Terkini Nasional
Skenario Pembunuhan di Rumah Ferdy Sambo Disusun Rapi, Terdapat Puluhan Polisi Sindikat Pengkhianat
TRIBUN-VIDEO.COM - Eka Prasetya, Pengacara keluarga Brigadir Nopriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, bereaksi keras terhadap puluhan polisi yang diperiksa lantaran ketidakprofesionalan dalam bertugas.
Eka Prasetya bahkan menyebut polisi berbagai pangkat dari berbagai satuan itu sebagai sindikat pengkhianat.
Sindikat karena mereka bergerak sistematis. Sedangkan tuduhan pengkhianat karena mereka melanggar kode etik Polri, dalam hal ini menghambat penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.
Sebelumnya, jumlah polisi yang diperiksa Inspektorat Khusus (Irsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, berjumlah 25 orang.
Empat dari 25 polisi yang diduga tidak profesional itu, dimasukkan ke ruangan khusus selama 30 hari untuk sidang kode etik.
Baca: Terkait Kasus Tewasnya Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Ditempatkan di Tempat Khusus Selama 30 Hari
Terbaru, jumlahnya bertambah, Irjen Ferdy Sambo, eks Kadiv Propam, dinyatakan telah tidak profesional dalam penanganan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Ferdy Sambo pun turut ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.
Seperti diketahui, TKP pembunuhan Brigadir J sendiri berlokasi di bekas rumah dinas Ferdy Sambo semasa Kadiv Propam, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Brigadir J diduga baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E yang kini berstatus tersangka dengan jeratan pasal 338 juncto pasal 55 dan 56 KUHP.
Eka Prasetya mengaku prihatin dengan adanya gerakan di dalam tubuh Polri yang hendak menghambat pengungkapan kasus kematian Brigadir J.
"Saya juga prihatin kalau dalam tubuh polri istilahnya ada silent wolf atau upaya operasi senyap yang melibatkan banyak jaringan, ini sangat menyedihkan. Kalau pakai bahasa zaman dulu ya inilah yang disebut pengkhianat," jelas Eka Prasetya, di kantor redaksi Tribun Network, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).
Baca: Ada Kelompok yang Diduga Melakukan Settingan Tewasnya Brigadir J, Garis Polisi Dipasang saat Viral
Ulah oknum puluhan polisi yang disebut pengkhianat itu mencoreng marwah institusi Polri.
"Kasihan institusi ini banyak pihak yang mendukung institusi ini humani, kredibel, presisi lalu dirusak oleh sindikat penegak hukum," ujarnya.
Eka Prasetya berharap sindikat pengkhianat Polri ini dibongkar lebih jauh.
Pasalnya, perbuatan mereka pada awal-awal kasus kematian Brigadir J telah menyulitkan penyidikan ke depannya.
Dari mulai CCTV hingga barang bukti lain seperti ponsel di lokasi kejadian, hingga saat ini belum ditunjukkan kepada pengacara.
"Bongkar semua sindikat karena penanganan kasus ini salah dari awal. Yang pertama ketika diketahui ada kejadian tembak menembak seharusnya ada olah TKP. Lalu foto apa saja barang yang ditemukan di TKP, setelah itu labfor kalau ada kematian
semua dicatat dan orang yang ada di sekitar situ diamankan langsung sebagai saksi. Kalau ada alat komunikasi perlu disita."
"Tetapi yang terjadi di sini mungkin kita bisa lihat, koreksi kalau saya salah, sepengetahuan saya police line dipasang pada saat sudah viral. Inilah yang kami curigai sebagai silent wolf operation," papar Eka Prasetya.
Bagi keluarga Brigadir J, tidak ada konsekuensi yang paling tepat, selain pemecatan kepada puluhan oknum polisi sindikat pengkhianat tersebut.
"Sudah nggak ada obatnya. Pecat. Buat apa kalau kita pertahankan orang seperti itu, apakah rakyat akan percaya lagi dengan
Polri. Nggak akan percaya, Pak," tegasnya.
Baca: Pengacara Brigadir J Duga Ada Pembunuhan Berencana, Skenario Disusun Rapi Mulai Eksekusi & Pemakaman
4 Polisi Diisolasi Kapolri di Ruangan Khusus
Diberitakan sebelumnya, ada empat polisi yang diisolasi selama 30 hari oleh penyidik Bareskrim di ruangan khusus karena ketidakprofesionalan dalam menangani kasus Brigadir J.
Keempat polisi itu diduga paling awal tahu soal TKP penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Dari 25 personel yang diperiksa, 4 kami masukkan dalam ruangan khusus selama 30 hari ke depan," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjelaskan update penanganan kasus kematian Brigadir J di Mabes Polri, Kamis (4/8/2022) malam.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan keempat personel itu berasal dari perwira menengah dan perwira pertama Polri.
Tiga perwira berasal dari Polres Metro Jakarta Selatan dan satu perwira dari Polda Metro Jaya.
"Yang diamankan tiga orang itu dari Jakarta Selatan semuanya. Nanti saya sampaikan datanya."
"Satu lagi saya infokan nanti, dari Penyidik Polda Metro," kata Dedi kepada wartawan.
Namun dia tak membeberkan identitas keempat polisi yang ditempatkan di ruangan khusus itu.
"Yang ditempatkan di tempat khusus, sementara ini ya, karena ini kan masih berproses, pangkatnya pama (perwira pertama) dan pangkat pamen (perwira menengah)," ujarnya.
Bila mengacu pada telegram rahasia Kapolri atas mutasi personel terkait kasus Brigadir J, dari 15 nama personel, ada 1 perwira menengah dan 1 perwira pertama dari Polres Metro Jakarta Selatan.
Keduanya, yakni nama AKBP Ridwan Rheky Nellson Soplanit yang sebelumnya sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Serta AKP Rifaizal Samual selaku Kanit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengacara Brigadir J Sebut Puluhan Polisi Sindikat Pengkhianat, Kini Termasuk Ferdy Sambo: Pecat! dan di Tribunnews.com dengan judul Wawancara Eksklusif Pengacara Brigadir J: Skenario Pembunuhan di Rumah Ferdy Sambo Disusun Rapi
#skenario #Sindikat #Berkhianat #polisi #Polri #Ferdy Sambo #Bharada E #Brigadir J
Sumber: TribunJakarta
TRIBUNNEWS UPDATE
Tampang Anggota GRIB Jaya Ditangkap Polisi & Diborgol seusai Palak Warga, Ada Juga Anggota FBR
14 jam lalu
Live Tribunnews Update
Tengah Kemudikan Mobil Bersama Anak-Istri, Polisi di Jambi Tewas Tertimpa Pohon saat Hujan Deras
15 jam lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Polisi di Jambi Tewas Tertimpa Pohon saat Hujan Badai, Tengah Melintas Bersama Anak-Istri
15 jam lalu
Terkini Nasional
Roy Suryo Tolak Hasil Lab Forensik soal Ijazah Jokowi! Desak Libatkan Pihak Ini: Agar Terpercaya!
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.