Minggu, 11 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Soroti Tragedi Kanjuruhan, Dosen UM Surabaya Ungkap Gas Air Mata Bisa Erosi Kornea hingga Kebutaan

Kamis, 13 Oktober 2022 12:25 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Pasca Tragedi Kanjuruhan sejumlah korban mengalami mata memerah dan iritas akibat terkena gas air mata.

Terkait hal ini, Dosen FK Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Rini Kusumawardhany, membeberkan bahaya gas air mata terhadap indera penglihatan manusia.

Mulai menyebabkan erosi kornea hingga terparah kebutaan.

Dikutip dari Kompas.com, selain sebagai dosen, rupanya Rini juga seorang dokter spesialis mata.

Ia menerangkan, gas air mata memiliki kandungan berbagai bahan kimia.

Di antaranya Chloroacetophenone (CN), Chlorobenzylidenemalononitrile (CS), Chloropicrin (PS), Nromobenzylcyanide (CA) Dibenzoxazepine (CR).

Rini menyebut kendati disebut gas air mata namun senyata aktifnya berupa benda padat bukan gas.

Bahan gas air mata CS berbentuk aerosol sebagai mikropartikel mikroenkapsulasi 3-10m dalam aerosol.

Rasa sakit terjadi karena bahan kimia dalam gas air mata mengikat salah satu dari dua reseptor rasa sakit yang disebut TRPA1 dan TRPV1.

"Kontak dengan gas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit. Rasa sakit terjadi karena bahan kimia dalam gas air mata mengikat salah satu dari dua reseptor rasa sakit yang disebut TRPA1 dan TRPV1 ," kata Rini.

Dijelaskan, TRPA1 adalah reseptor rasa sakit yang sama dengan target capsaicin dalam semprotan merica.

Sehingga penggunaan campuran bahan kimia harus dengan konsentrasi serendah mungkin.

Rini menyebut dampak gas air mata akan mengakibatkan iritasi kimia pada umumnya.

Diperkirakan menyebabkan lakrimasi atau mata berair, blefarospasme (sulit membuka mata), nyeri superfisial, seperti sensasi terbakar pada mata dan reaksi alergi dermatitis kontak pada mata serta pandangan kabur.

Sedangkan untuk jangka panjang atau paparan jarak dekat dari gas air mata dapat berakibat kebutaan.

Hal ini karena sejumlah faktor.

Di antaranya perusakan saraf mata (traumatik optik neuropati), pendarahan (subkonjuntival bleeding), katarak (katarak traumatika), erosi kornea, dan khemosis (pembengkakan selaput bening mata).

Untuk itu, Rini mengungkapkan bagaimana cara penanganan pertama setelah mata terkena gas air mata.

Menurutnya, paparan bahan kimianya harus terlebih dahulu dihilangkan.

Yaitu dengan cara membilas mata dengan air mengalir atau air mineral selama 10-20 menit.

Hal ini dilakukan untuk mendekontaminasi mata

"Itu adalah perawatan awal yang paling sering direkomendasikan untuk mendekontaminasi mata," jelasnya.

Selanjutnya, dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Hal ini untuk dilakukan irigasi atau pembilasan dengan saline (larutan garam) normal.

(Tribun-Video.com/ Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dosen UM Surabaya: Bahaya Gas Air Mata Bisa Erosi Kornea hingga Buta"



#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #umsurabaya #gasairmata #tragedikanjuruhan

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Dwi Adam Sukmana
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved