Rabu, 21 Mei 2025

HUT RI

Misteri Terungkap, Terbongkar Alasan Sayuti Melik Tulis Tahun ’05' Bukan '45' di Naskah Proklamasi

Selasa, 9 Agustus 2022 11:05 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Naskah proklamasi kemerdekaan selalu dibacakan setiap upacara perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Biasanya dalam pembacaannya selalu diakhiri dengan tanggal proklamasi dibacakan yakni 17 Agustus 1945.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ir. Soekarno saat membacakan naskah proklamasi untuk pertama kalinya.

Padahal, dalam naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tertulis 17 Agustus '05.

Pada naskah tulisan tangan Soekarno tertulis Djakarta, 17-08-'05.

Baca: PT KAI Tebar Promo Tiket Kereta Murah Khusus HUT RI ke-77, Tarif Tiket Diberikan Serba Angka 7

Sedangkan pada naskah proklamasi ketikan Sayuto Melik tertulis Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.

Tahun '05 merupakan kependekan dari angka tahun 2605.

Pada saat nsakah proklamasi pertama kali dibacakan, Indonesia diduduki Jepang sehingga menggunakan kalender Jepang.

Penghitungan tahun Jepang ini dimulai ketika Kaisar Jimmu naik tahta pada tahun 660 SM.

Tahun Kalender Kaisar Jimmu lebih awal 660 tahun dari pada kalender Gregorian atau tahun sesudah Masehi.

Tahun Jepang berdasarkan kalender Jimmu dihitung dengan menambahkan angka tahun kalender Gregorian atau tahun Masehi dengan 660.

Baca: HUT RI Tinggal 1 Bulan Lagi, 2 Paskibraka Nasional asal Pohuwato Wakili Gorontalo Menuju Jakarta

Sehingga tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, namun dalam kalender Jepang menjadi 2605.

Meski begitu, saat pembacaannya, Soekarni tetap melafalkan tahun 1945 bukan 2605.

Pembacaan naskah teks Proklamasi dilakukan di rumah Soekarno yakni di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pukul 10.00.

Awalnya pembacaan proklamasi kemerdekaan akan dilakukan di Lapangan Ikada.

Pada 16 Agustus 1945 malam, ketika perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda, diputuskan bahwa upacara akan dilakukan di Lapangan Ikada.

Beberapa pihak yang diharapkan hadir, seperti para tokoh pergerakan dan segenap Barisan Pelopor, diberi informasi bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 pukul 11.00 di Lapangan Ikada.

Informasi ini tidak hanya disampaikan secara langsung, tetapi juga lewat telepon serta surat yang dibawa oleh kurir.

Namun sayangnya, informasi itu juga terdengar oleh tentara Jepang, sehingga pada 17 Agustus 1945 pagi, pasukan Jepang diketahui telah memenuhi Lapangan Ikada

Soekarno tak menyetujui jika pembacaan proklamasi tetap dilakukan di Lapangan Ikada dan memindahkan ke rumahnya.

Alasan pemindahan tempat pelaksanaan adalah untuk menghindari bentrokan dengan pasukan Jepang yang sudah lebih dulu memenuhi Lapangan Ikada pada 17 Agustus 1945 pagi hari.

Beberapa pejuang langsung bergerak mengabarkan pemindahan tempat pelaksaan proklamasi tersebut.

Upacara proklamasi berjalan sangat sederhana, tanpa ada protokol khusus.

Sebelum pembacaan teks proklamasi dimulai, ada berbagai persiapan yang harus dilakukan.

Wakil Walo Kota Jakarta saat itu, Soewirjo meminta Mr. Wilopo untuk menyiapkan mikrofon serta alat pengeras suara.

Kemudian, S Soehoed selaku anggota Barisan Pelopor Istimewa menyiapkan satu tiang bendera yang terbuat dari bambu untuk mengibarkan Bendera Merah Putih.

Sebelum membacakan teks proklamasi, Soekarno memberikan pidato pendahuluan singkat kepada masyarakat yang telah hadir.

Setelahnya, Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan yang menjadi penanda bebasnya Indonesia dari belenggu penjajahan.

Setelah selesai membacakan proklamasi, dilanjutkan dengan pengibaran Sang Merah Putih.

S. Soehoed mengambil bendera dari baki yang telah disiapkan dan mengikatkannya pada tali dengan bantuan dari Shodanco Latief Hendraningrat.

Bendera dinaikkan secara perlahan dan para hadirin secara spontan langsung menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Setelah pengibaran bendera selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wali Kota Jakarta Soewirjo dan Wakil Wali Kota Jakarta Dr. Moewardi.

Setelah pembacaan teks proklamasi dan rangkaiannya selesai dilakukan, masyarakat sangat antusias untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke berbagai daerah.

Penyebaran berita juga dilakukan melalui siaran radio, pamflet, poster, dan spanduk.

(Tribun-Video.com)


 # Alasan # Sayuti Melik # naskah # proklamasi 

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Ratu Budhi Sejati
Video Production: Dwi Adam Sukmana
Sumber: Tribun Video

Tags
   #Alasan   #Sayuti Melik   #naskah   #proklamasi

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved