Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Daerah

Kegigihan Petani Kopi Arabica Sembalun, Ini Curahan Hatinya di Tengah Tren Kopi di NTB

Rabu, 22 Juni 2022 17:55 WIB
Tribun Lombok

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUN-VIDEO.COM - Petani Kopi di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini tengah menghadapi sejumlah persoalan.

Yogi (28) satu di antara petani kopi yang ada di Sembalun, bercerita kepada TribunLombok.com Rabu (22/6/2022).

Yogi merupakan petani kopi yang tergabung dalam kelompok tani bernama Kelompok Tani Lereng Rinjani.

Dirinya mengatakan permasalahan yang tengah dihadapi yakni soal ketersediaan lahan hingga jumlah produksi kopi perbulannya.

"Di sembalun sendiri untuk saat ini ada puluhan jumlah petani kopi, namun yang menjadi masalah kami adalah ketersediaan lahan yang ada, dan jumlah produksi perbulannya," ucapnya.

Baca: Petani Perempuan di OKU Timur Berhasil Buat Inovasi Bernilai Ekonomis, Limbah Sapi jadi Pupuk

Hal tersebut menyusul minat masyarakat NTB akan kopi semakin tinggi, tak hanya itu permintaan untuk biji kopi lokal pun juga semakin banyak.

Yogi mengatakan saat ini kelompoknya telah memiliki ribuan bibit kopi yang ditanam pada 15 hektar tanah yang ada.

Bahkan ia menyebut parian kopi Arabica Sembalun merupakan produk khas dan sudah diakui, dan hanya bisa ditemukan di Sembalun.

"Di sini kami ada Arabica dengan parian Tipica, di mana parian ini diakui dengan cita rasa khasnya oleh para pecinta kopi yang ada," ucapnya.

Bahkan kopi jenis Arabica parian Tipica ini merupakan kopi tertua yang ada di Sembalun, bahkan tertua di NTB.

"Kalau kita ke Bukit DanDaun yang ada di Sembalun, kita akan temukan pohon kopi besar yang dimana dipercaya sudah hidup ratusan tahun silam, dan juga pohon kopi ini adalah kopi jenis Arabica dengan varian Tipica," sebutnya.

Baca: Sani Febriani Sosok Pelukis Keluarga Ridwan Kamil, Ini Prestasinya, Menang Lomba Animasi di Jepang

Adapun untuk pembibitan sendiri, tahun 2022 ini pihaknya telah menyiapkanpembibitan sebanyak 15 ribu untuk arabica parian gayo 2, gayo 1 sekitar satu kilogram, kemudian 3.000 tipica.

Menurut yogi, setiap pembeli kopi memang punya selera dan keinginan masing-masing.

"Tapi secara umum kopi Arabica Sembalun diakui memiliki cita rasa khas dari penikmatnya," pungkasnya.

Sementara dirinya berharap akan adanya permasalahan yang ada, pemerintah serius membantu mengembangkan produksi kopi di NTB.

Dirinya berharap pemerintah memberikan bantuan peremajaan kebun, pelatihan dan pendampingan para petani untuk mendorong perubahan pola pikir dan kebiasaan petani selama ini dalam pengolahan pasca-panen, akses pasar, bahkan menciptakan pasar baru. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Curhatan Petani Kopi Arabica Sembalun, Gigih di Tengah Tren Kopi yang Mulai Hidup di NTB

# curahan hati # Petani kopi # kopi Arabica # kopi # Nusa Tenggara Barat (NTB) # 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Nur Rohman Urip
Sumber: Tribun Lombok

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved