sosial terbaik, untuk merekomendasikan agar Juventus menyediakan anggota direksi baru untuk mengatasi masalah ini," bunyi pernyataan Juventus melalui laman resmi mereka seperti yang dikutip oleh BolaSport.com.
Baca: Update Klasemen Liga Italia Pekan 14, Lazio dan AC Milan Miliki Poin Sama, Juventus Merangkak Naik
"Juventus akan terus bekerja sama dengan pengawas dan otoritas terkait, tanpa mengurangi perlindungan haknya sehubungan dengan perselisihan terhadap laporan keuangan dan komunikasi Perusahaan oleh CONSOB dan oleh Kantor Kejaksaan," tulis keterangan dari pihak Juventus.
CONSOB dalam hal ini jika di Indonesia diibaratkan sebagai OJK alias Otoritas Jasa Keuangan bertugas untuk mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di salah satu sektor pasar modal.
Dalam hal ini Juventus tercatat sebagai perusahaan umum terdaftar yang mesti tunduk pada CONSOB.
CONSOB sendiri juga telah melakukan pengecekan laporan keuangan Juventus dengan adanya kelasahan perhitungan atau disebut false accounting pada musim 2020-2021.
Pada waktu itu Juventus sempat diduga terlibat kasus mengenai plusvalenza yang akhirnya tidak terbukti di pengadilan.
Jika hasil penyelidikan terbukti benar terkait skandal soal penggelembungan dana transfer dan gaji pemain, hukuman yang diterima Juventus bisa jadi bakal lebih mengerikan ketimbang kasus 2006.
Seperti kita ketahui, dua windu lalu Juventus terkena skandal Calciopoli di mana klub terjerat kasus pengaturan skor di Liga Italia.
Seria A dan Serie B terlibat dalam pengaturan skor dengan direktur umum Juventus waktu itu, Luciano Moggi ditetapkan sebagai tersangka.
Sebagai hukumannya, Juventus diturunkan ke Serie B, termasuk pengurangan poin untuk klub-klub seperti AC Milan, Fiorentina, Lazio, dan Reggina.
Baca: Liga Italia Inter Milan vs Bologna Pesta 6-1, Nerazzurri Bak Kesetanan Cetak Gol di Babak Kedua
Dewan baru I Bianconeri jelas mendapatkan tugas yang tidak mudah mengingat limpahan kasus besar dari para petinggi sebelumnya.
Rapat pemegang saham klub sendiri yang tertunda sejak 23 November hingga 27 Desember, bakal berlangsung pada 18 Januari 2023.
Selama masa itu pula Juventus diyakini tidak bisa melakoni aktivitas transfer pada bursa transfer musim dingin 2023.
Jika Massimiliano Allegri dan tifosi klub menginginkan perubahan penting pada pertengahan musim 2022-2023, maka hal itu sulit terwujud.
Juventus sudah berjuang untuk menyeimbangkan pembukuan dan membukukan rekor kerugian dalam beberapa bulan terakhir.
Artikel ini Telah Tayang di Bolasport.com dengan judul Liga Italia Geger! Jajaran Direksi Juventus Resign Serentak saat Klub Masih Tersangkut Skandal
Viral News
Kejagung Ungkap Tersangka Baru dalam Perintangan Penyidikan Sejumlah Kasus Mega Korupsi
3 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Hasan Nasbi Batal Mundur dari Jabatan Kepala PCO, Bantah Alasan Ajukan Resign Gegara Ngambek
4 hari lalu
Live Update
UINSU Kena Skandal! Mahasiswi Diduga Jadi Korban Pelecehan Asisten Dosen, Ayah Korban Buka Suara
Rabu, 30 April 2025
Tribunnews Update
Hasan Nasbi Resign, Jubir RI 1: Pengganti Kepala PCO Harus Punya Sensitivitas ke Prabowo Subianto
Selasa, 29 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.