Kamis, 15 Mei 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Mengenal Efek Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan, Berikut Dampaknya pada Pernapasan Serta Kulit

Minggu, 2 Oktober 2022 17:02 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Tembakan gas air mata oleh pihak kepolisian ke arah tribun penonton di Stadion Kanjuruhan, tempat digelarnya duel Arema FC vs Persebaya Surabaya jadi sorotan.

Tembakan gas air yang dilakukan aparat kepolisian untuk menghalau ribuan suporter merangsek ke dalam lapangan.

Dalam Regulasi FIFA soal Keselamatan dan Keamanan Stadion, FIFA menyebutkan penggunaan gas air mata atau gas pengendali massa dilarang. Di sisi lain, gas air mata dituding menjadi penyebab jatuhnya ratusan korban.

Baca: Kronologi Tragedi Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Bermula dari Kekecewaan Para Suporter

Lantas apa sebenarnya yang terkandung di dalam gas air mata, dan apa dampaknya jika terhirup dan masuk dalam pernapasan?

Menurut Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI / Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama memaparkan lima hal tentang gas air mata.

Pertama, beberapa bahan kimia yang digunakan pada gas air mata dapat saja dalam bentuk chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).

Kedua, secara umum dapat menimbulkan dampak pada kulit, mata dan paru serta saluran napas.

Baca: Menkopolhukam Mahfud MD Tegaskan Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Bukan Bentrok antar Suporter

Ketiga, gejala akutnya di paru-paru dan saluran napas. Dapat berupa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, batuk, bising mengi, dan sesak napas. Pada keadaan tertentu dapat terjadi gawat napas ("respiratory distress").

"Masih tentang dampak di paru, mereka yang memiliki penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), jika terkena gas air mata maka dapat terjadi serangan sesak napas akut. Bukan tidak mungkin berujung di gagal napas ("respiratory failure")," ungkap Prof Tjandra pada keterangan resmi, Minggu (2/01/2022).

Keempat, selain di saluran napas maka gejala lain adalah rasa terbakar di mata, mulut dan hidung. Lalu dapat juga berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan. Bisa alami semacam luka bakar kimiawi dan reaksi alergi.

Kelima, walaupun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan.

"Hal ini terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Disorot, Ketahui Bahan hingga Efeknya pada Pernapasan dan Kulit

# Liga 1 Indonesia # Arema FC # Persebaya Surabaya # Tragedi Kanjuruhan # kerusuhan # gas air mata

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Arie Setyaga Handika
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved