Senin, 12 Mei 2025

Terkini Metropolitan

Maraknya Odong-odong "Tantang Maut" di Jalan Raya Cilincing, Selap-selip Truk Sambil Bawa Penumpang

Rabu, 27 Juli 2022 20:09 WIB
TribunJakarta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUN-VIDEO.COM - Khalayak tengah dibuat prihatin dengan kecelakaan odong-odong di Kampung Toplas, Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Seran, Banten pada Selasa (26/7/2022) kemarin.

Odong-odong yang membawa 25 penumpang tertabrak kereta api ketika melaju pada perlintasan sebidang serta tanpa palang di lokasi itu.

Akibatnya, sembilan orang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi sekira pukul 11.00 WIB, Selasa siang kemarin.

Keberadaan odong-odong memang kerap kali menuai pro kontra, tak sedikit warga merasa resah dengan kehadiran kendaraan berkonsep kereta wisata itu.

Faktanya, odong-odong masih banyak ditemui di ruas-ruas jalan di ibu kota, tak terkecuali di Jalan Raya Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Sambil membawa penumpang ibu-ibu hingga anak-anak, para pengemudi odong-odong menantang maut di jalanan dengan menyalip hingga mendahului truk trailer di jalur maut tersebut.

Dari depan Gereja Kristen Jawa, TribunJakarta.com melakukan pemantauan pada Rabu (27/7/2022) sore sekira pukul 16.00 WIB untuk melihat keberadaan odong-odong yang beroperasi di Jalan Raya Cilincing.

Baca: Buntut Kecelakaan yang Renggut 9 Nyawa di Serang, Polri Melarang Odong-odong Melintas di Jalan Umum

Selama sekitar setengah jam berada di lokasi, terpantau tidak kurang dari 20 unit odong-odong yang mengaspal di jalanan penuh truk trailer itu.

Pengemudi odong-odong yang kebanyakan pemuda tanggung ini menyopiri para penumpangnya yang banyak terdiri dari ibu-ibu hingga anak-anak.

Bahkan, ada pula ibu yang membawa serta anak balitanya duduk di gerbong-gerbong tanpa jendela dalam kondisi debu-debu beterbangan.

Beberapa ibu bahkan sampai harus menutup mulut anaknya untuk menghindari terpapar debu Jalan Raya Cilincing.

Tanpa pengamanan ekstra seperti helm maupun sabuk pengaman, puluhan odong-odong itu kerap kali terlihat mencoba mendahuli truk trailer maupun kendaraan lainnya.

Tak jarang pula odong-odong ini terpantau melaju dengan kecepatan rendah, sehingga membuat laju kendaraan di belakangnya tersendat.

Baca: Kecelakaan Odong-odong Turut Sebabkan Bayi 7 Bulan Menderita, Sopir Odong-odong Kini Jadi Tersangka

Selain itu, setiap odong-odong yang melintas juga dilengkapi dengan pengeras suara dengan musik-musik dangdut remix kekinian yang diputar kencang-kencang.

Operasional odong-odong ini memang rutin ditemui di sekitaran permukiman warga Kelurahan Kalibaru.

Jalan Raya Cilincing menjadi rute para pengemudi odong-odong untuk memotong jalan supaya jarak dan waktu tempuh lebih cepat dibanding harus melewati jalanan permukiman Kalibaru.

Meski para pengemudi dan penumpang odong-odong ini terlihat santai ketika melintas di jalur maut Cilincing, warga lainnya mengaku resah.

Salah satunya ialah Sheri (48), warga Kalibaru yang tidak setuju dengan keberadaan odong-odong di jalan raya ini.

Sheri menilai, keberadaan odong-odong ini cenderung tidak berbahaya ketika melintas di jalan permukiman.

Tapi, ketika sudah melewati jalan raya, keberadaan odong-odong ini mengkhawatirkan, baik membahayakan penumpangnya maupun pengendara yang lain.

"Sebenarnya kalau adanya di gang sih enggak membahayakan ya. Soalnya kalau sudah masuk ke wilayah jalur ramai ini sangat membahayakan sekali, sangat-sangat sekali," kata Sheri di tepi Jalan Raya Cilincing, Rabu petang.

Sheri makin prihatin ketika melihat banyaknya anak-anak yang dibawa ibunya menumpang odong-odong.

Apalagi, tak jarang Sheri juga melihat anak-anak ini tidak bisa berdiam diri saat odong-odong melaju di jalan penuh truk trailer.

"(Anak-anak) kalau lihat ini itu dipegang, lihat mobil dipegang, itu sangat membahayakan sekali," katanya.

Meski keberadaan odong-odong di lingkungannya setiap hari terlihat, Sheri sendiri mengaku takut menumpang kendaraan itu, terlebih mengajak serta anaknya.

Minimnya keselamatan serta bahaya yang mengintai di jalur maut membuatnya sama sekali tak pernah ada niat naik odong-odong meski bayaran untuk sekali naik, dari satu permukiman ke permukiman lainnya di Kalibaru, cenderung sangat murah pada kisaran Rp 5.000.

Sheri pun berharap keberadaan odong-odong ini menjadi perhatian pemerintah untuk memastikan ketertiban dan keselamatan di jalanan.(*)

# Laka Lantas # kecelakaan maut # daerah Cilincing # odong-odong

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Tia Kristiena
Sumber: TribunJakarta

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved