Kamis, 15 Mei 2025

Tribunnews Update

Kisah Remaja Blitar Kehilangan Saudara dalam Tragedi Kanjuruhan, Sempat Rasakan Firasat Aneh

Minggu, 2 Oktober 2022 20:40 WIB
Tribun Jatim

TRIBUN-VIDEO.COM - Adeva Diak Febrian (17) remaja asal Blitar ini mengungkapkan ceritanya menyaksikan saudaranya Andika Bayu Pradana (17) yang meninggal dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).

Adeva sempat merasakan firasat buruk saat diperjalanan dari Blitar menuju ke Malang.

Korban Andika bahkan juga ngotot ingin melihat pertandingan meski kondisi cuaca tengah tak bersahabat.

Adeva yang sekaligus tetangga korban ini diketahui tinggal di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Baca: Pasca-kericuhan di Laga Arema FC Vs Persebaya, Jokowi Tegas Berikan Instruksi Khusus kepada Kapolri

Ia menemani korban melihat pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Adeva mengatakan, dirinya sudah merasakan firasat buruk sebelum berangkat melihat pertandingan tersebut.

Menurutnya, korban yang mengajak dirinya berangkat melihat pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Ia sempat melarang korban berangkat karena kondisi hujan dan sudah sore.

Namun korban Andika tetap ingin berangkat melihat pertandingan tim favoritnya.

Akhirnya, Adeva menemani Andika berangkat dari Blitar menuju Malang mengendarai sepeda motor. Keduanya berangkat dari Blitar sekira pukul 16.00 WIB.

Baca: Pasca-laga Arema FC Vs Persebaya, 2 Anggota Polisi Meninggal akibat Kericuhan di Stadion kanjuruhan

"Saya berangkat berdua dengan korban naik sepeda motor dari Blitar ke Malang."

"Berangkat dari Blitar sekitar pukul 16.00 WIB," kata Adeva ditemui saat itu mengantarkan pemakaman jenazah korban di Tempat Pemakaman Umum Desa Ngoran, Minggu (2/10/2022).

Namun di tengah perjalanan, Adeva merasakan kejanggalan. Korban yang mengendarai motor memilih jalan memutar, bukan jalan yang biasa mereka lewati ketika hendak ke Malang.

Saat ditanya oleh Adeva, Andika hanya menjawab tidak melihat jalan biasanya.

Mendengar jawaban tersebut, Adeva merasa khawatir dengan Andika.

Sekira pukul 20.00 WIB, sesampainya di Stadion Kanjuruhan, keduanya tak bisa masuk karena tak memiliki tiket.

Baca: Presiden Arema FC, Juragan 99 Ucapkan Rasa Duka atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Keduanya kemudian melihat pertandingan melalui layar yang dipasang di luar stadion.

Saat pertandingan akan berakhir, keduanya melihat adanya pintu kosong yang bisa masuk tanpa tiket.

Keduanya bersama suporter lainnya berusaha masuk lewat pintu tersebut tanpa mengetahui kondisi rusuh hingga penuh gas air mata di dalam stadion.

Korban Andika yang berada di depan langsung lari masuk ke dalam. Namun Adeva tak bisa menyusul dan kehilangan jejak sepupunya.

Adeva juga sempat terinjak-injak penonton saat berusaha masuk. Ia kemudian memutuskan untuk kembali ke luar dari stadion.

"Korban berada di depan dan langsung lari masuk ke dalam. Ternyata di dalam sudah terjadi kerusuhan dan ada gas air mata. Saya nyusul masuk, tapi sudah tidak bisa. Saya balik keluar. Kondisi orang sangat banyak," ujarnya.

Adeva syok saat melihat tubuh korban tak bernyawa dibopong keluar stadion dan dibawa ke RS Wava Husada.

Adeva kemudian memberitahukan teman di rumah agar menginformasikan ke keluarga korban terkait kematian tersebut.

Jenazah Andika disambut dengan isak tangis keluarga saat diantarkan ke rumah duka.

Jenazah kemudian dimakamkan di TPU Desa Ngoran, Nglegok Blitar pada Minggu (2/10/2022).

(Tribun-Video.com/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Firasat Janggal Saudara Korban Kerusuhan Saat Berangkat ke Kanjuruhan: Ada yang Aneh di Jalan

Editor Video: Fatkhul Putra
Host: Firda Ananda

# korban # Blitar # Kehilangan # saudara # Kerusuhan Arema Vs Persebaya # Kanjuruhan # Firasat

Editor: Bintang Nur Rahman
Sumber: Tribun Jatim

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved