Terkini Daerah
Tak Sebanding dengan Jumlah Murid, SLB Panca Kasih di Manokwari Keluhkan Minimnya Tenaga Pengajar
TRIBUN-VIDEO.COM - Sekolah Luar Biasa (SLB) Panca Kasih, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat masih mengalami keterbatasan jumlah tenaga guru.
Kepala SLB Panca Kasih Manokwari, Emma Aya Teken mengatakan, saat ini jumlah guru hanya tujuh orang dengan status honorer daerah.
Jumlah ini tidak sebanding dengan banyaknya siswa SLB yang mencapai 80 orang.
"Saya sendiri yang PNS (Pegawai Negeri Sipil). Tahun 2024, saya sudah pensiun," kata Emma kepada TribunBapuaBarat.Com, Sabtu (30/7/2022).
Beberapa waktu lalu, sambung dia, ada sebagian guru terpaksa mengundurkan diri.
Hal ini disebabkan oleh dua hal yakni guru tidak mampu melihat kondisi siswa, dan guru kesulitan menghadapi tingkah laku siswa berkebutuhan khusus.
"Ada yang mengundurkan diri," ucap Emma.
Baca: 106 Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB se-Papua Dilantik oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua
Ia menjelaskan, untuk menjadi tenaga pengajar di SLB, guru harus ekstra dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar.
Selain itu, guru juga dituntut mampu membimbing siswa yang berkebutuhan khusus atau autisme (Autism Spectrum Dosirede).
"Perlu ekstra kesabaran dalam mengajar anak-anak," ujarnya.
Ia menerangkan, puluhan siswa SLB Panca Kasih Manokwari terdiri dari siswa tunarungu, tunagrahita, tunanetra, tunadksa dan tunaautis.
Meski mengalami keterbatasan, siswa SLB Panca Kasih kerap mengikuti perlombaan tingkat daerah maupun nasional.
Baca: Ratusan Guru Kontrak SLB di NTT Sudah 5 Bulan Digaji, Dijanjikan hingga Juni namun Belum Ditepati
"Ada rasa bangga ketika anak didik SLB mewakili Papua Barat di tingkat nasional," tuturnya.
Emma mengakui, terkadang ada beberapa murid tidak sekolah hingga satu bulan.
Kendati demikian, sekolah tetap memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa tersebut untuk kembali menimbah ilmu di SLB Panca Kasih.
Dispensasi itu merujuk pada kemampuan finansial dari masing-masing orang tua murid.
"Tunjangan siswa disesuaikan dengan pekerjaan orang tua," ucap Emma.
Untuk mencapai kemampuan membaca, menulis dan berhitung diperlukan dukungan dari masing-masing orang tua murid.
Namun, orang tua juga kadang terlalu memaksakan kehendak.
Padahal, anak-anak berkebutuhan khusus harus dibina secara perlahan.
"Jangan terlalu memaksa kalau anak belum bisa. Didik mereka untuk beradaptasi dan mengembangkan diri," tuturnya.
Emma juga terlibat langsung dalam aktivitas belajar mengajar di ruang kelas.
Misalnya dalam pelajaran bernyanyi, Emma dibantu seorang guru musik yang juga berkebutuhan khusus.
"Kalau praktek menyanyi, Pak Ricky yang iringi," pungkas Emma.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Sekolah Luar Biasa Panca Kasih di Kabupaten Manokwari Kekurangan Tenaga Guru
# Sekolah Luar Biasa (SLB) # Tenaga Guru # Manokwari # kebutuhan khusus
Sumber: Tribun papuabarat
Live Update
Final Seru Liga Papua Barat, Persipegaf Juara Berkat Gol Dramatis Max Kambu di 10 Menit Terakhir!
Jumat, 11 April 2025
Live Update
Meriahnya Malam Takbiran di Masjid Darul Umum Amban Manokwari, Anak-anak Bergantian Tabuh Bedug
Minggu, 30 Maret 2025
Live Update
H-2 Lebaran 2025: Penumpang Pesawat di Bandara Rendani Manokwari Menurun Dibanding Tahun 2024
Sabtu, 29 Maret 2025
Live Update Mudik
Situasi Pelabuhan Manokwari Papua Barat H-2 Lebaran, Mayoritas Tujuan ke Biak hingga Jayapura
Jumat, 28 Maret 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.