Tolak Pelintasan KA Bawah Flyover Palur Ditutup, Bupati Juliyatmono: Karanganyar Wes Ra Bakal Ketok

TRIBUN-VIDEO.COM - Permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar terkait untuk tidak menutup perlintasan kereta api di bawah flyover Palur sepertinya harus kandas.

Diketahui, PT KAI akan tetap menutup perlintasan tersebut di kemudian hari.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait kewenangan jalan tersebut.

Dia menuturkan, bahwa seharusnya seusai ada flyover atau under pass, perlintasan sebidang ditutup.

Namun KAI terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait kewenangan jalan raya.

"Seharusnya setelah ada flyover atau under pass, perlintasan sebidang ditutup, namun dari KAI terus berkoordinasi dengan pemerintah, terkait kewenangan jalan raya," ucap Supriyanto.

Aturan tentang tanah sebidang jalur perkeretapaian tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian.

Sehingga, pihaknya berharap untuk dapat menutup pintu perlintasan di bawah flyover Palur, demi keselamatan bersama.

"Sehingga, kami berharap untuk dapat menutup pintu perlintasan di bawah flyover Palur, demi keselamatan bersama," pungkasnya.

Sementara, Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta PT KAI untuk tetap tak menutup perlintasan itu dengan alasan apapun.

Juliyatmono mengatakan, menolak terkait rencana penutupan perlintasan kereta api di bawah flyover Palur oleh PT KAI.

Baca: Kapolres Boyolali & Karanganyar Beri Keterangan Berbeda soal Wilayah Hukum Bentrok Suporter PSIS

Menurutnya penolakan ini kembali dilontarkan Juliyatmono bukan tanpa alasan.

Menurutnya, jika perlintasan itu jadi ditutup, Kabupaten Karanganyar tidak akan terlihat.

“Nek sida ditutup, Karanganyar wes ra bakal ketok (Kalau jadi ditutup, Karanganyar tidak akan kelihatan),"ungkap Juliyatmono.

Pasalnya, penutupan perlintasan kereta api di bawah flyover Palur akan menutup akses utama menuju Kabupaten Karanganyar.

Dia menuturkan, sangat tidak mungkin arus lalu lintas dialihkan ke jalur lain, seperti jalan raya Dagen-Tasikmadu apabila perlintasan kereta di bawah flyover Palur ditutup.

"Wong kui dalan utamane Karanganyar (Itu jalan utama ke Karanganyar),” tutur Juliyatmono .

Bahkan, ia mengaku siap mengadang PT KAI jika nekat menutup perlintasan tersebut.

Selain itu, Juliyatmono berniat menemui Presiden RI, Joko Widodo agar penutupan perlintasan KA tersebut dibatalkan.

"Saya ingatkan PT KAI jangan menutup perlintasan kereta api di bawah flyover Palur, kalau ini beneran ditutup, saya akan langsung temui Pak Presiden," tegas Juliyatmono.

Dikatakan olehnya, jika penutupan perlintasan kereta api di bawah flyover Palur akan dilakukan, nantinya akan berdampak pada perekonomian di wilayah tersebut.

Baca: Ibu di Karanganyar Buang Bayinya di Teras Warga, Ngaku Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi

Pelaku usaha, seperti pasar tradisional, mal, pertokoan, usaha kecil menengah (UKM), dan lain-lain akan mengalami goncangan karena secara tidak langsung PT KAI menutup akses ekonomi mereka.

"Kalau di situ ditutup, apa mau muter-muter,"ungkap Juliyatmono.

Kendati demikian, orang nomor satu di Kabupaten Karanganyar tetap mendukung pembukaan jalur KRL Stasiun Palur hingga Stasiun Tugu Yogyakarta.

Dia menuturkan, pembukaan jalur ini akan berdampak positif terhadap warga sekitar.

Selain itu, bagi warga Karanganyar terutama pelajar yang mengenyam pendidikan di Kota Jogja.

"Tinggal numpak sepur seko Palur wes tekan Jogja (Tinggal naik kereta dari Palur sudah sampai Jogja), penak wes rak angel-angel meneh, rak keno macet (Enak, tidak susah dan tidak terkena macet)," pungkas Juliyatmono.

(Tribun-Video.com/TribunSolo.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nasib Pintu Perlintasan Sebidang Bawah Flyover Palur : PT KAI Berharap Dapat Ditutup