Daerah Terkini
Berupaya Lestarikan Tenun Maringkik, WCS Beri Pendampingan pada Penenun Tradisional
TRIBUN-VIDEO.COM, LOMBOK TIMUR - Desa pulau Maringkik, yang ada di Kecamatan Keruak merupakan satu-satunya desa pulau nelayan di Kabupaten Lombok Timur.
Pulau ini juga tercatat sebagai pulau nelayan terpadat kedua di dunia, setelah Pulau Bungin di Sumbawa.
Pulau Maringkik juga telah menjelma menjadi Desa Wisata dengan dibentuknya Pokdarwis pada bulan Maret 2022 lalu.
Sebagai desa wisata, pulau Maringkik terus berbenah dari segala aspek termasuk produk kain tenun tradisional.
Pengembangan Tenun Pulau Maringkik ini disampaikan Kohar Unamul dari WCS saat diberikan kesempatan oleh ketua Dharma wanita persatuan Kabupaten Lombok Timur Nurhidayati Taofik pada pertemuan di gedung wanita, Kamis (8/9/2022).
"Sekarang ini Tenun Maringkik sedang dalam proses pendaftaran label Indikasi Geografis (IG) yang di fasilitasi Universitas Mataram (Unram) dan Pemerintah Kecamatan Keruak serta Pemerintah Desa Pulau Maringkik," katanya.
Lebih lanjut Subhan menjelaskan, IG merupakan bagian dari Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang telah diajukan ke Kementerian Hukum dan HAM RI.
IG ini juga menunjukkan kekhasan, kualitas, reputasi dan karakteristik suatu produk yang dimiliki secara komunal, dalam hal ini adalah kelompok penenun kain tradisional "Bunga Maringkik".
"Tenun tradisional Pulau Maringkik memiliki banyak motifnya antara lain motif Bunga Para," jelasnya.
Baca: Mengunjungi Desa Wisata Hanjeli, Bisa Mengenal Pangan Lokal hingga Belajar Cara Panen Hanjeli
Baca: Menparekraf Kunjungi Desa Wisata Tepus, Tempat Wisata yang Punya Paket Komplit Antara Alam & Budaya
Selain itu, mutu dan kualitas tenun Maringkik khas dan memiliki karakteristik serta reputasi.
Karena itu diperlukan perhatian dari berbagai pihak untuk melestarikan dan mengembangkannya.
Oleh karena itu Wildlife Concervation Society (WCS) hadir untuk memberikan pendampingan terhadap kelompok penenun tradisional guna membantu mengembangkan dan mengkreasikan dalam bentuk pakaian/busana, baik formal maupun non formal.
Hasilnya ditampilkan saat lomba fashion show sebagai rangkaian HUT ke-77 Kemerdekaan RI di lapangan Tugu Selong beberapa waktu lalu.
Tidak hanya pakaian, sisa potongan kain tenun dimanfaatkan pula sebagai pelengkap gaya berpakain seperti tas, dompet dan aksesoris lainnya. Potensi ini juga dapat mendorong pengembangn sektor pariwisata di kawasan tersebut.
Diharapkan produk khas desa Pulau Maringkik ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi wanita Lombok Timur.
Dengan begitu akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya komunitas perempuan desa pulau Maringkik.
Terlebih tenun tradisional ini merupakan warisan budaya yang tentunya harus dilestarikan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Berupaya Lestarikan Tenun Maringkik, WCS Beri Pendampingan pada Penenun Tradisional
# Desa Wisata # Kain Tenun # Pokdarwis # Lombok Timur
Sumber: Tribun Lombok
Live Update
TGB Bungkam saat Kembali Diperiksa Kejaksaan Tinggi Terkait Dugaan Korupsi NTB Convention Center
4 hari lalu
Terkini Daerah
Mahasiswa Universitas Mataram Dirudapaksa saat KKN di Lombok Timur, Modus Obati Kesurupan
Senin, 28 April 2025
VIRAL NEWS
13 Korban Rudapaksa Pemimpin Ponpes di Lombok Berani Lapor Seusai Nonton 'Walid', Beraksi Sejak 2015
Jumat, 25 April 2025
Local Experience
Mengenal Ulos Salah Satu Kain Tenun Hasil Kerajinan Khas Batak Sumatera Utara
Jumat, 4 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.