Rabu, 14 Mei 2025

Metropolitan

Psikolog: Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Diduga Pilih Mati dengan Tenang Tanpa buat Keributan

Jumat, 18 November 2022 20:53 WIB
Warta Kota

TRIBUN-VIDEO.COM - Satu keluarga yang tewas di Kalideres diduga ingin mati dengan tenang tanpa buat keributan. Keputusan kematian itu diduga diambil dengan pikiran yang jernih.

Dugaan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres itu diungkapkan oleh Psikolog Forensik Reza Indragiri.

Dikutip dari Kompas.com, Psikolog Forensik Reza Indragiri menduga, ada kemungkinan bahwa keempat anggota keluarga itu tengah menyongsong ketenangan menuju kematian.

"Saya membayangkan, adakah kemungkinan empat orang ini secara sungguh-sungguh dengan iktikad penuh memang menyongsong rest in peace. Mereka memang ingin mengakhiri hidupnya dengan cara yang damai," kata Reza, Kamis (17/11/2022).

Reza menduga, satu keluarga itu ingin mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak gaduh.

"Bukan dengan cara yang gaduh. Bukan dengan cara yang bikin kisruh. Tetapi betul-betul ingin secara sengaja menyongsong kematian dengan penuh ketenangan," duga Reza.

Pikiran ini terbesit di kepala Reza lantaran melihat sejumlah fakta yang ditemukan terkait kasus ini.

Dari fakta tersebut timbul kesan bahwa keempat anggota keluarga mempersiapkan kematiannya.

Baca: Profesi Keluarga Tewas di Kalideres Terungkap, Ternyata Kerap Titipkan Kue ke Pasar

"Berdasarkan pemberitaan media massa, ada beberapa catatan yang boleh jadi merupakan petunjuk kira-kira apa gerangan yang menjadi penyebab orang ini meninggal dunia," kata dia.

Catatan pertama yaitu kondisi dalam rumah yang relatif tetap rapih.

"Kita membayangkan tidak ada kegaduhan, tidak ada pertengkaran, tidak ada kekisruhan yang mengakibatkan mereka meninggal dunia. Pertama itu," sebut Reza.

Kedua, permintaan atau inisiatif kepada PLN untuk memutus aliran listrik di rumah itu. Pemutusan listrik itu diduga agar para korban tidak meninggalkan rumah kosong yang berpotensi menimbulkan kebakaran karena korsleting listrik.

"Jadi saya bayangkan mereka mungkin menghindari kebakaran, menghindari penggunaan listrik, menghindari tagihan, menghindari persoalan-persoalan susulan yang muncul dari listrik apabila terus mengalir," lanjut dia.

Ketiga, keberadaan jenazah yang ditemukan di sejumlah ruang berbeda dan dalam keadaan terbaring di kasur maupun tergeletak di sofa, mengindikasikan kesengajaan korban berada di sana.

Para korban ingin memperlihatkan bahwa mereka sengaja meninggal di titik-titik tersebut.

Baca: Punya Tunggakan Kebersihan 6 Bulan, Warga Mengira Keluarga di Kalideres sudah Pindah

"Kabar bahwa posisi jenazah yang maaf tidak bergelimpangan di sana sini, tetapi berada di titik-titik tertentu. Seolah-olah mengindikasikan mereka sengaja berada di titik tersebut," jelas Reza.

Jika para korban benar sengaja menyongsong kematian secara damai, lanjut Reza, maka kasus ini sekaligus membantah teori klasik bahwa bunuh diri terjadi lantaran keputusasaan.

"Kalau ini yang menjadi situasi atau penjelasannya, maka terbantahkan sesungguhnya teori-teori klasik yang mengatakan bunuh diri adalah puncak dari keputusasaan, kondisi dari tekanan batin nyata yang tak tertahankan, kondisi yang di luar kelaziman yang tidak mungkin dilakukan manusia yang punya akal sehat.

Maka, pandangan sedemikain rupa nampaknya terpatahkan," jelas Reza.

Di sisi lain, ketenangan yang diduga dipilih oleh korban ini bukan berarti tidak menunjukkan adanya keputusasaan.

"Tidak bisa kemudian kita pukul rata sebagai cerminan adanya kegunjangan jiwa atau keputusasaan mendalam, tidak.

Reza juga menduga, para korban berpikir secara jernih saat memutuskan untuk meninggal dunia di dalam rumahnya.

“Mereka punya perencanaan yang cukup matang untuk mengatakan pada tanggal sekian dan jam sekian saya ingin mengakhiri hidup dengan tenang dengan menggunakan cara yang saya pilih sendiri," pungkas Reza.

"Kalau ternyata empat orang ini wafat dengan latar belakang situasi tersebut, maka kita perlu memberikan penghormatan kepada mereka yang sudah memilih mengakhiri hidup mereka dengan cara yang setenang mungkin, sedamai mungkin, menurut mereka," tutup dia.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pakar Piskologi Forensik Duga Satu Keluarga Tewas di Kalideres Memilih Mati dengan Pikiran Jernih

Editor: winda rahmawati
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Warta Kota

Tags
   #keluarga   #tewas   #Kalideres   #mati

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved