Minggu, 11 Mei 2025

Terkini Nasional

Joe Biden Tersenyum Melihat Tari Pendet saat Menyambutnya di KTT G20 di Bali

Selasa, 15 November 2022 09:43 WIB
Tribun Bali

TRIBUN-VIDEO.COM, DENPASAR - Bunyi tetabuhan gamelan yang rancak dan gerak gemulai para penari Pendet sambut Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu (13/11) pukul 22.00 Wita saat mendarat di Bandara Ngurah Rai.

Bahkan Joe Biden tersenyum melihat tari Bali ini dipersembahkan untuk kehadirannya.

“Amazing, splendid, wonderful,” ujar Joe Biden.

Sambutan Tari Pendet juga dirasakan para kepala negara dan pemimpin delegasi yang datang ke KTT G20 pada 15-16 November 2022.

Nampan cekung atau bokor penuh bunga berhias janur di tangan kanan, rambut panjang disasak dengan diberi hiasan bunga dan mahkota, dan balutan kain tradisional Bali dengan paduan warna yang menyiratkan keanggunan, tarian itu kerap disajikan sebagai sambutan bagi tetamu yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Tokoh seni dan budayawan Bali, Profesor I Wayan Dibia menjelaskan, penggunaan tarian Pendet untuk menyambut tetamu di Bali mengandung nilai penghormatan masyarakat Bali terhadap tamunya.

Baca: Jelang KTT G20: Putin Tak Hadir, Joe Biden Bawa Mobil Sendiri hingga Keamanan Super Ketat di Bali

“Di sana ada nilai bagaimana masyarakat Bali, masyarakat Indonesia menghormati tamu-tamunya. Tari Pendet ini memang sudah menjadi tarian untuk hiburan. Jadi tidak ada pelanggaran nilai-nilai keagamaan atau pakem,” ungkap Dibia kepada Tim Komunikasi dan Media G20, Senin (14/11).

Awalnya tarian ini merupakan tari sakral (wali) yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Hindu di Bali sebagai bagian dari upacara piodalan di pura atau tempat suci keluarga.

Upacara ini adalah perwujudan rasa syukur, hormat dan sukacita untuk menyambut para dewata yang turun ke bumi.

Secara etimologis, mendet berasal dari mendak (menyambut). Dari prosesi inilah lahir Tari Pendet.

Tari Pendet merupakan tari kreasi yang dikembangkan dari tarian ritual 'Pendet Dewa', yang diciptakan oleh maestro tari I Wayan Rindi.

Tarian itu kemudian dikembangkan oleh Ni Ketut Reneng pada 1950. Kala itu, Pendet menampilkan empat orang penari dalam pertunjukannya.

Kemudian pada 1961, I Wayan Beratha mengembangkan Tari Pendet dengan menambah penari menjadi lima. Namun pada saat penyambutan para kepala negara, jumlah penari bertambah hingga puluhan.

Seiring perkembangan zaman, para seniman kemudian mengembangkan tarian yang semula hanya berfungsi sebagai tari upacara berkembang menjadi tari hiburan (balih-balihan) yang berfungsi sebagai tari penyambutan atau tarian selamat datang untuk para tamu.

Baca: Ketegangan AS dan China Meningkat Beberapa Tahun Terakhir, Kini Joe Biden Bertemu Xi Jinping di Bali

Menurut Prof Dibia, dalam setiap gerakan tari yang berusia lebih dari 70 tahun itu tersirat pesan kebersamaan dan kesatuan rasa. Di dalam tarian itu tidak ada ekspresi individu.

Semuanya merupakan ekspresi kelompok sehingga rasa kebersamaan sangat dipentingkan.

“Dengan seni kita bisa mengusik kesadaran para pimpinan negara bahwa kita memang harus bersama-sama dalam menghadapi kondisi dunia seperti sekarang ini. Oleh karenanya, pas sekali kalau tarian ini dibawakan menyambut delegasi G20. Itu kan misi untuk kebersamaan para kepala negara supaya bersama-sama memikirkan kondisi dunia tanpa pilih kasih,” katanya.

Baik Tari Pendet upacara maupun penyambutan sama-sama menggunakan janur. Pada Tari Pendet upacara, janur berfungsi sebagai ubo rampe sesaji. Sedangkan pada Tari Pendet penyambutan (puja astuti), janur adalah dekorasi yang bersifat mempercantik properti.

“Lalu untuk kostum, penari memakai selendang kuning merah sebagai simbol kehormatan. Di gerakan, ada kedua tangan dikatupkan di depan itu juga merupakan simbol penghormatan,” kata Dibia.

Pemprov Bali menyiapkan sebanyak 176 penari dari delapan sanggar untuk menyambut kepala negara KTT G20 yang datang ke Bali. “Ada delapan sanggar, masing-masing 22 penari.

Sekitar Rp 400 juta (dana yang dikeluarkan oleh Pemprov Bali untuk para penari). Menyambut 17 presiden dan perdana menteri,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Bali, I Gede Arya Sugiartha. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Rp 400 Juta untuk Siapkan Penari Pendet, Menyambut Kepala Negara di KTT G20 di Bali

# KTT G20 # Joe Biden # Kepala Negara # Bali # Tari Pendet # Bali

Editor: bagus gema praditiya sukirman
Video Production: Puput Wulansari
Sumber: Tribun Bali

Tags
   #Joe Biden   #KTT G20   #Presiden AS   #Tari Pendet   #Bali

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved