Kamis, 15 Mei 2025

Mancanegara

Dubes Ukraina untuk RI Mengungkapkan 2 Opsi agar Mengakhiri Konflik dengan Rusia

Rabu, 13 Juli 2022 10:57 WIB
TribunWow.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Dubes Ukraina untuk RI Vasyl Hamianin mengungkap dua opsi untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.

Dikutip dari Kompas.com, hal ini disampaikan Vasyl Hamianin saat konferensi pers online Selasa (12/7/2022), terkait dengan akhir invasi Rusia ke Ukraina.

Menurutnya hanya ada dua pilihan yang akan terjadi yakni Rusia menarik pasukan atau Rusia kalah, tidak ada opsi lain.

Kondisi di lapangan yang belum menemukan titik terang, membuat pihak Ukraina, menurut Hamianin, hanya punya dua pilihan di atas.

"Pasukan Rusia harus ditarik mundur, atau pasukan Rusia dikalahkan sepenuhnya, tidak ada cara lain," ujar Hamianin.

Opsi lainnya, yakni menyerahkan 20 persen wilayah Ukraina ke Rusia, tak akan diambil, walau pun dengan jaminan damai.

"Kami tidak akan menyetujui permintaan apapun dari Rusia. Itu sangat sederhana, pikirkan negaramu diminta menyerahkan 20 persen wilayah hanya untuk berdamai," ujarnya.

Situasi terkini di Ukraina memang semakin pelik dan malah melibatkan banyak pihak.

AS pada Senin (11/7/2022) menuding Iran berencana memasok ratusan drone dengan kemampuan senjata tempur ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan informasi yang diterima oleh AS mendukung pandangan itu.

Militer Rusia menghadapi tantangan dalam mempertahankan persenjataannya setelah kerugian yang signifikan di Ukraina.

“Pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia dengan beberapa ratus UAV (kendaraan udara tak berawak), termasuk UAV berkemampuan senjata, dalam waktu yang dipercepat,” kata Sullivan.

“Informasi kami lebih lanjut menunjukkan bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan UAV ini, dengan sesi pelatihan awal yang dijadwalkan akan dimulai pada awal Juli,” tambahnya.

Baca: Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-126, Volodymyr Zelensky Minta Dukungan PBB, Desak Pengusiran Rusia

Baca: Pentagon Ungkap Tujuan Keterlibatan AS Dalam Konflik Rusia Vs Ukraina: Bukan Pergantian Rezim

34 Korban Tewas akibat Serangan Rudal Rusia

Sebanyak 34 korban tewas akibat serangan rudal di sebuah blok apartemen lima lantai di Chasiv Yar, Ukraina timur

Di sisi lain, tim penyelamat masih terus mengambil mayat dari puing-puing.

Menurut Kyiv, bangunan tempat tinggal itu terkena roket Rusia yang ditembakkan dari sistem truk pada Sabtu (9/7/2022) malam.

Layanan darurat Ukraina awalnya melaporkan korban tewas 10 orang, tetapi ketika tim penyelamat terus menyisir puing-puing, jumlah itu terus meningkat.

Korban terakhir, seorang anak berusia sembilan tahun, dilaporkan ditemukan sekitar pukul 23.30 pada Senin (11/7/2022).

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan dalam pembaruan Senin (11/7/2022) malam bahwa jumlah korban tewas adalah 33, termasuk satu anak, mengutip layanan darurat negara.

Tetapi pada Selasa (12/7/2022) pagi jumlah itu meningkat menjadi 34, menurut Gubernur wilayah Donetsk dan termasuk Chasiv Yar Pavlo Kyrylenko, sebagaimana dilansir Guardian.

Dalam pembaruan yang dibagikan ke Telegram tepat sebelum jam 9 pagi, Kyrylenko mengatakan bahwa pada pukul 6.30 pagi, karyawan layanan darurat negara telah membersihkan sekitar 70 persen dari puing-puing, meskipun operasi penyelamatan sedang berlangsung.

“Rusia akan bertanggung jawab atas setiap kehidupan yang hancur dan dimutilasi,” tambahnya.

Sembilan orang diselamatkan setelah serangan itu. Sementara Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk yang mencakup Chasiv Yar, mengatakan sekitar tiga lusin orang masih terjebak di reruntuhan.

Pada Minggu (10/7/2022) malam, tim penyelamat menyelamatkan seorang pria yang terjepit oleh batu bata dan beton yang jatuh, dalam operasi darurat selama hampir 24 jam.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskwa sengaja menargetkan warga sipil dalam serangan di Chasiv Yar.

"Siapa pun yang memberi perintah untuk serangan semacam itu, siapa pun yang melakukannya di kota-kota biasa, di daerah pemukiman, membunuh dengan sengaja," kata Zelensky. “Hukuman tidak bisa dihindari oleh setiap pembunuh Rusia.”

Andriy Yermak, kepala staf Zelensky, mengatakan serangan itu adalah "serangan teroris lain" dan bahwa Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.

Tim penyelamat diperlihatkan menjelajahi reruntuhan bangunan, dindingnya benar-benar terkelupas oleh dampak serangan.

Derek dan ekskavator bekerja bersama pekerja darurat untuk m

embersihkan puing-puing karena pintu depan dan balkon terlihat terkoyak.

Kota Ukraina timur sebagian besar dihuni oleh orang-orang yang bekerja di pabrik-pabrik terdekat.

Ini adalah serangan terbaru dalam ledakan pada bangunan perumahan, yang meninggalkan korban sipil massal, meskipun Rusia berpendapat mereka hanya menargetkan operasi militer Ukraina.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Ukraina Ungkap Hanya Ada 2 Pilihan jika Ingin Perang dengan Rusia Berakhir: Tidak Ada Cara Lain

#Rusia vs Ukraina #Dubes Ukraina #Volodymyr Zelensky #Donetsk

Editor: Restu Riyawan
Video Production: Dharma Aji Yudhaningrat
Sumber: TribunWow.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved