Rabu, 14 Mei 2025

TERKINI NASIONAL

KMAN VI Hari ke-2:Bupati Jayapura Temani Langsung Peserta ke Lokasi hingga Kulik Keunikan Ulat Sagu

Selasa, 25 Oktober 2022 22:00 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw temani langsung peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke VI di Papua menuju ke lokasi sarasehan di Desa Yokiwa, Selasa (25/10/2022).

Peserta berangkat dari Dermaga Kalkote menuju dermaga di Desa Yokiwa.

Setiba di dermaga para peserta ditemani langsung oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw menuju ke lokasi sarasehan.

Baca: Sarasehan di Kampung Yakowi, Peserta KMAN VI Dimanjakan dengan Tarian Adat hingga Hidangan Istimewa

Dalam perjalanan peserta langsung mendapatkan suguhan pemandangan alam di Desa Yokiwa.

Mendekati lokasi sarasehan Tarian Adat Desa Yokiwa menyambut kedatangan para peserta.

Terlihat para penari berlenggang dan bernyanyi dengan riang gembira menyambut para peserta yang datang.

Setiba di lokasi sarasehan para peserta melakukan regristasi dan dijamu dengan makanan lokal khas Desa Yokiwa.

KMAN VI Papua sendiri di buka pada Senin (24/10/2022) dan akan berakhir pada Minggu (30/10/2022).

Pembukaan dimula dengan pawai budaya dari Lapangan Teis menuju Stadion Barnabas Yaowe.

Diketahui, ditempat lain ada Festival Ulat Sagu (FUS) Kedua digelar di kampung Yoboi, Sentani, Jayapura pada Selasa (25/10/2022) hingga Kamis (25/10/2022).

Pada saat yang bersamaan, turut digelar pula acara Festival Danau Sentani (FDS).

Acara tahunan tersebut digelar dalam rangka memeriahkan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) Keenam Papua.

Baca: Kirab Budaya Jadi Pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI di Papua, Dihadiri 2.500 Orang

Sebelum datang ke Festival Ulat Sagu, ada baiknya mengetahui keunikan atau karakteristik ulat sagu.

Ulat sagu yang menjadi daya tarik tersendiri di kampung Yoboi ternyata tidak bisa setiap saat dipanen.

Hanya hari-hari tertentu saja ulat sagu dapat dipanen.

Hal tersebut diungkap oleh Kirby, warga Kampung Yoboi yang sedang memanen ulat sagu di Hutan Sagu dekat venue FUS II.

Kirby mengaku hanya memanen ulat sagu untuk menyambut Festival Ulat Sagu (FUS) II tahun ini.

Proses pemanenan diakuinya sudah dimulai dari bulan Juni lalu.

"Dari bulan Juni sudah mulai tebang-tebang," akunya.

Dalam satu pohon, Kirby dapat meraup hingga Rp 600 ribu.

"Dalam satu pohon bisa menghasilkan uang Rp 500 ribu atau Rp 600 ribu, biasa dijual di pasar" ujarnya.

Kirby mengklaim, ulat sagu di Kampung Yoboi merupakan komoditas unik, karena tidak terdapat di sembarang tempat.

"Barang ini juga barang unik, tidak semua orang Sentani punya barang ini," ujarnya.

Ulat sagu sendiri dapat dimakan langsung ketika masih hidup, bisa juga diolah dahulu.

Ulat sagu dapat digoreng, atau pun dibakar, sesuai selera.

Ulat sagu kaya akan protein yang bermanfaat untuk tubuh, namun ternyata juga ada bahayanya.

Karena kandungan protein yang sangat tinggi, tidak semua orang bisa memakannya.

Pada kondisi tertentu, ulat sagu justru dapat mengakibatkan alergi pada kulit.

Bila tidak kuat, kulit bisa bentol-bentol dan terasa sangat gatal hingga memerah.

Sehingga perlu berhati-hati saat akan memakannya, perlu memperhatikan kondisi tubuh masing-masing.

(Tribun-video.com)

Baca berita terkait lainnya di sini

# Mathius Awoitauw  # Ulat Sagu # Bupati Jayapura # KMAN VI

Editor: Danang Risdinato
Video Production: Puput Wulansari
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved