Rabu, 14 Mei 2025

Tragedi Arema vs Persebaya

Mengenal Fakta-fakta Stadion Kanjuruhan, Markas Arema FC yang Jadi Lokasi Kerusuhan

Minggu, 2 Oktober 2022 14:56 WIB
Tribun Kalteng

TRIBUN-VIDEO.COM - Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menyebut korban meninggal dunia akibat kerusuhan usai laga Liga 1 2022, Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malam, Sabtu (1/10/2022) mencapai 129 orang.

Ini bukan kali pertama terjadi tragedi di markas Arema FC, Stadion Kanjuruhan.

Pada 15 April 2018 pernah terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan, tetapi jumlah korban jauh lebih banyak terjadi pada 1 Oktober 2022 malam tadi.

Kerusuhan usai Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang dipicu ketidakpuasan suporter tuan rumah akibat timnya kalah 2-3.

Stadion Kanjuruhan Malang, dibangun mulai 1997 dengan biaya sekitar Rp 35 miliar.

Stadion yang kemudian menjadi markas Arema itu diresmikan Presiden (saat itu) Megawati Soekarnoputri pada pada 9 Juni 2004.

Sebelumnya, Arema bermarkas di Stadion Gajayana Malang.

Peresmian stadion ditandai laga uji coba di tengah musim Liga Indonesia Divisi I 2004 antara Arema melawan PSS Sleman.

Laga pertama di Stadion Kanjuruhan Malang itu berakhir untuk kemenangan Arema, 1-0.

Selama bermarkas di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema pernah mengukir prestasi manis dengan menjadi juara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.

Selain itu, di sini pula Aremania (suporter Arema) pernah mendapat penghargaan sebagai The Best Suporter di ajang Copa Indonesia 2006.

Tak berhenti di situ, pada 2010, panitia pelaksana (panpel) Arema di Stadion Kanjuruhan juga mendapatkan gelar Panpel Terbaik ISL 2009-2010.

Baca: Sejumlah Pelanggaran dalam Kerusuhan Arema FC vs Persebaya: Larangan FIFA hingga Tiket Overload

Baca: Buntut Kekalahan Arema FC Atas Persebaya Surabaya, Aremania Kecewa, Ricuh Turun ke Lapangan

Penghargaan ini diberikan setelah Panpel Arema mampu mencatatkan jumlah penonton terbanyak se-Asia Tenggara untuk musim kompetisi 2009-2010 dan 2010-2011.

Momen bahagia lainnya di stadion ini terjadi saat tim berjuluk Singo Edan ini meraih empat trofi juara turnamen.

Mulai dari juara Super Copa Indonesia 2006, Menpora Cup 2013, SCM Cup 2015, dan terakhir Piala Presiden 2019.

Kerusuhan yang terjadi usai laga Liga 1 Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menyebut sebanyak 127 suporter meninggal.

Namun, beberapa kali tragedi juga pernah terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Yakni, pada Ligina 2005 saat pagar pembatas tribun stadion roboh saat Arema mengalahkan Persija Jakarta 1-0, 13 Juli 2005.

Seorang Aremania Fajar Widya Nugraha (16) meninggal dunia dan puluhan orang lainya terluka parah.

Pada 15 April 2018, tragedi kembali terjadi dan terkenal dengan istilah Kanjuruhan Disaster.

Usia laga Arema vs Persib yang berakhir imbang 2-2 di Liga 1 2018, suporter tidak terima.

Mereka menilai kepemimpinan wasit yang dinilai tak adil.

Kerusuhan pun terjadi, banyak korban pingsan akibat terkena tembakan gas air mata.

Menurut manajemen Arema FC saat itu, sebanyak 214 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain itu seorang Aremania bernama Dhimas Duha Romli meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit, akibat tragedi 15 April 2018 ini.

Kini tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kerusuhan massa akibat ketidakpuasan suporter kembali terjadi.

Bahkan, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menyebut korban meninggal mencapai 127 orang. (*)

(Tribun-Video.com/TribunKalteng.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Mengenal Stadion Kanjuruhan Markas Arema, Tragedi 1 Oktober 2022 Lebih Parah dari 15 April 2018

# Arema FC  # Stadion Kanjuruhan # Persebaya Surabaya # Aremania

Editor: Restu Riyawan
Video Production: Abel Krisantus Yoga Pradana
Sumber: Tribun Kalteng

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved