Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Nasional

Momen Haru saat Aksi Tabur Bunga Para Guru SDN II dan III Kota baru di Lokasi Kecelakaan Maut

Jumat, 2 September 2022 10:44 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Aksi tabur banga dilakukan para guru sekolah dasar (SD) Negeri II dan III Kota Baru, Kota Bekasi, tepat di lokasi kecelakaan Jalan Sultan Agung, pada Kamis (1/9/2022).

Sebelum pelaksanaan tabur bunga dimulai, beberapa guru sempat melakukan tahlilan dan doa bersama di salah satu ruangan kelas.

Lalu dilanjutkan takziah ke beberapa korban meninggal dunia yang lokasinya tak jauh dari sekolahan.

Aksi tabur bunga yang dihadiri mayoritas guru perempuan ini, berjalan penuh haru.

Bahkan beberapa guru pun tak kuasa menahan tangisnya menyaksikan lokasi kecelakaan yang menewaskan 10 orang itu kini tinggal puing-puing.

Tangis pecah kala semua guru mulai menaburkan bunga ke area lokasi kecelakaan.

Seakan, para guru yang hadir tidak kuat mengulang kembali ingatan, apa yang terjadi peristiwa pada Rabu (31/8/2022) itu.

Baca: Kisah Pilu Kakek Temukan Cucunya Tak Bernyawa di Bawah Truk, Jadi Korban Kecelakaan Maut di Bekasi

Namun, beberapa guru mencoba menguat mereka yang tak kuasa menahan tangis itu.

Peristiwa yang menimpa beberapa pelajar SDN Kota Baru III juga membuat Yeti Taryati sebagai Kepala Sekolah merasa tidak tega ketika menggelar aksi tabur bunga itu, sebab empat anak didiknya menjadi korban kecelakaan maut itu hingga meninggal dunia.

"Kami itu kurang tega melakukan hal ini (tabur bunga). Nggak tega itu karena melihat anak anak kita itu, melihat pakai pakaian baju olahraga, baju batik, ada dibawah mobil itu," kata Yeti Taryati, Kamis (1/9/2022).

Namun, karena sebagai bentuk penghormatan kepada siswa yang menjadi korban, begitu juga beberapa orang yang meninggal dunia di lokasi kecelakaan itu.

Maka pihak sekolah pun akhirnya berinisiatif untuk melakukan aksi tabur bunga pada Kamis (1/9) hari ini.

"Jadi baru sekarang ini kami kuat, ingin mendoakan ditempatnya, walaupun kemarin kita sudah mendoakan, tapi karena ingin melihat tempat bekas kejadian itu maka kami semua memberanikan diri untuk tabur banga," katanya.

Berdasarkan catatan, siswa-siswi SDN Kota Baru III, Kota Bekasi yang menjadi korban tercatat ada 16 orang.

Dengan rincian 4 diantaranya meninggal dunia dan 12 lainnya mengalami luka-luka dan sempat menjalani perawatan di UGD RS Ananda, Kota Bekasi.

Menurut dia, jika dengan korban yang cukup banyak ini tentunya cukup berdampak pada psikologis anak-anak pelajar bahkan juga para guru.

Maka dari itu, pihak sekolah berencana akan melakukan doa bersama pada Senin (5/9) mendatang bersama anak didik.

"Pasti kita semua trauma ya, jangankan anak anak kita sendiri sebagai kepala sekolah, guru guru semua trauma dengan itu. Maka Senin besok setelah anak masuk sekolah dan kita melakukan doa bersama, kami akan memberikan semangat kepada anak anak agar tetap semangat sekolah," ucapnya.

Baca: Buntut Kecelakaan Maut di Bekasi, KPAI Minta Sekolah di Pinggir Jalan Raya Diberi Perhatian Khusus

Akses masuk ke sekolah bakal diubah

Akses pintu masuk dan keluar pelajar SDN Kota Baru II dan III yang saat ini melalui pintu gerbang tepat di depan Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi akan diubah ke area samping Gedung Sekolah. Hal ini menyusul kecelakaan maut yang terjadi pada Rabu (31/8) lalu.

Pihak sekolah yang mengusulkan terkait pemindahan akses pintu masuk dan keluar ini pun akhirnya mendapat restu dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai meninjau titik lokasi Kecelakaan yang menewaskan 10 orang itu.

Sebab, saat kecelakaan terjadi, ketika itu sejumlah anak-anak SD tengah berada di area luar gerbang ketika memasuki jam pulang sekolah.

Begitu juga di luar area gerbang juga ada beberapa pedagang yang tengah berjualan. Sehingga ketika kecelakaan terjadi, mereka menjadi korban.

"Saya tadi diskusi dengan Kepsek jangka pendeknya, kita atur lalin bergeraknya si anak-anak ini supaya tidak langsung muncul ke jalan besar, jadi mungkin lewat jalan samping dulu," kata Ridwan Kamil, Kamis (1/9/2022).

Dengan pemindahan akses keluar masuk bagi para pelajar SDN Kota Baru II dan III ini, nantinya para orangtua hang akan menjemput anaknya tidak lagi menunggu di depan pintu gerbang yang memang berhadapan langsung dengan akses jalan raya, apalagi jalan itu sering dilalui kendaraan besar.

"Kalai di sekolah guru adalah Ortu, nah kalo sudah begitu konsepnya maka keselamatan lahir batin tidak hanya di lingkungan sekolah tapi pada saat keluar sekolah sebelum ketemu ortunya," katanya.

Kang Emil menyebut jika SDN Kota Baru II dan III sudah berdiri sejak lama, memang jika dilihat lokasinya tidak seideal sekolah yang ada di komplek-komplek, sebab Kota Bekasi saat ini sudah padat.

Maka dari itu perlu solusi untuk tetap memonitor kedatangan dan kepulangan siswa.

"Nah tadinya ada usulan jembatan, kalo itu jadi solusi nanti saya, pak wali akan mengupayakan secepatnya sehingga yang ngedrop disana tidak usah nyebrang terus melewati lalin yang tidak terkontrol," ujarnya.

Terpisah, Kepala SDN Kota Baru III Yeti Taryati mengatakan memang pihak sekolah sudah menyampaikan usulan terkait pembuatan akses baru dan JPO di depan SDN Kota Baru II dan III Kota Bekasi, hal ini agar anak anak dan para orangtua yang menjemput tak lagi berada di depan gerbang yang berada di akses jalan raya.

"Tadi saya bicarakan dengan kang emil itu kita meminta ada JPO di sini supaya nyebrangnya anak anak aman. Dan pintu gerbang ini tetap ada tapi untuk keluar masuk anak anak kita meminta ada pintu keluar dari samping. Tadi pak Gubernur bilang secepatnya akan di realisasi," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Aksi Tabur Bunga di Lokasi Kecelakaan Maut Penuh Haru, Para Guru Tak Kuasa Menahan Tangis

# momen haru # tabur bunga # guru # kecelakaan maut # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Arie Setyaga Handika
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #momen haru   #tabur bunga   #guru   #kecelakaan maut

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved