Sosok Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang Didemo Ribuan Orang hingga Mengundurkan Diri

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan mundur dari jabatannya pada (13/7/2022) mendatang.

Ia mundur pasca rumah dan istana presiden digeruduk ribuan orang untuk berunjuk rasa.

Sebelum menjadi presiden, Gotabaya merupakan seorang perwira militer.

Ia menjadi seorang sekretaris Kementerian Pertahanan pada 2005-2015.

Gotabaya kemudian sebagai presiden sejak 2019 hingga 2022.

Rajapaksa memainkan peran penting dalam mengakhiri perang saudara (1983–2009) melalui eskalasi kekerasan.

Sejak saat itulah, ia dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Minggu (10/7/2022), Rajapaksa merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara.

Ia lahir dari keluarga yang berkecimpung di dunia politik.

Sang ayah merupakan seorang anggota parlemen Sri Lanka pada 1947-1965.

Gotabaya Rajapaksa bergabung dengan tentara Sri Lanka pada 1971.

Ia menjalani pelatihan dan kursus di India (di Wellington), di Pakistan (di Rawalpindi dan Quetta), dan di Amerika Serikat (di Fort Benning, Georgia).

Gotabaya berpartisipasi dalam pemberontakan melawan Macan Pembebasan Tamil Eelam.

Ia juga menjadi seorang komandan dalam penindasan pemerintah terhadap pemberontakan Sinhala Marxis.

Gotabaya kemudian bermigrasi ke Amerika Serikat selama beberapa tahun, kemudian kembali ke Sri Lanka untuk membantu kampanye presiden saudaranya, Mahinda Rajapaksa.

Ketika Mahinda menjadi presiden, Gotabaya diangkat menjadi sekretaris Kementerian Pertahanan dan mendapatkan kembali kewarganegaraannya.

Pada tahun 2019, Gotabaya terpilih menjadi presiden eksekutif ketujuh Sri Lanka, menggantikan Maithripala Sirisena.

Ia merupakan presiden pertama yang terpilih dengan latar belakang militer, usai menjabat sebagai perwira militer selama 26 tahun perang saudara di Sri Lanka.

(Tribun-Video.com/Tribunnewswiki.com)

# Gotabaya Rajapaksa # Mahinda Rajapaksa # Sri Lanka