HUT ke-77 RI
Rekomendasi Tempat Wisata Bersejarah di Jakarta, Ada Museum Fatahillah Bekas Balai Kota Batavia
TRIBUN-VIDEO.COM - Museum Sejarah Jakarta atau banyak dikenal sebagai Museum Fatahillah menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah yang cukup populer.
Museum ini berada di kawasan Kota Tua, Jalan Taman Fatahillah nomor 1 Jakarta Barat.
Tak melulu soal barang bersejarah yang dipamerkan, bangunan Museum Fatahillah justru merupakan inti dari sejarah itu sendiri.
Sebagai landmark di kawasan Kota Tua Jakarta, Museum Fatahillah selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Terlebih saat momen-momen penting dan hari libur nasional.
Dilansir dari TribunTravel.com, museum ini dulunya dimanfaatkan sebagai Balai Kota Batavia, saat zaman penjajahan Belanda.
Pada saat itu, Balai Kota Batavia merupakan pusat aktivitas rakyat.
Baca: Mengenal Lebih Dekat Museum Ullen Sentalu Yogyakarta, Bisa Belajar soal Sejarah
Di mana setiap sore rakyat berkumpul mengambil air bersih dari satu-satunya mata air di halaman depan balai kota.
Ada pula trem yang berjalan menggunakan rel di depan balai kota.
Selain itu, balai kota juga dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan hukuman mati dan pembantaian massal.
Pada tahun 1740, Gubernur Batavia saat itu, Adrian Valckenier memerintahkan untuk membantai orang-orang Tionghoa di depan balai kota.
Ribuan orang Tionghoa duduk bersimpuh dan diikat di depan balai kota.
Lalu dari jendela balai kota sang gubernur memerintahkan untuk eksekusi terhadap ribuan orang tersebut.
Baca: Seusai Direnovasi Gedung Juang 45 jadi Museum Bekasi yang Berbasis Digital, Ada Fasilitas Photobooth
Pasalnya, pembantaian yang dikenal dengan 'Geger Pacinan' itu disebabkan oleh isu ekonomi dan politik yang berkembang di Batavia.
Kejadian tersebut lantas mencoreng nama pemerintahan Belanda di Hindia Belanda.
Gubernur Adriaan yang memerintahkan pembantaian tersebut kemudian diadili dan mati di penjara saat kembali ke Belanda.
Selain pembantaian itu, Museum Fatahillah juga menjadi saksi penderitaan tawanan di penjara bawah tanah untuk wanita dan laki-laki.
Bahkan dalam penjara tersebut ada pejuang Indonesia yang turut ditahan.
Yakni Pangeran Diponegoro dan Cut Nyak Dien.
Namun, setelah peristiwa-peristiwa kelam itu, kini di masa tuanya, Museum Fatahillah sudah berdiri kokoh dan terlihat anggun dengan arsitektur neo klasiknya.
(Tribun-Video.com/TribunTravel.com)
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Sejarah Kelam Museum Fatahillah di Jakarta, Saksi Bisu Pemerintahan yang Brutal
# HUT ke-77 RI # tempat wisata # bersejarah # Jakarta # Museum Fatahillah
Reporter: Ariska Nur Choirina
Video Production: Abel Krisantus Yoga Pradana
Sumber: TribunTravel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.