Terkini Daerah
Panen Cabai di Megamendung Bogor, DPP KNPI Ajak Pemuda Jadi Petani, Ini Fakta yang Dibeberkan
TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua Umum (Ketum) DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Ryano Panjaitan ajak para pemuda tergerak untuk menjadi petani.
Hal tersebut dikatakan langsung usai dirinya berkunjung ke perkebunan cabai di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Selasa (7/6/2022) yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Keamanan Pangan Se- Dunia.
Menurutnya, ajakan tersebut dilihat tidak terlepas dari data yang ada saat ini dimana kaum petani milenial masih terbilang cukup rendah.
"Jadi dalam kegiatan ini kita di undang oleh Ketum Pengurus Pusat Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) untuk panen cabai. Namun, kegiatan ini sebetulnya berkesinambungan juga dengan apa yang jadi fokus kita di KNPI saat ini," kata Ryano saat dijumpai di perkebunan, Selasa sore.
"Tentu dan selalu saya gaungkan visi KNPI ke depan, kita tidak mau lagi terjebak dalam retorika semata, tapi kita mau berbuat nyata," imbuhnya.
Adapun hal tersebut, dijelaskan Ryano, berdasarkan data yang dikeluarkan Kementan RI dan IPB University.
Baca: Masyarakat & Mahasiswa Lakukan Aksi Damai di Gedung DPRD Belu NTT, Ini Tuntutan yang Disampaikan
Dimana, tambah Ryano, dari 64 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam generasi muda, hanya 21 persen yang menekuni bidang usaha sebagai petani, dan sisanya bergelut di bidang manufaktur dan jasa.
"Tentunya, jumlah ini tidak seimbang sehingga perlu adanya gerakan untuk mengajak para kawula muda mau menjadi petani, sekaligus ikut membantu mewujudkan 25 persen ketahanan pangan di Indonesia pada 2025 mendatang," jelas Ryano.
Meski begitu, disisi lain KNPI ingin mengembangkan fokus tersebut, diakui Ryano, terdapat beberapa kendala yang saat ini terjadi di sektor pertanian.
Mulai dari lahan sentris, sampai dengan stigma menjadi seorang petani merupakan sesuatu pekerjaan yang kurang mentereng.
"Nah ini sebetulnya kewajiban kita bersama memberikan pengetahuan yang cukup kepada pemuda di seluruh Indonesia, bahwasanya lahan itu tidak hanya harus terpusat di Jawa, tetapi penyebarannya juga harus merata," jelasnya.
"Kalau dilihat ini tanaman cabai hanya 3,5 bulan. Tapi, kita bisa lakukan kerjasama dengan kelompok lainnya atau istilahnya memberdayakan masyarakat," imbuhnya.
Dari hal itu, Ryano memberikan solusi stigma tersebut bisa luntur dengan sendirinya.
Baca: Jenderal Andika Perkasa Jenguk 2 Prajurit Korban Penembakan KKB di Papua, Janji Akan Pindah Tugaskan
Mulai dari penjajakan kerjasama, dan pengaungan menjadi investor hasil sehingga stigma itu bisa hilang.
"Artinya apa, kita juga bisa menjadi investor atau penyambung hasil tani yang dihasilkan masyarakat tadi terhadap konsumen, disitu trennya dan itu bisa kita branding bersama-sama,"
"Nah ini akan kita galakan kepada organisasi-organisasi kepemudaan di tingkat Nasional, dimana mereka memiliki cabang sampai tingkat kecamatan yang bisa dipergunakan sebagai jalur distribusi pengiriman," tambahnya.
Sementara itu, di sisi lain, ungkap Ryano, faktor alam pun harus terus diperhatikan oleh petani.
Dimana faktor alam itu, diungkap Ryano, membuat harga berisiko menjadi tidak stabil.
"Ini yang menjadi harapan kedepannya. Dimana pemerintah bisa memberikan bantuan dari sisi teknologi. Sehingga para petani kita bisa lebih optimal. Khususnya petani masyarakat asli dan pemuda," tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Panen Cabai di Megamendung Bogor, DPP KNPI Ajak Pemuda jadi Petani, Fakta Ini yang Dibeberkan
# Megamendung Bogor # DPP KNPI # petani # cabai #
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Tribunnews Bogor
Regional
Dukung Swasembada Pangan bareng Petani, Pemkab TTS Panen Raya Padi di Desa Oebobo Batu Putih
Selasa, 29 April 2025
Live Update
Ricuh Aksi Dukung 3 Petani di PN Bondowoso, Diwarnai Lempar Botol, Pemukulan, hingga Saling Dorong
Selasa, 29 April 2025
To The Point
Kisah Mbah Tupon Petani di Bantul Berjuang Melawan Mafia Tanah, Terancam Kehilangan Tanahnya Sendiri
Senin, 28 April 2025
To The Point
Kisah Petani di Bogor Berangkat Haji di Usia 100 Tahun, Hasil dari Jerih Payah 70 Tahun Menabung
Senin, 28 April 2025
Terkini Daerah
Petani 100 Tahun Akhirnya Naik Haji, Perjuangannya Tak Main-main Menabung Sejak 70 Tahun Lalu
Sabtu, 26 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.