Jumat, 14 November 2025

Terkini Daerah

DKP Buka Suara soal Aktivitas Penambangan Pasir Laut di Pesisir Pantai Papua Barat

Rabu, 12 Oktober 2022 15:52 WIB
Tribun papuabarat

TRIBUN-VIDEO.COM, MANOKWARI - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua Barat mengatakan, aktivitas penambangan pasir laut masih terus terjadi.

Aktivitas tersebut menjadi faktor turunnya kualitas pesisir pantai, peningkatan erosi pantai, bahkan merusak ekosistem bawah laut.

"Kami dapat laporan pengambilan pasir laut banyak terjadi di beberapa kabupaten," kata Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP Papua Barat, Jeffry Heumasse saat ditemui awak media di Manokwari, Selasa (11/10/2022).

Dampak lainnya, kata dia, hasil tangkapan nelayan akan mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Baca: Optimis Ikut Pemilu 2024, Partai Gelora Targetkan Kursi Ketua DPRD Manokwari

Sebab, pesisir pantai yang telah rusak berimbas terhadap penurunan kualitas terumbu karang sebagai habitat ikan dan biota laut lainnya.

"Sewaktu-waktu bisa berakibat timbulnya bencana juga," ucap Jeffry Heumasse.

Ia menjelaskan masyarakat pemilik hak ulayat dan pihak pengusaha tidak memahami dampak negatif jangka panjang dari penambangan pasir laut.

Upaya pencegahannya dapat ditempuh melalui sosialisasi yang masif bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya di kawasan pesisir pantai.

"Butuh kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota setempat bahkan pemerintah pusat," jelas Jeffry Heumasse.

Baca: Kejar PAD dari Sektor Pajak Bumi dan Bangunan, Bapenda Manokwari Gelar PBB P2

Secara aturan, sambung dia, pengambilan pasir laut tidak diperbolehkan karena merusak lingkungan pantai dan lautan.

Selain itu, kewenangan mengeluarkan izin usaha penambangan pasir laut berada pada kementrian terkait di Jakarta.

"Dari laporan, pada umumnya pengambilan pasir laut tidak kantongi izin," tegas Jeffry Heumasse.

Ia menambahkan, kerusakan ekosistem bawah laut juga dipicu oleh pola penangkapan ikan yang destruktif atau menggunakan bahan peledak.

Untuk mencegah tindakan destruktif, Satuan Pengawas Kementerian Kelautan bersama DKP, TNI Angkatan Laut dan Polairud beberapa kali melakukan patroli terpadu.

Namun, patroli terpadu belum berjalan maksimal lantaran keterbatasan anggaran akibat pandemi Covid-19.

"Keterbatasan peralatan, personil dan kawasan laut Papua Barat sangat luas. Itu hambatan dalam pengawasan," pungkas Jeffry Heumasse. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul DKP Sebut Penambangan Pasir Laut Merusak Ekosistem Pesisir Pantai di Papua Barat

# penambangan # penambangan pasir # ekosistem laut # pasir laut

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Sumber: Tribun papuabarat

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved