Kamis, 15 Mei 2025

Travel

Nikmati Pesona Lodok Lingko Ratung, Wisata Sawah yang Berbentuk Jaring Laba-laba di Manggarai NTT

Rabu, 20 Juli 2022 08:17 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal memiliki ratusan persawahan Lodok, sawah berbentuk jaring laba-laba.

Sebelum pandemi Covid-19, wisata persawahan lodok di Manggarai menjadi salah satu tujuan turis asing maupun domestik.

Adapun lodok merupakan sistem pembagian tanah (Lingko) yang berbentuk jaring laba-laba.

Pusatnya adalah lodok dan bagian luarnya disebut cicing dalam bahasa Manggarai.

Cicing artinya bagian pinggir dari areal persawahan.

Baca: Menilik Wisata Susur Sungai Amuntai, Menyusuri Sungai Negara Gunakan Kapal Raja Bagdad

Pembagian tanah dengan cara seperti ini sudah cukup lama dilakukan oleh tetua adat Manggarai untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Penjelasan itu dikatakan Guru Willibrordus Barus saat dihubungi Kompas.com melalui WhatsApp, Minggu, (8/5/2022).

Sawah jaring laba-laba, budaya unik di Manggarai
Ia menjelaskan bahwa dalam proses pembagian tanah, saja bukan hanya sekadar membagi kepada setiap orang yang ada di sekitar kampung.

Ada berbagai acara adat yang sangat berkaitan erat sekali dengan falsafah budaya Manggarai yaitu.

Willibrordus menambahkan, lodok yang sangat populer selama ini ada di cancar Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Namun, kali ini Kompas.com mencoba menjelajah Lodok Lingko Ratung di sekitar Carep, Kelurahan Laci Carep, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

Jaraknya hanya 3 kilometer dari pusat kota Ruteng.

"Di sekitar lodok ini kita bisa menikmati berbagai jenis keindahan alam yang sangat luar biasa, dan kita bisa menikmati ikan bakar yang dapat langsung dari kolam ikan yang ada di area persawahan," tutur Willibrordus.

Baca: Wisata Edukasi Marwah di Kediri Tawarkan Edukasi Islami, Bisa Belajar Prosesi Haji dan Umroh

"Bagi wisatawan yang datang dari jauh dan ingin menginap, sambung dia, sudah disediakan juga homestay dan Revaya Hotel yang tidak jauh.

Willibrodus menjelaskan, sejarah awalnya Lodok Lingko Ratung, yakni pada awalnya di tengah persawahan merupakan suatu kampung yang dihuni oleh salah satu suku dari Gelarang Carep.

Karena terjadi bencana, warga ada pindah ke kampung Carep yang sekarang masih berdiri kokoh dan menjadi suatu ikon budaya di wilayah kota Ruteng, selain Ruteng Pu'u.

Masyarakat sekitar Lodok Lingko Ratung Carep adalah petani. Ada yang bekerja di persawahan, ada juga yang fokus untuk untuk pengelolaan sayur-sayuran.

Keindahan sawah laba-laba Lodok Lingko Ratung Carep

Saat berada di tengah lodok, pengunjung akan bisa melihat ke arah utara untuk menikmati persawahan terasering dengan pematang sawah bersusun.

Namun ketika ingin menikmati Gunung Ranaka, pengunjung bisa mengarah ke arah selatan.

Dari sana, Gunung Ranaka tampak menjulang tinggi. Willibrodus mengajak wisatawan mengunjungi persawahan Lodok Lingko Ratung.

Sekaligus, mempelajari sistem pembagian tanah dalam budaya Manggarai.

"Saya ajak wisatawan berwisata di agrowisata persawahan Lodok Lingko Ratung di Kabupaten Manggarai, NTT," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lodok Lingko Ratung, Wisata Sawah Jaring Laba-laba di Manggarai NTT"

# wisata # sawah # Manggarai # NTT # Turis asing # adat # Homestay

Sumber: Kompas.com

Tags
   #wisata   #sawah   #Manggarai   #NTT   #Turis asing   #adat   #Homestay

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved