Rusia Tak Habis Akal, Rekrut Pasukan Elit Afghanistan untuk Gempur Ukraina, Janjikan Gaji & Rumah

TRIBUN-VIDEO.COM - Pasukan elit Afghanistan dikabarkan tengah direkrut militer Rusia untuk menyerang Ukraina.

Mereka dijanjikan gaji hingga tempat tinggal.

Salah seorang tentara Afghanistan menyebut, sulit menolak tawaran Rusia di tengan kondisinya saat ini.

Baca: Angkatan Udara Ukraina Pamer Kehebatan Pasukannya, Tembak Jatuh 2 Helikopter Rusia dalam 3 Menit

Rusia disebut sengaja memanfaatkan kondisi para pasukan elit Afghanistan yang takut dideportasi ke negara asal mereka karena akan terancam terbunuh oleh Taliban.

Sementara kabar perekrutan ini dibenarkan oleh tiga mantan jenderal pasukan militer Afghanistan, salah satunya Abdul Raof Arghandiwal.

Nantinya para pasukan elit Afghanistan ini akan ditempatkan di pasukan warga negara asing di Rusia.

Mereka juga akan diberi gaji sebesar 1,500 USD per bulan.

Selain itu, militer Afghanistan juga dijanjikan tempat tinggal untuk keluarga tanpa perlu khawatir akan dideportasi.

Arghandiwal menyebut, pihaknya sebenarnya tak ingin pergi berperang, namun mereka tak memiliki pilihan.

"Mereka tidak ingin pergi berperang tetapi mereka tidak mempunyai pilihan," ujar Abdul Raof Arghandiwal selaku mantan jenderal pasukan militer Afghanistan.

Baca: Hari Paling Memalukan untuk Putin, Hampir 1.000 Tentara Rusia Tewas Diserang Ukraina dalam Sehari

Hal ini turut diungkapkan oleh salah seorang anggota pasukin elit yang ikut bergabung ke Rusia.

Ia mengaku sulitnya menolak tawaran Rusia di tengah kondisi mereka yang menjadi buruan Taliban.

Sementar Arghandiwal mengatakan, perekrutan dilakukan oleh kelompok tentara bayaran Rusia yakni Grup Wagner.

Seusai bergabung dengan Rusia, mereka nantinya akan mendapat pelatihan selama dua bulan. (Tribun-Video.com/TribunWow.com)

Baca juga berita terkait di sini

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Rekrut Pasukan Elit Afghanistan untuk Perangi Ukraina, Rusia Janjikan Gaji hingga Tempat Tinggal

# TRIBUNNEWS UPDATE # Rusia # Ukraina # Afghanistan # perang