Kamis, 15 Mei 2025

G30S/PKI

Monumen Kresek, Saksi Sejarah Sadisnya PKI Lakukan Pembantaian di Madiun

Sabtu, 1 Oktober 2022 20:56 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun tahun 1948 menyisakan kisah pilu bagi Bangsa Indonesia.

Untuk mengenang peristiwa berdarah tersebut, sebuah monumen didirikan di lokasi yang kabarnya merupakan tempat mengubur sejumlah korban pembantaian PKI.

Monumen yang diresmikan pada 10 Juni 1991 itu terletak di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Lokasi di mana Monumen Kresek berdiri dahulunya merupakan tempat eksekusi sejumlah tokoh masyarakat, ulama, polisi, dan tentara.

Tawanan yang dibawa PKI dari berbagai daerah kemudian dimasukkan ke dalam rumah warga di Desa Kresek untuk dieksekusi.

Setelah dieksekusi, jenazah para tawanan itu dibiarkan tergeletak di luar dan dalam rumah.

Tempat eksekusi itu merupakan bekas rumah warga yang kemudian dijadikan PKI sebagai pusat pembantaian.

Dalam pemberontakan yang dipimpin Musso itu, mereka menculik para kiai, elite birokrat, pamong praja, polisi, tentara, guru, tokoh organisasi yang dianggap bersebrangan dengan PKI.

Aksi kekejaman Musso bahkan digambarkan dalam sebuah patung besar yang berada di atas sebuah bukit.

Patung tersebut menggambarkan Musso yang sedang mengayunkan pedangnya ke seorang lelaki tua yang merupakan seorang kiai.

Sosok pria yang digambarkan hendak dibunuh Musso itu adalah representasi Kiai Husen, salah seorang ulama yang berpengaruh dan anggota DPRD Kabupaten Madiun saat itu.

Selain patung Musso dan Kiai Husen, ada pula relief peninggalan sejarah tentang PKI di Madiun pada tahun 1948.

Di Monumen Kresek juga terdapat prasasti batu yang berisi nama-nama prajurit TNI dan tokoh di Madiun yang gugur dalam pertempuran melawan PKI di Desa Kresek.

17 nama tersebut bukanlan total korban kekejaman PKI di Madiun, setidaknya korban pembantaian PKI pada tahun 1948 mencapai 1.920 orang.

Selain monumen nama 17 korban, juga terdapat monuman yang berupa gambaran tumpukan mayat yang dikubur dan ditimbun jadi satu di tempat monumen dibangun. (*)

Editor: Alfin Wahyu Yulianto
Reporter: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Video Production: Fikri Febriyanto
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved