TERKINI NASIONAL
Bripka RR Buat Pengakuan Baru Kejadian di Magelang, Lihat Kuat Ma'ruf Ancam Brigadir J Gunakan Pisau
TRIBUN-VIDEO.COM - Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) membuat pengakuan terbaru soal kejadian di Magelang, yang terjadi sehari sebelum kejadian pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Hal tersebut diungkap oleh sang kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.
Di mana apa yang Bripka RR lihat adalah termasuk sebuah kejadian yang melibatkan Kuat Ma'ruf dan Brigadir J.
Pihaknya mengatakan Bripka RR sempat melihat Kuat Ma'ruf mengancam Brigadir J menggunakan pisau.
Hal tersebut terjadi di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang.
Baca: Sosok Bharada Sadam, Sopir Ferdy Sambo yang Terseret Kasus Brigadir J, Dimutasi ke Yanma Polri
Disebutkan Putri Candrawathi meminta Bripka RR dan Bharada Eliezer (Bharada E) untuk pulang ke rumah Magelang.
Saat itu Bripka RR dan Bharada E sedang berada di luar, bertugas untuk mengurus salah satu anak Ferdy Sambo yang bersekolah di Magelang.
Lantas setelah mendapat perintah untuk pulang, mereka kembali ke rumah Magelang.
Sesampainya di rumah Magelang, Bripka RR mendapati lantai 1 rumah tersebut sepi.
Lantas saat Bripka RR dan Bharada E akan naik ke lantai 2, di tangga bertemu dengan Kuat Ma'ruf
"Kemudian saat sampai di rumah Magelang dia melihat tidak ada orang di lantai bawah kemudian mereka naik ke lantai 2, pas naik tangga mereka bertemu kuat Ma'ruf, di situ Ricky Rizal melihat muka Kuat Ma'ruf tegang dan panik," ujar Erman Umar, dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (11/9/2022).
Lantas, lanjut Erman Umar klienya tersebut bertanya pada Kuat Ma'ruf ada kejadian apa.
"Kemudian Kuat Ma'ruf mengatakan, 'nggak tahu itu tadi Yosua (Brigadir J) naik turun naik turun, sementara Susi (ART Putri Candrawathi) menangis di atas," ujarnya.
Kuat Ma'ruf pun mengaku dirinya khawatir di depan Bripka RR.
Namun tak terungkap apa kekhawatirannya tersebut.
Baca: Putri Candrawathi Diduga Ikut Tembak Brigadir J, Komnas HAM Beberkan Alasannya: Miliki Peluang
Akhirnya Bripka RR mengatakan dirinya sempat melihat Kuat Ma'ruf mengambil pisau dan menghalangi Brigadir J naik ke atas ke tempat Putri Candrawathi.
Kamaruddin Simanjuntak: Pelecehan Brigadir J Tak Terbukti Menurut Brigjen Andi Rian dan Komjen Agus
Soal dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) kepada Putri Candrawathi terus menggaung.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menduga kuat adanya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.
Disebutkan Komnas HAM, peristiwa kekerasan seksual tersebut dilakukan pada 7 Juli 2022.
"Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada Saudari PC (Putri Candrawathi) di Magelang, tanggal 7 Juli 2022," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Kamis (1/9/2022).
Pernyataan spekulasi Komnas HAM tersebut mengundang banyak tanggapan, termasuk kritik.
Seolah disebut-sebut, Komnas HAM telah 'menghidupkan' kembali isu pelecehan seksual tersebut.
Hal tersebut pun membuat Kamaruddin Simanjuntak merasa heran, bahkan dirinya menuding Komnas HAM telah diberi ‘amplop’ mengatakan soal dugaan pelecehan seksual tersebut.
“Jadi Komnas HAM, Komnas Perempuan, Kompolnas itu harus kita waspadai, mengapa mereka ini mengatakan dugaan pelecehan seksual padahal sudah di SP3-kan,” ujarnya, dikutip Tribunnews dari Kompas TV, Minggu (11/9/2022).
Disebutkannya, bahkan pelecahan seksual tersebut tidak terbukti menurut Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Agus Andrianto dan Dirtipidum, Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Andi Rian Djajadi.
“Laporan mengenai pelecehan seksual itu tidak terbukti, tidak ditemukan buktinya atau tidak terjadi menurut Dirtipidum Bareskrim Polri maupun Kabareskrim Polri,” tuturnya lagi.
Namun, yang terjadi hanya pembunuhan berencana, kata Kamaruddin Simanjuntak.
Pihaknya pun menduga, Komnas HAM dan pihak-pihak terkait yang menyebut soal dugaan pelecehan seksual telah melalui semacam kontrak, juga menerima ‘amplop’.
“Mungkin atau diduga mereka melakukan kontrak di awal, jadi harus mengatakan itu (dugaan pelecehan seksual), dan dibalik kontrak itu mungkin ada prestasi, jadi kalau tidak mengucapkan itu mungkin akan ada wanprestasi,” kata Kamaruddin.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bripka RR Lihat Kuat Ma'ruf Bawa Pisau Halangi Brigadir J Temui Putri Candrawathi, Tegang dan Panik
# Brigadir J # Kuat Maruf # Magelang # Putri Candrawathi # Ferdy Sambo # Bripka RR
Video Production: Ayu Arumsari
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Kasus Laka Maut Kalijambe Tetap Lanjut Meski Sopir Truk Meninggal, Polres Purworejo Libatkan Ahli
5 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Alami Luka Berat, Sopir Truk yang Tabrak Angkot Rombongan Guru SD di Purworejo Meninggal Dunia
5 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Sopir Truk yang Tabrak Angkot di Kalijambe Purworejo Meninggal Seusai Jalani Perawatan
5 hari lalu
Viral News
LIVE: Jenazah Terakhir Korban Laka Maut Truk vs Angkot di Purworejo Dimakamkan di Magelang
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.