Kamis, 15 Mei 2025

Travel

Keindahan Telaga Bintang di Raja Ampat, Telaga Berbentuk Bintang dengan Airnya yang Jernih

Rabu, 13 Juli 2022 08:47 WIB
Tribun papuabarat

TRIBUN-VIDEO.COM - Waktu menunjukkan pukul 08.00 WIT. Langit mendung, hujan pun turun. Satu per satu kami menaiki speedboat dari pelabuhan Usaha Mina, Sorong, Papua Barat.

Ya, pagi itu, Minggu 3 Juli 2022, kami akan berkeliling seharian di Raja Ampat. Pulau yang berada di ujung barat Papua.

Rendy. Pemandu rombongan perjalanan kali ini. Keseluruhan bersama awak kapal, berjumlah 14 orang, berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Solo, Jawa Barat, Sumatera Utara juga mereka dari Papua.

Sebelum perjalanan, ia mengingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Kalau ada sampah, silakan simpan di dalam boat,” ujarnya.

Baca: Selamat Datang di Akuarium Raja Ampat, Pulau Sauwandarek Papua barat

Kami pun berdoa bersama agar cuaca tetap bersahabat. Tidak turun hujan lebat, atau angin disertai ombak kencang yang bisa saja memaksa kami untuk kembali, tidak melanjutkan perjalanan.

“Kalau sampai ada kapal terbalik karena cuaca buruk atau gelombang ombak besar, tidak pernah ada. Tapi kami pernah harus balik arah kembali setiap cuaca dirasa sangat buruk, oombak sangak besar,” kata Rendy.

Deru suara mesin speedboat terdengar cukup kencang. Kami pun harus mengeraskan suara saat berbincang agar terdengar satu sama lain.

Sepanjang perjalanan di kapal, kita menyaksikan ikan-ikan seolah terbang melompat.

“Ikan Indosiar,” celetuk seorang wisatawan mengingat ikan yang muncul di layar kaca Indosiar yang bentuknya persis.

Beruntungnya, sesekali muncul Lumba-lumba empat hingga enam ekor, naik turun di perairan.

Baca: Seharian Lihat Indahnya Raja Ampat: Piaynemo, Telaga Bintang, Arborek, Sauwandarek, dan Pasir Timbul

“Ini jarang sekali, tidak bisa ditebak kapan Lumba-lumba munculnya. Biasanya saat mendung setelah atau saat hujan,” ujar pria asal Ambon yang sudah dua tahun menjadi pemandu wisata Raja Ampat.

Selama perjalanan yang cukup panjang, sejumlah wisatawan berbincang asyik sambil mendengarkan penjelasan pemandu tentang lokasi-lokasi yang akan dikunjungi.

Beberapa orang memilih untuk tidur saat memasuki setengah perjalanan.

Setelah menempuh perjalanan sekira 2,5 jam, akhirnya kami sampai di lokasi pertama. Piaynemo.

Tempat ini favorit banyak orang mengabadikan momen. Gerimis tidak menyurutkan kami untuk menaikki tangga berbahan kayu hingga sampai di puncak, spot berfoto yang sudah disediakan.

Baca: Muncul saat Air Laut Surut, Berikut Pesona Pulau Pasir Timbul di Tengah Lautan Raja Ampat

Sampai di puncak, saya menghela nafas dalam-dalam. Takjub melihat keindahan deretan batu karang yang tingginya hingga beberapa meter di atas permukaan air, seperti membentuk pulau-pulau kecil nan indah. Pemandangan eksotis yang tersohor hingga penjuru dunia. Wajar jika banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang. Kami pun berpapasan dengan sejumlah turis asing.

Piaynemo sebenarnya sangat akrab di masyarakat Indonesia. Pemandangan deretan karang berbentuk pulau ini ada di uang kertas Rp 100 ribu.

Tiba-tiba hujan turun cukup lebat. Kami pun bergantian turun mencari tempat berteduh di beberapa simpang tangga yang sudah disediakan seperti gazebo.

Kami berbaur dengan wisatawan lain yang datang dari berbagai daerah. Semua pakaian yang dikenakan tampak basah, namun wajah mereka tampak semringah.

Seolah perjalanan berat itu terobati setelah menyaksikan keindahan alami yang dikaruniai Tuhan.

Baca: Video Seekor Lumba-lumba Muncul di Perairan Kampung Arborek Raja Ampat Papua Barat

Di tengah hujan kami beristirahat di shelter sambil menikmati air kelapa.

Sejumlah warga pulau sekitar tampak berjualan seperti kelapa muda, pernak-pernik, ikan-ikan kering, kopi, dan lainnya.

Kami kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan agar tidak pulang larut malam. Bersyukur, hujan pun reda sebelum sampai di lokasi kedua. Menempuh perjalanan sekitar 20 menit, kami tiba di Telaga Bintang.

Berbeda dari Piaynemo, di sini tidak ada siapapun, penjaga maupun penjual.

Untuk meraih puncak pun tidak sejauh Piaynemo. Tapi, medannya cukup berat. Kita harus menaikki batu-batu karang yang keras dan tajam. Harus bergantian, jalurnya hanya untuk satu orang.

Di atas, kita bisa melihat batu karang tinggi yang membentuk seperti pulau-pulau kecil, dan seperti namanya, kita bisa menyaksikan telaga berbentuk bintang.

Di bawah, airnya terlihat jernih, kita bisa melihat batu karang dan ikan-ikan dengan mata telanjang.

“Goodluck,” ujar seorang wanita, turis asing saat berpapasang dengan kami di dermaga. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Seharian Lihat Indahnya Raja Ampat: Piaynemo, Telaga Bintang, Arborek, Sauwandarek, dan Pasir Timbul

# Telaga Bintang # Raja Ampat # wisata ke Raja Ampat # Wisata Air

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Puput Wulansari
Sumber: Tribun papuabarat

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved