AS Mulai Keteteran Penuhi Permintaan Senjata dari Ukraina, Terpaksa Suplai Bom Presisi Harga Murah

TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat (AS) dikabarkan mulai kehabisan stok senjata untuk memenuhi kebutuhan Ukraina.

Untuk itu, Pentagon sedang mempertimbangkan tawaran dari Boeing untuk bekerja sama dalam pembuatan senjata.

Rencananya, Boeing akan memproduksi secara massal bom presisi dengan harga murah.

Baca: Rusia Disebut Siapkan Serangan Baru ke Ukraina, Kerahkan Kapal ke Laut Hitam Bermuatan Rudal Kalibr

Boeing telah mengusulkan untuk memasok militer Ukraina dengan sistem Ground-Launched Small Diameter Bomb (GLSDB).

Sistem ini akan memasangkan bom diameter kecil (SDB) dengan roket M26 yang relatif melimpah.

Meski berukuran kecil, GLSDB mampu menyerang target pada jarak 150 kilometer.

Baca: Ukraina Diam-diam Buat Plot Serangan Rebut Krimea yang Dicaplok Rusia, Bakal Dilancarkan pada 2023

Dikutip dari Russia Today (RT), senjata tersebut telah dikembangkan AS sejak tahun 2019.

Rencananya, Boeing akan selesai memproduksi massal sistem GLSDB pada musim semi tahun depan.

Sumbangan senjata tersebut dapat memungkinkan Kyiv menyerang Rusia jauh melampaui garis depan.

Seperti diketahui, AS merupakan salah satu negara pemasok senjata terbesar di Ukraina.

Selama berbulan-bulan, negara itu telah menggelontorkan dana fantastis kepada Kyiv.

Di sisi lain, Moskow berulang kali memperingatkan AS dan sekutu NATO-nya agar tidak memasok senjata ke Ukraina.

Baca: Zelensky Ketakutan Umumkan Rusia akan Lakukan Serangan Rudal Besar-besaran ke Ukraina: Ini Sulit

Rusia menilai, bantuan senjata hanya akan memperpanjang konflik dan pada akhirnya dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara Rusia dan Barat. (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

# TRIBUNNEWS UPDATE # senjata # Rusia # Boeing # Ukraina