Sabtu, 10 Mei 2025

Tragedi Arema vs Persebaya

Komnas HAM Sebut Dapatkan Rekaman Video Kunci soal Awal Mula Tragedi Kanjuruhan Bisa Terjadi

Rabu, 12 Oktober 2022 19:09 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Komnas HAM mengklaim telah mendapatkan rekaman video terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, yang bisa digunakan sebagai barang bukti kuat.

Video tersebut diyakini oleh Komisioner Komnas HAM Choirul Anam sebagai satu-satunya video kunci untuk mengungkap tabir tragedi yang menewaskan setidaknya 132 orang penonton.

Bukti-bukti termasuk video tersebut didapat Komnas HAM saat pihaknya melakukan investigasi ke Malang.

"Banyak dokumen banyak video dan sebagainya, termasuk video yang menurut kami menjadi video sangat kunci kenapa peristiwa itu terjadi, sangat kunci," kata Anam di Kantor Kemenkopolhukam usai bertemu TGIPF dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (11/10/2022).

Namun, Anam belum bisa membeberkan hasil temuan atau investigasinya soal video itu.

Termasuk siapa yang memiliki video itu dan saat kondisi apa video itu direkam.

"Intinya sangat kunci, nanti kami sampaikan di laporan akhir."

"Semua video penting bagi mengungkap peristiwa ini, tapi salah satunya video kunci kami dapatkan," ujar Anam.

Anam hanya dapat menjelaskan bahwa video yang dikantonginya itu menampilkan jelas kronologi awal insiden penembakan gas air mata dilakukan.

Sebab sejauh ini dari temuan Komnas HAM, Komnas HAM menyatakan kalau penyebab banyaknya korban meninggal atas insiden itu adalah karena adanya gas air mata.

Ia juga mengomentari video yang beredar di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan dalam kondisi tidak tergembok.

"Video yang diunggah oleh seorang yang diperiksa polisi (Kelpin, red), itu video pintu 3 dan pintunya terbuka, bukan tertutup seperti caption dia, coba cek saja," jelas Anam.

Video CCTV Tragedi Kanjuruhan di Pintu 13

Sebelumnya, anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Nugroho Setiawan membeberkan momen mengerikan yang terjadi pada waktu tragedi Kanjuruhan.

Baca: Pemkab Malang Gratiskan Pengobatan Mata Korban Tragedi Kanjuruhan, Ini Syaratnya

Baca: Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta Dicopot Jabatannya Selang 9 Hari seusai Tragedi Kanjuruhan Malang

Khususnya di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Melalui CCTV, kata Nugroho, ia melihat jelas sekali para penonton berdesakkan, terhimpit, terinjak hingga akhirnya meninggal dunia di Pintu 13.

"Tadi saya sempat melihat rekaman CCTV kejadian khususnya di pintu 13. Wah, mengerikan sekali," ungkap Nugroho dikutip dari tayangan Kompas Tv, Minggu (9/10/2020).

Pada waktu tragedi itu terjadi, kata Nugroho, pintu terbuka tapi sangat kecil.

Pasalnya, pintu 13 adalah pintu masuk, bukan pintu keluar.

Orang-orang menumpuk, berdesakkan dan terinjak menjadi alasan banyak korban berjatuhan.

Dugaan sementara, mereka panik karena gas air mata ditembakkan.

"Jadi ya situasinya adalah pintu terbuka tapi sangat kecil, yang itu seharusnya pintu untuk masuk tapi terpaksa menjadi pintu keluar."

"Situasinya adalah orang itu berebut keluar sementara sebagian sudah jatuh pingsan, terhimpit, terinjak karena efek dari gas air mata."

"Nah jadi yang miris sekali saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan meregang nyawa terekam sekali di CCTV," jelas Nugroho.

Menurutnya, memang Stadion Kanjuruhan tidak layak untuk menggelar pertandingan yang beresiko tinggi, seperti Arema FC dengan Persebaya Surabaya.

"Kesimpulannya sementara bahwa Stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match."

"Mungkin kalau itu medium atau Low risk masih bisa."

"Jadi akhirnya untuk high risk match kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkret misalnya adalah bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat keadaan darurat."

"Jadi sementara yang saya lihat adalah pintu masuk berfungsi sebagai pintu keluar, tapi itu tidak memadai."

"Kemudian tidak ada pintu darurat, jadi mungkin ke depan perbaikannya adalah merubah struktur pintu itu," ujar Nugroho.

Menurut Nugroho penting pula mempertimbangkan aspek akses anak tangga.

"Anak tangga ini kalau secara normatif di dalam safety disiplin ketinggian 18 cm lebar tapak 30 cm."

"(Tetapi anak tangga) ini, antara lebar tapak dengan ketinggian sama rata-rata mendekati 30 cm."

"Jadi intinya gini kalau dengan ketinggian normal tinggi 18 cm x lebar 30 cm ini kita berlari turun dan naik itu tidak ada kemungkinan jatuh.

"Kemudian lebar lebar dari anak tangga ini juga tidak terlalu ideal untuk untuk kondisi crow karena harus ada railling atau pagar untuk pegangan."

"Nah pagar ini juga sangat tidak terawat dengan desakan yang luar biasa akhirnya railingnya patah dan itu juga termasuk yang melukai korban," tegas Nugroho.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)/Rizki Sandi Saputra)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komnas HAM Klaim Punya Video Tragedi Kanjuruhan, Bisa Jadi Kunci Terbukanya Kasus Kematian 132 Orang

# Malang # Tragedi Kanjuruhan # Komnas HAM # Investigasi

Editor: Restu Riyawan
Video Production: Lalu Yusuf Wibisono
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved