Ditjen Pajak Beri Penjelasan soal Insiden Pemukulan Pegawai oleh Atasan di Kantor Pajak Bekasi

TRIBUN-VIDEO.COM - Viral di media sosial sebuah video pemukulan yang terjadi di Kantor Pajak Bekasi.

Pemukulan itu dilakukan oleh seorang atasan kepada karyawannya karena tak bisa dihubungi saat akhir pekan.

Terkait insiden kekerasan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memberikan pernyataan sekaligus penjelasan.

Ditjen Pajak melalui akun Instagramnya memberikan penjelasan pada Rabu (8/6/2022).

Terdapat lima poin terkait kasus pemukulan di kantor pajak tersebut.

Poin pertama, Ditjen Pajak menegaskan, pihaknya tak menoleransi cara-cara yang tak sesuai aturan dan prosedur kepegawaian meski tujuannya untuk pembinaan pegawai.

Poin kedua, Ditjen Pajak selalu mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai Kementerian Keuangan.

Baca: Terungkap Sosok Pemukul Pegawai di Kantor Pajak Bekasi, Merupakan Atasan dan Terancam Kena Sanksi

Khususnya kepemimpinan yang berintegritas dan profesional serta memperhatikan aspek keselamatan pegawai di lingkungan kantor pajak.

Kemudian pada poin ketiga, soal kekerasan yang terjadi, saat ini masih dalam proses penanganan sesuai ketentuan oleh unit kepatuhan internal DJP.

Keempat, DJP terus memantau kondisi pegawai yang menjadi korban kekerasan tersebut.

Terakhir, DJP akan melakukan proses evaluasi internal agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (9/6/2022), aksi pemukulan yang viral di media sosial terjadi di Kantor Pelayanan Pajak Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Korban pemukulan merupakan seorang pegawai pajak berinisial DH (39), sedangkan pelakunya merupakan atasan korban berinisial MAZ.

Peristiwa pemukulan itu terjadi pada Senin (6/6/2022) lalu sekira pukul 08.00 WIB.

Aksi ini terjadi karena pelaku tak terima korban tak membalas pesannya saat diberi tugas di akhir pekan.(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

# TRIBUNNEWS UPDATE # Ditjen Pajak # viral di media sosial # Kantor Pajak # Bekasi