Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Mengaku Kehabisan Senjata Pertama Kali Sejak Memulai Invasi, Segera Ajukan RUU Federal
TRIBUN-VIDEO.COM - Rusia untuk pertama kalinya mengakui mereka kehabisan senjata setelah melakukan operasi militer khusus atau invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kremlin disebut membuat rancangan undang-undang (RUU) federal yang memungkinkan Rusia memperbaiki senjata dan peralatan secara cepat.
Pada Kamis (30/6/2022) malam, RUU itu diajukan ke Duma Negara mengenai "langkah-langkah ekonomi khusus" untuk "kontrateroris dan operasi lain" di luar Rusia.
Sebuah catatan dilampirkan pada RUU, yang mengatakan ada "peningkatan kebutuhan jangka pendek untuk perbaikan senjata dan peralatan militer", terutama di tengah perang Rusia melawan Ukraina, sebagaimana dikutip dari Newsweek.
RUU itu mengusulkan "pelaksanaan aset material dari cadangan negara" dan "pengaktifan sementara kapasitas dan fasilitas mobilisasi", serta kerja lembur di "organisasi individu."
Teks RUU itu mencatat perlunya Rusia memperbaiki senjata dan peralatan militernya di tengah "operasi militer khusus di wilayah Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Luhansk, dan Ukraina."
Menurut catatan penjelasan, jika RUU itu ditandatangani menjadi undang-undang, akan memberi Kremlin wewenang "untuk menetapkan peraturan khusus tentang hubungan kerja untuk organisasi tertentu, divisi mereka, dan fasilitas produksi tertentu."
Pengajuan RUU Ini menandai pertama kalinya Rusia memberi isyarat bahwa mereka menderita kerugian militer yang besar dalam perangnya melawan Ukraina.
Baca: Menhan Rusia Klaim Berhasil Kuasai Lysychansk, Semakin Dekat untuk Rebut Seluruh Wilayah Donbass
Pejabat Ukraina secara teratur memberikan pembaruan tentang kerugian militer Rusia.
Pada Jumat (1/7/2022), staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan di Facebook, sejauh ini Rusia telah kehilangan 35.750 personel militer, 1.577 tank, 3.736 kendaraan tempur lapis baja, 796 sistem artileri, 246 peluncur roket ganda, 105 sistem pertahanan udara, 217 pesawat, 645 UAV operasional-taktis, 15 kapal/perahu, 2.610 kendaraan dan tanker, serta 186 helikopter.
Pejabat Rusia sejah ini secara terbuka membantah bahwa Moskow mengalami kesulitan mempertahankan upaya perang Putin.
Kementerian Pertahanan Inggris mencatat dalam pembaruan intelijen akhir Mei, keputusan Rusia untuk mengerahkan tank tua era Soviet di medan perang merupakan indikasi "kekurangan Rusia akan peralatan modern yang siap tempur."
Ledakan di Belgorod, Rusia
Ledakan mematikan terjadi di Kota Belgorod, Rusia yang dekat perbatasan dengan Ukraina.
Gubernur regional, Vyacheslav Gladkov, mengatakan tiga orang tewas akibat serangan pada Minggu (3/7/2022) dini hari.
Dilansir BBC, sebanyak 11 gedung apartemen dan 39 rumah warga rusak akibat insiden ini.
Gladkov mengatakan, sistem pertahanan udara aktif karena ledakan tersebut.
Informasi ini disampaikan Gladkov di aplikasi perpesanan Telegram.
Namun, pernyataan dari gubernur ini belum bisa diverifikasi dan belum ada reaksi langsung dari Ukraina.
"Serangkaian ledakan keras terdengar di Belgorod. Sebuah rumah pribadi terbakar di 23 Jalan Mayakovskaya."
"Semua layanan darurat bekerja di tempat kejadian," tulis Gladkov dalam postingannya setelah pukul 4 pagi.
Baca: Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Dinilai sebagai Langkah Berani, Salah Satu Upaya Sukseskan G20
The Moscow Times melaporkan, sebuah video dari satu ledakan di Belgorod menunjukkan bola api besar membumbung tinggi ke langit malam di belakang bangunan diduga blok apartemen.
Kota-kota Rusia di dekat perbatasan Ukraina mengalami serangkaian ledakan sejak awal invasi pada Februari.
Namun, jumlah korban serangan kali ini adalah yang tertinggi dalam satu insiden.
Dua mayat lain ditarik dari puing-puing pada Minggu pagi.
Sehingga total korban tewas menjadi lima, menurut laporan media lokal.
Kyiv belum mengaku bertanggung jawab atas serangan apa pun di wilayah Rusia, tetapi juga tidak secara resmi membantah kabar tersebut.
Menurut laporan Reuters, Gladkov mengatakan bahwa ada empat warga terluka dan dua telah dilarikan ke rumah sakit.
"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, menjadi sangat takut dan mulai berteriak," kata seorang penduduk Belgorod, seraya menambahkan ledakan terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat.
"Rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal sekitar 20 meter dari rumah saya. Semua jendela di rumah kami pecah, pintu-pintunya keluar dari barisan." (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ika Nur Cahyani)
Baca berita lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Akui Kehabisan Senjata dalam Perang Melawan Ukraina, Ajukan RUU untuk Perbaikan Secara Cepat
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Untuk Pertama Kalinya, Rusia Akui Kehabisan Senjata dalam Perang Lawan Ukraina, akan Lakukan Ini
Video Production: Khoerunnisak
Video Production: Khoerunnisak
Sumber: TribunWow.com
TRIBUNNEWS UPDATE
Jet Tempur Polandia Beraksi Bentengi Wilayah Udara saat Diserang Ratusan Drone-Rudal Rusia
Senin, 29 September 2025
Konflik Palestina Vs Israel
Janji Manis Trump? Bakal Menghadirkan "Sesuatu yang Istimewa" Terkait Gaza, Netanyahu Dituding Ragu
Senin, 29 September 2025
Konflik Palestina Vs Israel
Terkuak Bocoran Rencana Perdamaian Israel di Jalur Gaza Gagasan Donald Trump, Ada Opsi Kontroversial
Senin, 29 September 2025
Konflik Palestina Vs Israel
Kekuatan Solidaritas! Gaza Bikin Dunia Bersatu, Israel Dihujani Sanksi Dagang hingga Boikot Global
Senin, 29 September 2025
Mancanegara
Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone dan Rudal, 10 Warga Sipil Terluka dalam Serangan Masif
Senin, 29 September 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.