TRIBUNNEWS UPDATE
Serangan Rusia ke Ukraina Kian Agresif seusai Kunjungan Jokowi, Ini Kata Pengamat soal Dugaan Gagal
TRIBUN-VIDEO.COM - Seusai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia, serangan Kremlin untuk Kiev diketahui kian agresif.
Presiden Rusia diketahui meminta menteri pertahanannya melakukan serangan besar-besaran di Ukraina.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menjelaskan bahwa serangan besar-besaran pada Ukraina diserukan Putin seusai pasukan militer Rusia menguasai Luhansk.
"Unit militer, termasuk kelompok Timur dan kelompok Barat harus melaksanakan tugas mereka sesuai dengan rencana yang telah disetujui sebelumnya," bunyi perintah Putin kepada Shoigu seperti dikutip dari Straits Times.
Baca: Pesan Zelensky untuk Putin yang Dititipkan ke Jokowi Punya 3 Arti, Disusun lalu Diterima dengan Baik
Terkait hal tersebut, Pakar Hukum Inrternasional Hikmahanto Juwana menuturkan bahwa kunjungan Jokowi tak hanya membaca misi gencatan senjata saja.
Namun juga terkait suplai makanan.
Hikmahanto mengatakan gencatan senjata bukan sesuatu yang instan dan langsung diberlakukan.
Ia pun mengatakan, gencatan senjata bukanlah tujuan utama yang akan ditandatangani oleh pemimpin dua negara bertikai ini.
“Kita tahu bahwa kalau seperti ini mungkin ada rencana-rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya,” kata Hikmahanto.
Tapi yang pasti, Bapak Presiden bukan membawa misi sekadar gencatan senjata. Tapi, Bapak Presiden bicara tentang supply chain pangan yang akan terganggu kalau perang ini terus berlanjut," katanya menambahkan.
Jokowi juga diketahui tak banyak menyinggung soal point utama terkait gencatan senjata.
Dalam keterangannya, Jokowi meminta agar invasi harus secepatnya selesai agar suplai pangan kembali stabil.
Baca: Video Putin Berikan Penghargaan kepada Prajurit Rusia atas Keberhasilan Kuasai Lugansk dari Ukraina
Hikmahanto menjelaskan, apabila berbicara soal gencatan senjata, dalam konteks supply chain pangan ini, Jokowi disebutnya sudah berhasil membuat Rusia setuju untuk berhenti memblokade pengiriman gandum dari Ukraina.
“Misalnya permintaan dari Presiden Zelenskyy agar gandum yang dari Ukraina itu bisa diekspor, dan Rusia sudah menyetujui.”
“Tetapi ingat, bukan berarti serangan dihentikan, tapi, ‘Saya tidak lagi melakukan blokade-blokade yang selama ini saya lakukan’,” lanjutnya.
Jika Jokowi tidak melakukan kunjungan dan upaya perdamaian, Hikmahanto menilai Indonesia tidak akan pernah dicatat dalam sejarah bahwa saat memegang Presidensi G20, Indonesia tidak berupayan melakukan ”penghadiran perdamaian gencatan senjata”.
(Tribun-Video.com/Tribunnews)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengapa Serangan Rusia ke Ukraina Kian Agresif Setelah Kunjungan Jokowi? Ini Analisis Pengamat
# Presiden Joko Widodo # Ukraina # Rusia # Kremlin
Reporter: Nila
Sumber: Tribunnews.com
Internasional
Rusia Bombardir Rumah Sakit Anak di Kherson Ukraina saat 100 Orang di Dalam Gedung, Zelensky Murka!
1 hari lalu
Internasional
Kota di Ukraina Membara: Drone Rusia Hantam Kharkiv hingga Gedung Seluas 1.000 m Terbakar Hebat
1 hari lalu
Tribun Video Update
Intel Rusia Rekrut Tentara Asing Iming-iming Uang & Kewarganegaraan Cari Target di Kenya hingga Kuba
2 hari lalu
Terkini Nasional
Ukraina Terpojok! 10 Ribu Tentara Kiev Terus Didesak Rusia di Garis Depan, Zelensky Tegas Membantah
2 hari lalu
Internasional
Rusia Hancurkan Kereta Kargo Ukraina di Sumy, Picu Kebakaran Hebat & Asap Hitam Membubung Tinggi
2 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.