Kamis, 15 Mei 2025

Terkini Daerah

Tak Bisa Diam & Melawan, Petugas Dibuat Kewalahan Suntik Vaksin PMK Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet

Sabtu, 23 Juli 2022 17:27 WIB
TribunSolo.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Solo, memeriksa kebo (kerbau, -red) bule keturunan Kyai Slamet di Alun-alun Kidul Keraton solo, Sabtu (23/7/2022).

Hal ini tak terlepas dari matinya satu kebo bule karena terpapar PMK, sementara 7 kebo bule lainnya juga sakit.

Dari hasil pemeriksaan, hanya 2 kebo bule yang disuntikkan vaksin PMK, yakni Boy dan Sela.

Kabid Veteriner DKPP Kota Solo Agus Sasmito, turun tangan untuk menyuntikkan vaksin PMK kepada Boy dan Sela.

Dibantu dua pawang kebo bule, mereka mengalihkan perhatian Boy dan Sela dengan memberikan ubi.

Boy dengan mudah disuntikan vaksin PMK.

Namun, saat giliran Sela, dia menolak dan terus berlari.

Satu karung ubi pun habis, dan Sela masih belum bisa divaksin.

Baca: 1 Kebo Bule Kraton Solo Mati Akibat PMK, 7 Lainnya Juga Terpapar Divaksin, Tak Ikut Kirab Malam Suro

Hingga akhirnya, kandang disetirilkan dari masyarakat, dan Sela diberikan jagung.

Setelah tenang, Sela berhasil di vaksin PMK.

"Yang sehat kita lakukan vaksinasi. Yang sakit, ada gejala PMK, kita isolasi di kandang sebelah selatan," katanya.

Dia menuturkan, kebo bule ini tidak memungkinkan untuk mengikuti kirab malam satu suro pada Jumat (29/7/2022) mendatang.

Sebab, masa pemulihan hewan pasca terpapar PMK membutuhkan waktu minimal 2 minggu.

"Kalau dipakai kirab kasian juga, masih masa pemulihan," ujarnya.

"Gejala disini PMK adalah pincang. Kalau dipaksakan, nanti pincangnya bukan karena PMK, tapi penyakit yang lain," kata dia.

"Karena baru sembuh, dipaksa jalan, sehingga terkena sakit yang lain," imbuhnya.

Gusti Moeng Larang 7 Kebo Bule Ikuti Kirab Malam Satu Suro

Sebanyak 7 ekor kebo (kerbau, -red) bule keturunan Kyai Slamet milik Keraton Solo terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Ketua Pengelola Alun-alun Selatan, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, mengatakan hal tersebut membuat kebo bule itu tak memungkinkan mengikuti kirab malam satu suro yang jatuh pada Jumat (29/7) mendatang.

Sebab, masa pemulihan kerbau usai terpapar PMK membutuhkan waktu 2-4 minggu.

Baca: Jelang Kirab Malam Satu Suro, Seekor Kebo Bule Keraton Solo Mati & 7 Lainnya Terindikasi Positif PMK

Sementara sejumlah kerbau masih terpapar PMK.

"Kelihatannya tidak memungkinkan untuk keluar, khawatirnya akan timbul penyakit baru. Kami fokus ke pemulihan," katanya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (23/7/2022).

Dia mengatakan, ada sekitar 18 kerbau keturunan Kyai Slamet yang dipelihara Keraton Kasunanan Surakarta.

Namun 7 kerbau inti, masih terpapar PMK, dan menjalani masa karantina di kandang khusus.

Sementara 1 kebo bule meninggal karena terpapar PMK.

"Yang sakit yang kebo inti, yang belum inti saja sudah ada yang terindikasi. Yang dua sehat," ujarnya.

"Sedangkan kirab itu pakai kebo inti, yang lain belum bisa dan belum pernah ikut kirab," tambahnya.

Hal ini juga berimbas pada larangan masyarakat untuk memberikan makan kepada kebo bule yang ada di Alun-alun Kidul.

Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, GKR Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng, juga tidak mengizinkan kebo bule mengikuti kirab malam satu suro mendatang.

Baca: Mengenal Sejarah hingga Tradisi Malam Satu Suro di Solo, Akan Digelar Kirab Kebo Bule Kyai Slamet

"Yang diserang itu kan mulut untuk makan, dan kuku untuk jalan. Dia kan biasa jalan di tanah, yang lebih lunak, kalau dipaksa jalan di aspal, apakah tahan? Apakah aman? Kalau terjadi sesuatu di jalan, siapa yang tanggungjawab," kata Gusti Moeng.

Gusti Moeng mendengar bakal ada 5 pusaka yang akan dikeluarkan untuk kirab.

Namun, dengan kondisi kebo bule inti yang sakit, hal tersebut tidak memungkinkan untuk ikut kirab.

"Dengan kondisi seperi ini, saya sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat, saya tidak mengizinkan," pungkasnya.

Penjelasan Dinas terkait Kebo Bule Terpapar Manusia

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo memberikan penjelasan mengenai Kebo Bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang disebut terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui manusia.

Kepala DPKPP Solo, Eko Nugroho menyebut virus PMK bisa menempel pada manusia dan menularkan pada hewan.

"Mungkin karena bisa terbawa manusia, manusia sebagai pembawa," kata Eko, kepada TribunSolo.com, Jumat (22/7/2022).

"Ada orang yang baru daerah PMK masuk kandang ada virus yang menempel di baju atau sepatu sehingga menularkan ke hewan," tambahnya.

Terlebih lagi, Kebo Bule berada di alun-alun selatan dimana banyak masyarakat yang nongkrong maupun menonton kerbau-kerbau tersebut.

"Iya bisa seperti itu, tapi kita sebelumnya juga sudah lakukan desinfektan dan melakukan antisipasi juga," paparnya.

Eko menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu dekat-dekat dengan hewan.

Meskipun tidak menular ke manusia, tapi manusia diduga bisa membawa virus PMK itu.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sulitnya Menyuntikkan Vaksin PMK ke Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet, Petugas Sampai Kewalahan

# Kebo bule # Kyai Slamet # Vaksin PMK # penularan PMK # Kota Solo # Keraton Surakarta

Editor: Aditya Wisnu Wardana
Video Production: Rizaldi Augusandita Muhammad
Sumber: TribunSolo.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved