Muhammadiyah Sebut 'Musibah Memalukan untuk Dunia Pendidikan' saat Rektor Unila Terjaring OTT KPK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menanggapi operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani.

Menurut Anwar, peristiwa ini merupakan musibah yang memalukan bagi dunia pendidikan.

Sebagai pimpinan tertinggi di kampus, Anwar menilai rektor semestinya bisa memberikan contoh tauladan yang baik kepada para mahasiswa dan calon mahasiswa.

Namun justru sang rektor yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji tersebut.

Anwar mengatakan saat ini Indonesia sedang mengalami darurat korupsi.

Baca: Potret Rumah Mewah Rektor Unila yang Ditangkap KPK, Baru Berdiri Setahun yang Lalu

Baca: Sosok yang Ditangkap dalam OTT KPK Kasus Suap Mahasiswa Baru Unila 2022, Jumlahnya Mencapai Rp 5 M

Dirinya menyesalkan kasus korupsi terjadi di dunia perguruan tinggi di Indonesia.

Usaha menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berakhlak, bermoral serta bersih dari tindak KKN di negeri ini, kata Anwar, masih akan menempuh jalan yang terjal dan berliku.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani.

Dia jadi salah satu pihak yang diamankan KPK pada operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Bandung dan Lampung.

Karomani terjaring OTT terkait dugaan suap penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rektor Unila Terjaring OTT KPK, Muhammadiyah: Musibah Memalukan untuk Dunia Pendidikan