Terkini Daerah
Pasar Hewan Ditutup Akibat PMK, Pedagang di Klaten Kecewa: Merawat Kambing Juga Perlu Biaya
TRIBUN-VIDEO.COM, KLATEN - Penutupan Pasar Plembon, Kecamatan Klaten Utara, Klaten yang diperpanjang 14 hari ke depan per Rabu (8/6/2022) mengecewakan para pedagang kambing.
Sedianya perpanjangan itu diambil sebagai langkah pencegahan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Namun pedagang kambing mengeluhkan mata pencahariannya harus berhenti akibat kejadian tersebut.
"Saya sangat menyesalkan dan kecewa (kebijakan tersebut), karena kita tidak mencari nafkah," ungkap koordinator Paguyuban Pedagang Kambing Sedulur Sak Lawase, Trimulyo (60), saat ditemui di lokasi.
Selama dua minggu terakhir, Trimulyo mengaku harus menanggung rugi akibat perpanjangan penutupan Pasar Hewan Plembon.
"Dampaknya merugi, karena merawat kambing juga perlu biaya. Untuk satu ekor kambing menghabiskan Rp 5 ribu," ungkapnya.
"Sedangkan saya punya 10 ekor kambing, jadi dalam sehari saya harus keluarkan Rp 50 ribu," jelas Trimulyo.
Mau tak mau, pengeluaran serupa tiap harinya harus ditanggung Trimulyo untuk 14 hari ke depan lagi.
Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari pun Trimulyo mengatakan kesulitan.
Baca: 418 Kasus PMK di Banten, Terbanyak di Kota Tangerang, Kadis Peternakan Banten: Tak Perlu Dibesarkan
"Kita hidup itu butuh makan, karena enggak ada pemasukan kalau pasar hewan ditutup," tambahnya.
Karena berjualan kambing adalah satu-satunya mata pencaharian untuk menyambung hidup, dia meminta ada solusi yang diberikan pemerintah apabila terus melakukan penutupan pasar hewan.
Pedagang yang senasib dengan dirinya pun tak sedikit, di Pasar Hewan Plembon tercatat ada lebih dari 100 orang.
"Seharusnya pemerintah tahu, kita butuh makan. Harusnya kita dapat kompensasi karena kebanyakan pedagang hanya mengandalkan berjualan kambing untuk hidup," tegasnya.
Kini, dikatakan Trimulyo kebanyakan pedagang sudah melakukan peminjaman uang ke bank untuk modal jualan, lantaran sudah mendekati hari Idul Adha.
Baca: Kepala Karantina Pertanian Manado Bahas soal PMK, Sebut Tidak Terlalu Mematikan namun Cepat Menular
"Kebanyakan pedagang modalnya sedikit, sehingga punya urusan dengan bank untuk modal," ungkapnya.
Keluhannya tak pernah membuahkan hasil meski sudah sampai ke telinga pengelola pasar. Karenanya para pedagang akan mencari lokasi lain agar tetap bisa berjualan di luar lingkungan pasar.
Sementara itu, Lurah Pasar Hewan Plembon Agus Setiyono yang ditemui di lokasi mengatakan perpanjangan penutupan pasar hewan dilakukan sebagai antisipasi penyebaran kasus PMK.
Dialog dengan pedagang terkait kebijakan tersebut pun sudah dilakukan dan dikedepankan.
"Mereka hanya belum paham saja. Awalnya mereka meminta untuk pasar dibuka selama 2 jam saja, namun efeknya akan tetap sama dalam penyebaran PMK," ungkapnya.
Setelah melakukan diskusi beberapa saat, akhirnya pedagang mau membubarkan diri dan membawa pulang hewan dagangannya.
Dari pantauan TribunSolo.com dilokasi, kegiatan jual beli sempat dilakukan hingga pukul 08.30 WIB.
"Nantinya kalau ada pedagang yang tetap membandel tetap berjualan tapi masih di sekitar pasar, saya akan tegur secara halus," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kecewanya Pedagang soal Berlanjutnya Penutupan Pasar Hewan Plembon Klaten: Tak Bisa Cari Nafkah
Video Production: Rizaldi Augusandita Muhammad
Sumber: TribunSolo.com
Live Update
Nenek Dianiaya seusai Curi Bawang 5 Kg di Pasar Mangu Boyolali, Mengaku Terjerat Utang
5 hari lalu
Local Experience
Jadi Lokasi Syuting Film "Pabrik Gula", Inilah Sejarah PG Gondang Winangoen di Klaten
Senin, 5 Mei 2025
Local Experience
Fakta Seputar PG Gondang Winangoen di Klaten yang Jadi Lokasi Pembuatan Film "Pabrik Gula"
Senin, 5 Mei 2025
Live Update
Menteri Desa Diminta Meminta Memperjelas Status Kepegawaian Persatuan Perangkat Desa Indonesia
Jumat, 2 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.