Rabu, 14 Mei 2025

Kerusuhan Arema Vs Persebaya

Update Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Bertambah Dua Orang Menjadi 129 Orang, 2 Polisi Gugur

Minggu, 2 Oktober 2022 11:01 WIB
TribunMadura.com

TRIBUN-VIDEO.COM, SURABAYA - Polda Jatim melansir jumlah terbaru korban kerusuhan yang terjadi usai pertandingan 'Derbi Jatim' Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam, kini menjadi 129 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari suporter Arema Malang dan dua orang personel kepolisian yang berjaga, yakni Brigadir Andik dan Briptu Fajar.

"Semula 127 kini bertambah 2 menjadi 129 korban. Iya (dari polisi juga)," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (2/9/2022).

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menerangkan, kronologi awal kejadian tersebut, yakni bermula saat laga pertandingan antara Arema Vs Persebaya dengan kekalahan Arema skor 2-3 oleh Persebaya.

Hal tersebut memicu suporter Arema Malang yang berada di tribun masuk ke dalam lapangan untuk mengejar pemain dan official Arema Malang.

Petugas yang saat itu tengah bertugas mengamankan laga pertandingan berusaha menghimbau aremania untuk kembali ke tribun.

Namun tidak diketahui kenapa, lanjut Nico, massa semakin anarkis sehingga menyebabkan 2 petugas kepolisian meninggal dunia.

Kemudian petugas melakukan tembakan gas air mata ke arah massa.

Baca: Terungkap Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Suporter pada Tragedi Arema FC Vs Persebaya

Baca: Kronologi Tragedi Laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Dugaan Penumpukan Suporter

Korban dari aremania yang meninggal di rumah sakit mayoritas nyawanya tak tertolong karena sudah dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.

Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan, sehingga terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.

"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," ungkap Nico.

Dari sanalah akhirnya para korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.

Ditambahkan oleh Bupati Malang Bapak H. Sanusi didampingi Sekda dan Pejabat Pemkab Malang, bahwa para korban yang di rawat di rumah sakit akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

Bupati Malang juga menghimbau Rumah Sakit yang tengah merawat korban, agar langsung melakukan penanganan intensif tanpa menghiraukan segala biaya, dan akan ditanggung oleh Pemkab Malang.

"Biaya perawatan korban nanti akan ditanggung oleh Kabupaten Malang, jadi saya menghimbau seluruh Rumah Sakit yang merawat korban, agar langsung melakukan perawatan terhadap korban, jangan memikirkan biaya, karena akan ditanggung oleh Kabupaten Malang" ujar Bupati Malang.

Sementara itu Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menambahkan bahwa turut berduka cita terhadap para korban dalam peristiwa tersebut, dan berharap kedepan tidak lagi terjadi hal yang serupa.

Dan Polres Malang siap mengamankan segala kegiatan masyarakat dengan mengedepankan preemtif dan preventif. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Bertambah Dua Orang Menjadi 129 Orang, 2 Polisi Gugur

# aremania # aremafc # arema # persebaya # aremavspersebaya # ricuh # kerusuhan # breakingnews # korban jiwa # kanjuruhan # restinpeace # innalilahi # FIFA # korban tewas # suporter # gas air mata # polisi # aparat # petugas # rusuh # kekerasan # kericuhan # korban jiwa # pendukung # surabaya # stadion kanjuruhan # suporter arema # rsud

Editor: winda rahmawati
Video Production: Irvan Nur Prasetyo
Sumber: TribunMadura.com

Tags
   #Tragedi   #Stadion Kanjuruhan   #Aremania   #Arema FC   #Persebaya

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved