Senin, 12 Mei 2025

Daerah Terkini

Analisis 2 Jenderal Purnawirawan Soal Baku Tembak Brigadir J & Bharada E di Rumah Dinas Kadiv Propam

Kamis, 14 Juli 2022 09:34 WIB
TribunJakarta

TRIBUN-VIDEO.COM - Dua jenderal purnawirawan memberikan analasisnya terkait kasus baku tembak Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Jenderal purnawirawan itu yakni Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin yang kini menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Jenderal lainnya yakni Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto yang kini menjabat sebagai Ketua RT 05/01 Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Rumah dinas Irjen Ferdy Sambo berada di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Keduanya mencium kejanggalan dalam kasus yang menewaskan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Analisa TB Hasanuddin

Anggota DPR RI TB Hasanuddin mengungkapkan kejanggalan kasus tersebut mulai dari pengiriman jasad Brigadir J kemudian luka sayatan serta rusaknya CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Kejanggalannya yang pertama, kenapa baru ada press release 2 hari kemudian, setelah jenazah dibawa secara diam-diam ke kampung halaman kemudian diprotes keluarga," kata Tb Hasanuddin saat dilansir dari TribunJabar.id melalui sambungan telepon, Selasa (12/7/2022) petang.

TB Hasanuddin menuturkan bila benar keterangan divisi Humas Polri yang mengungkap Brigadir J masuk ke ruang istrinya Kadiv Propam dalam rangka apa perbuatan itu dilakukan.

"Seharusnya, bukannya Brigadir J yang ditodong?" kata politikus PDIP Perjuangan itu.

Selain itu, TB Hasanuddin menilai tak masuk akal ajudan itu tinggal di rumah sementara Kadiv Propam tidak di rumah.

"Seharusnya kan ikut mengawal," katanya.

Baca: Terkuak Posisi Jenderal Sambo saat Ajudan Adu Tembak, Disebut tengah Jalani Tes PCR Covid-19

Baca: Terkuak Posisi Jenderal Sambo saat Ajudan Adu Tembak, Disebteh tengah Sedang Jalani Tes PCR Covid-19

TB Hasanuddin juga menyoroti soal pangkat kedua polisi yang saling tembak.

Dimana dalam kasus ini, pangkat sopir itu justu Brigadir, sementara sang ajudan justru berpangkat Bharada yang berada di bawahnya.

"Itu kan kebalik. Sopir seharusnya yang Bharada, sebaliknya, ajudan Brigadir pangkatnya," kata TB Hasanuddin.

Selanjutnya soal luka sayatan.

TB Hasanuddin mengatakan jika ada yang mengatakan luka sayatan itu terserempet peluru, maka bukanlah luka sayatan yang seharusnya didapat tetapi luka bakar.

"Peluru itu kan panas. Kalau menyerempet, ya lukanya luka bakar," katanya.
Karena itu, dia mendesak agar Kapolri menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi, sebab ini menyangkut jiwa manusia.

"Seharusnya lakukan saja (penyelidikan) terbuka, termasuk jenazahnya divisum.

Masak, kok orang meninggal langsung dikirim (ke rumah duka) saja," ucapnya.

Analisa Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto

Ketua RT 05/RW 01 Komplek Polri Duren Tiga, Seno Sukarto (84), mendengar suara letusan saat terjadi baku tembak di rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Pengamatan TribunJakarta.com, rumah dinas Ferdy Sambo dan kediaman Seno berjarak sekitar 300 meter.

Seno mengira suara letusan itu berasal dari petasan.

Sebab, menurutnya, warga biasa menyalakan petasan saat hari raya.

"Kalau saya ditanya suara letusan itu, itu suaranya seperti petasan. Sedangkan pada saat itu kan menjelang Idul Adha dan di sini biasanya menjelang Idul Adha, tahun baru, itu biasanya membunyikan kembang api," kata Seno di kediamannya, Rabu (13/7/2022).

Tak hanya dirinya, Seno mengatakan warga juga mengira suara letusan yang terdengar pada Jumat (8/7/2022) sore itu berasal dari petasan.

Ia juga sempat bertanya kepada satpam yang bertugas di hari terjadinya peristiwa penembakan.

Baca: Rekaman Video Pertempuran yang Terjadi di Sungai Seversky Kota Donetsk, Adu Tembak Antar Tank

Baca: Oknum Satpam di Medan Nyaris Adu Tembak setelah Curi Pistol Polisi, Ngaku Terpaksa Maling

"Waktu itu saya tanya sama satpam yang jaga di sana, 'kamu mendengar?'. 'Mendengar Pak, tapi ya saya kira petasan juga'. Itu lah yang masalah letusan," ucap Seno.

Setelah suara letusan tersebut, lanjut Seno, satpam di pos jaga melihat orang-orang yang diduga anggota polisi mulai berdatangan ke rumah dinas Kadiv Propam.

Lebih lanjut, satpam tersebut kemudian bertanya tentang peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Namun, kata Seno, orang-orang yang ada di rumah dinas Ferdy Sambo mengatakan tidak terjadi apa-apa.

Seno juga geram dengan cara kerja Polri menangani kasus baku tembak sesama ajudan di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Seno mempertanyakan mengapa kasus yang terbilang besar dan terjadi di lingkungannya itu tidak melapor atau sekadar koordinasi dengannya selaku ketua RT.

Bahkan, ia tidak mendapat laporan sudah ada olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Mantan Kapolda Sumatera Utara dan Aceh itu mengaku tak pernah menerima laporan sejak hari kejadian penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yoshua alias Brigadir J pada Jumat lalu.


Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Analisis 2 Jenderal Purnawirawan Soal Baku Tembak Brigadir J dan Bharada E di Rumah Kadiv Propam

#adu tembak #Brigadir J #Bharada E #rumah dinas

Editor: Restu Riyawan
Video Production: febrylian vitria cahyani
Sumber: TribunJakarta

Tags
   #adu tembak   #Brigadir J   #Bharada E   #rumah dinas

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved