Jumat, 31 Oktober 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Serangan Rusia ke Ukraina Kian Agresif seusai Kunjungan Jokowi, Ini Kata Pengamat soal Dugaan Gagal

Selasa, 5 Juli 2022 14:44 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Seusai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia, serangan Kremlin untuk Kiev diketahui kian agresif.

Presiden Rusia diketahui meminta menteri pertahanannya melakukan serangan besar-besaran di Ukraina.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menjelaskan bahwa serangan besar-besaran pada Ukraina diserukan Putin seusai pasukan militer Rusia menguasai Luhansk.

"Unit militer, termasuk kelompok Timur dan kelompok Barat harus melaksanakan tugas mereka sesuai dengan rencana yang telah disetujui sebelumnya," bunyi perintah Putin kepada Shoigu seperti dikutip dari Straits Times.

Baca: Pesan Zelensky untuk Putin yang Dititipkan ke Jokowi Punya 3 Arti, Disusun lalu Diterima dengan Baik

Terkait hal tersebut, Pakar Hukum Inrternasional Hikmahanto Juwana menuturkan bahwa kunjungan Jokowi tak hanya membaca misi gencatan senjata saja.

Namun juga terkait suplai makanan.

Hikmahanto mengatakan gencatan senjata bukan sesuatu yang instan dan langsung diberlakukan.

Ia pun mengatakan, gencatan senjata bukanlah tujuan utama yang akan ditandatangani oleh pemimpin dua negara bertikai ini.

“Kita tahu bahwa kalau seperti ini mungkin ada rencana-rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya,” kata Hikmahanto.

Tapi yang pasti, Bapak Presiden bukan membawa misi sekadar gencatan senjata. Tapi, Bapak Presiden bicara tentang supply chain pangan yang akan terganggu kalau perang ini terus berlanjut," katanya menambahkan.

Jokowi juga diketahui tak banyak menyinggung soal point utama terkait gencatan senjata.

Dalam keterangannya, Jokowi meminta agar invasi harus secepatnya selesai agar suplai pangan kembali stabil.

Baca: Video Putin Berikan Penghargaan kepada Prajurit Rusia atas Keberhasilan Kuasai Lugansk dari Ukraina

Hikmahanto menjelaskan, apabila berbicara soal gencatan senjata, dalam konteks supply chain pangan ini, Jokowi disebutnya sudah berhasil membuat Rusia setuju untuk berhenti memblokade pengiriman gandum dari Ukraina.

“Misalnya permintaan dari Presiden Zelenskyy agar gandum yang dari Ukraina itu bisa diekspor, dan Rusia sudah menyetujui.”

“Tetapi ingat, bukan berarti serangan dihentikan, tapi, ‘Saya tidak lagi melakukan blokade-blokade yang selama ini saya lakukan’,” lanjutnya.

Jika Jokowi tidak melakukan kunjungan dan upaya perdamaian, Hikmahanto menilai Indonesia tidak akan pernah dicatat dalam sejarah bahwa saat memegang Presidensi G20, Indonesia tidak berupayan melakukan ”penghadiran perdamaian gencatan senjata”.

(Tribun-Video.com/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengapa Serangan Rusia ke Ukraina Kian Agresif Setelah Kunjungan Jokowi? Ini Analisis Pengamat

# Presiden Joko Widodo # Ukraina # Rusia # Kremlin

Editor: Aprilia Saraswati
Reporter: Nila
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Presiden Joko Widodo   #Ukraina   #Rusia   #Kremlin

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved