Kamis, 15 Mei 2025

TRIBUNNEWS UPDATE

Update Hari ke-119, AS Bela Lithuania jika Diserang Rusia, Negosiasi Kyiv-Moskow Disebut Masih Jauh

Kamis, 23 Juni 2022 18:18 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Operasi militer khusus Rusia ke Ukraina terus bergulir hingga hari ke-119 pada Rabu (22/6/2022).

Ada sederet peristiwa di antaranya Amerika Serikat (AS) bakal membela Lithuania apabila sewaktu-waktu diserang Rusia

Hingga, negosiasi untuk perdamaian Rusia dan Ukraina disebut masih lama dan belum ada titik terang.

Dikutip dari Kompas.com, Amerika Serikat berkomitmen membela dan mendukung Lithuania.

Hal ini karena keduanya sesama anggota NATO.

Baca: Presiden Jokowi Bakal ke Rusia & Ukraina, Pengamanan Disiagakan, Helm hingga Senjata Laras Panjang

Dukungan AS disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price.

Price menerangkan, bila Lithuania yang merupakan anggota NATO diserang maka dianggap menyerang semua anggota aliansi tersebut.

"Kami mendukung sekutu NATO kami dan kami mendukung Lithuania," katanya.

Sebagaimana diketahui, Lithuania terseret konflik Rusia dan Ukraina.

Lithuania ikut campur dengan melarang transit kereta api barang yang dikenai sanksi Uni Eropa antara daratan Rusia dan Kaliningrad.

Baca: Jerman Menuju Krisis Energi, Pasokan Gas Dari Rusia Terhenti Buntut Adanya Sanksi Ikut Campur Invasi

Diketahui, Kaliningrad merupakan kota yang masuk wilayah Rusia namun terpisah dari daratan Moskwa dan dijepit Lithuania dan Polandia.

Terkait hal ini, Rusia tidak terima dan mengancam Lithuania bakal dijatuhi konsekuensi serius dalam waktu dekat.

Dalam hari ke-119 ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz memprediksi perdamaian antara Rusia dan Ukraina masih jauh.

Dikatakannya, hal ini karena Presiden Putin masih percaya pada kemungkinan perdamaian yang didikte.

"Yang benar adalah, kami jauh dari negosiasi antara Ukraina dan Rusia. Karena Putin masih percaya pada kemungkinan perdamaian yang didikte," kata Scholz.

Untuk itu, Kanselir Jerman meminta sekutu Barat agar terus mendukung Ukraina sampai Putin mengakui kesalahannya.

Dukungan itu bisa dalam bentuk sanksi terhadap Moskwa, pengiriman senjata, hingga modal finansial kepada Ukraina.

"Sampai Putin akhirnya mengakui kesalahan penilaiannya yang sangat besar," tukasnya.

Ia juga menjelaskan, pada akhirnya Ukraina akan membangun kembali.

Untuk itu, Kyiv membutuhkan program bantaun "Rencana Marshall".

Dalam hari ke-119 ini pula, Rusia kesal terhadap Jerman yang memicu histeria sentimen anti-Rusia atau Russophobia.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan serangan Russophobia ini digulirkan oleh anggota pemerintah Jerman ke publik.

Untuk itu, Rusia mengecam Jerman terkait hal tersebut.

"Histeria Russophobia secara sistematis dipicu oleh serangan publik hampir setiap hari terhadap negara kita oleh anggota pemerintah Jerman," jelasnya.

(Tribun-Video.com/ Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rangkuman Hari Ke-119 Serangan Rusia ke Ukraina, Rencana Pertemuan Jokowi-Putin, Koridor Gandum Ukraina Dibuka"

Editor Video: Fatkhul Putra
Host: Bima Maulana

#Rusia
#AmerikaSerikat
#Lithuania

Editor: Bintang Nur Rahman
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved