Minggu, 11 Mei 2025

HUT ke-77 RI

Sosok Sastrawan dan Jurnalis Bernama Abdul Muis yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional Pertama

Minggu, 14 Agustus 2022 13:26 WIB
TribunnewsWiki

TRIBUN-VIDEO.COM - Siapa sangka pahlawan nasional pertama di Indonesia adalah seorang sastrawan dan jurnalis.

Abdul Muis diberi gelar pahlawan nasional pertama di Indonesia pada tahun 1959.

Gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada Abdul Muis merupakan gelar pahlawan nasional pertama kali di Indonesia yang kemudian dilanjutkan menjadi kegiatan rutin kenegaraan.

Pemerintah Republik Indonesia menganugerahi gelar Abdul Muis sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan (SK) Presiden Republik Indonesia No. 2183/59 pada tanggal 30 Agustus 1959.

Siapa Abdul Muis?

Abdul Muis adalah seorang sastrawan sekaligus jurnalis, aktivis, dan politikus.

Abdul Muis lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 3 Juli 1886.

Ayah Abdul Muis berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, yang terkemuka dan berpengaruh.

Baca: Mengenal Sosok Cut Nyak Dhien, Pahlawan Wanita yang Berani Menentang Kolonialisme Belanda

Sedangkan Ibu Abdul Muis berasal dari Jawa dan memiliki keahlian pencak silat.

Abdul Muis bergelar Soetan Penghoeloe, beragama Islam dan aktif mengikuti organisasi politik beraliran Islam.

Abdul Muis memulai pendidikannya di Europees Lagere School (ELS), kemudian melanjutkan ke Kleinambtenaarsexamen (Amtenar Kecil), dan tiga tahun di STOVIA (Sekolah Dokter) di Jakarta, namun keluar lebih awal karena sakit.

Dalam perjalanan politiknya, Abdul Muis adalah anggota Sarekat Islam (SI) pimpinan Tjokroaminoto.

Pada saat SI terbelah, Abdul Muis merupakan tokoh SI Putih bersama Agoes Salim yang menjadi rival politik SI Merah pimpinan Semaoen dan Darsono.

Tercatat, Abdul Muis pernah menggerakkan rakyat untuk melakukan pemogokan untuk persoalan pemecatan sepihak pekerja, menolak sistem pajak pemerintah Hindia Belanda dan lain sebagainya.

Abdul Muis adalah juga seorang sastrawan yang terkenal dengan novel berjudul "Salah Asuhan".

Abdoel Moies meninggal di Bandung pada 17 Juni 1959 dan diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia yang pertama pada 30 Agustus 1959.

Baca: HUT ke 77 RI: Sosok Soekarni, Pahlawan yang Berani Desak Soekarno-Hatta Proklamasikan Kemerdekaan

Riwayat Pekerjaan dan Organisasi

Abdul Muis tercatat pernah magang di Departemen van Onderwijs en Eredienst, yaitu departemen yang dipimpin oleh Abendanon.

Kemudian, Abdul Muis diangkat menjadi Klerk di departemen tersebut pada tahun 1903 karena keahlian Bahasa Belanda.

Namun demikian, Abdul Muis keluar dari departemen tersebut karena tidak disukai oleh pegawai-pegawai Belanda.

Ketidaksukaan orang-orang Belanda terhadap Abdul Muis disebabkan karena sifat-sifat nasionalisme yang diperlihatkan Abdul Muis di depan para pegawai orang-orang Belanda.

Abdul Muis kemudian diterima bekerja sebagai korektor di kantor harian De Preanger Bode di Bandung.

Kepandaian Abdul Muis dalam Bahasa Belanda, menjadikan dirinya diangkat sebagai hoofdcorrector di kantor harian tersebut.

Abdul Muis tercatat merupakan anggota dari Sarekat Islam yang dipimpin oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto.

Abdul Muis diangkan menjadi pemimpin redaksi surat kabar Kaum Muda, yaitu surat kabar terbitan Serikat Islam di Bandung.

Baca: Mengenal Lebih Dekat Pahlawan Ki Hajar Dewantara, Sosoknya Dikenal Sebagai Bapak Pendidikan Nasional

Dalam surat kabar tersebut, Abdul Muis sering menulis dengan nama sandi “A.M”

Dalam organisasi Sarekat Islam, Abdul Muis aktif dalam gerakan memperjuangkan otonomi yang luas bagi Hindia Belanda sepanjang Perang Dunia I.

Abdul Muis masuk sebagai anggota delegasi “Comite Indie Weerbaar” (Panitia Pertahanan Hindia).

Pada tahun 1917, Abdul Muis berkunjung ke Negeri Belanda.

Sepulangnya dari Belanda, surat kabar pimpinannya, yaitu Kaum Muda telah dibredel oleh pemerintah Hindia Belanda.

Namun demikian, surat kabar tersebut berdiri lagi dengan nama Neratja, yang masih mempertahankan Abdul Muis sebagai pimpinan surat kabar tersebut.

Dalam perjalanan selanjutnya, Abdul Muis diangkat menjadi anggota Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat) yang dibuka pada 18 Mei 1918.

Sebagai seorang wartawan, Abdul Muis menulis berita di berbagai surat kabar.

Selain itu Abdul Muis juga menulis dalam bidang politik.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Perjuangan Abdul Muis, Sastrawan & Jurnalis yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional Pertama di Indonesia

# sastrawan # Abdul Muis # jurnalis # Pahlawan Nasional # Bukittinggi

Editor: Fitriana SekarAyu
Video Production: Rahmat Gilang Maulana
Sumber: TribunnewsWiki

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved