Senin, 12 Mei 2025

Terkini Daerah

Polisi di NTT Sukses Tanam 4 Ribu Pohon Cabai, Bermula dari Tugasnya Identifikasi Harga di Pasar

Selasa, 26 Juli 2022 17:39 WIB
Pos Kupang

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Polri di Polres Rote Ndao memanfaatkan waktu luang selepas piket dengan bertani cabai yang berhasil memanen uang jutaan rupiah.

Anggota polisi bernama Aipda Mesakh Elimanafe mengembangkan tanaman cabai sebanyak 4.000 pohon di lahan kebun miliknya.

Ya, Aipda Mesakh Elimanafe adalah seorang anggota polri yang bertugas di Polres Rote Ndao dan menjabat sebagai KBO Satintelkam

Dirinya memberanikan diri untuk terjun di bidang pertanian sebagai pekerjaan sampingan di kala melepas piket dinas.

Kebun cabai Aipda Elimanafe berlokasi di bilangan Nusaklain, Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT.

Awal mulanya lokasi kebun cabai tersebut merupakan lahan tidur alias hutan. Kini disulap Aipda Elimanafe menjadi lahan cabai (Lombok).

Baca: Menikmati Indahnya Sunrise di Flores dengan Berkemah di Bukit Golo Nawang Manggarai NTT

"Walau rutinitas saya berprofesi sebagai anggota polisi, saya selalu mencoba hal baru yang belum pernah saya lakukan," ungkap Aipda Elimanafe kepada POS-KUPANG.COM, Senin, 25 Juli 2022.

Ia menambahkan, dirinya hanya bermodalkan keberanian untuk bertani dan terbukti hasilnya menjanjikan.

"Saya akui, banyak yang takut mencoba, karena kelak nanti gagal, tapi keberanian tak menyurutkan niat saya untuk bercocok tanam," ucap Aipda Elimanafe.

Dengan prinsip berani mencoba, ia memutuskan bercocok tanam cabai di lahan seluas 4000 meter persegi, dan ditanam 4000 pohon cabai.

Dikatakannya, dengan bertani cabai, punya cara tersendiri, selain untuk mewujudkan ketahanan pangan di tengah masa pandemi Covid-19.

Sebelum menanam cabai, tugasnya sebagai polisi mengidentifikasi harga Lombok di pasaran.

Ternyata, di Rote Ndao lebih mahal dari Kota Kupang, padahal Rote Ndao banyak lahan kosong. Sehingga ia memanfaatkan peluang itu, untuk meningkatkan ekonomi hidupnya.

Menurutnya, penanaman itu sudah dilakukan sejak awal Maret 2022 lalu. Pelaksanaannya, melibatkan pihak lain yang telah paham untuk merawat tanaman itu sampai masa panen.

Di akhir bulan Juli 2022, hasil panenan telah dijual ke pasar lokal di Rote Ndao dengan harga sangat terjangkau per kilogramnya. Bahkan, disebutkannya, banyak tengkulak (pedagang perantara) yang beli dan menjual ke pasar lokal.

"Setiap tiga hari dipanen, dengan sekali panen bisa 100 Kilo, perkilo dipatok Rp.35.000. Kebanyakan yang beli adalah para tengkulak dan dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi," kata Aipda Elimanafe.

Baca: Jemaah Haji Kota Mataram akan Tiba di Lombok pada 1 Agustus 2022, Rangkaian Ibadah Haji Selesai

“Banyak peminat dari Jakarta, namun kendala biaya cargo pesawat mahal, sehingga tidak bisa kirim. Ini bukti bahwa hasil pertanian Rote ndao bisa bersaing dengan hasil daerah lain,” sambungnya.

Ia melanjutkan, usahanya ini merupakan salah satu program ketahanan pangan dan juga menjadi insprirasi bagi kaum milenial untuk bertani.

"Intinya berani untuk memulai bertani, bisa kerjasama dengan saya, karena kebetulan memiliki mesin sumur BOR, bisa disepekati model kerjasamanya," kata Aipda Elimanafe memotivasi.

Dirinya juga mengajak kepada kaum milenial Rote Ndao, yang hendak bercocok tanam bisa bekerjasama dengan dirinya. (Cr.10)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Anggota Polisi di Rote Ndao Sukses Kembangkan 4.000 Pohon Cabai dari Lahan Tidur

# polisi # NTT # Sukses # cabai # Polres Rote Ndao # petani

Baca berita terkait di sini.

Editor: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Pos Kupang

Tags
   #polisi   #NTT   #Sukses   #cabai   #Polres Rote Ndao   #petani

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved