Nindy Ayunda Dikabarkan Bakal Jalani Pemeriksaan Hari Ini, Kuasa Hukum: Belum Dapat Surat

TRIBUN-VIDEO.COM - Penyanyi Nindy Ayunda dikabarkan akan menjalani pemanggilan pemeriksaan kedua di Polres Jakarta Selatan pada hari ini, Senin (11/7/2022).

Namun, kabar tersebut rupanya dibantah oleh kuasa hukum Nindy Ayunda, yakni Luvino Siji Samura.

Luvino menegaskan bahwa pihaknya belum mendapatkan surat pemeriksaan kedua terkait dugaan kasus penyekapan terhadap sopir Nindy bernama Sulaiman.

"Saya belum dapat surat," terangnya.

"Enggak ada belum ada surat saya juga belum dikabarin sama Nindy ya," tutup Luvino.

Baca: Nindy Ayunda Dikabarkan Dicekal ke Luar Negeri, Kuasa Hukum Beri Tanggapan

Hal itu disampaikan Luvino Siji Samura saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon pada Senin (11/7/2022).

Diketahui, sebelumnya Nindy Ayunda dijadwalkan untuk menghadiri pemeriksaan pada Jumat (8/7/2022) sebagai saksi dalam kasus dugaan penyekapan.

Namun, kekasih Dito Mahendra tersebut batal hadir dalam pemeriksaan perdananya itu.

"Terkait kasus NA untuk pemanggilan hari ini dijadwalkkan hari Jumat jam 11 siang, yang bersangkutan tidak hadir," kata AKP Rifaizal Samual.  

Diberitakan sebelumnya, Nindy Ayunda dilaporkan seorang wanita bernama Rini Diana ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 15 Februari 2021.

Baca: Tak Hadir Pemeriksaan, Polisi Beri Surat Pencekalan Nindy Ayunda, Kuasa Hukum Anggap Itu Berlebihan

Nindy Ayunda dilaporkan lantaran diduga menyekap suami dari Rini Diana bernama Sulaiman yang merupakan mantan sopir Nindy.

Atas kasus tersebut Nindy Ayunda dijerat dengan Pasal 333 KUHP tentang Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang.

Dari kasus yang menyeret Nindy Ayunda itu, tiga saksi dari perkara tersebut telah diperiksa tim penyidik pada Senin (4/7/2022).(Tribun-Video.com/TribunSeleb.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari Ini Nindy Ayunda Dikabarkan Akan Diperiksa, Kuasa Hukum Akui Belum Terima Surat Panggilan Kedua

# Nindy Ayunda # kasus Nindy Ayunda # Nindy Ayunda diperiksa # kasus dugaan penyekapan