Rabu, 14 Mei 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ubah Taktik Perang, Disebut Kirim Mata-matanya untuk Menyamar Jadi Tentara Ukraina

Jumat, 27 Mei 2022 08:27 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Oleksii Danilov mengatakan, saat ini Rusia mengubah taktik dan rencana perangnya.

Menurut Danilov, Rusia sengaja ingin mengacaukan situasi di Ukraina dengan mengirim mata-matanya untuk menyamar menjadi tentara Ukraina.

Hal ini disampaikan Danilov dalam wawancaranya dengan media Ukrainska Pravda pada Kamis (26/5/2022).

"Rencana Rusia tidak berubah untuk menghancurkan kita sebagai sebuah negara, untuk menghancurkan populasi kita."

"Destabilisasi internal Ukraina melalui mata-mata Rusia adalah masalah nomor satu bagi Rusia."

"Sekarang, ada operasi yang sementara disebut "Bunglon", yang melibatkan mata-mata Rusia yang menyamar sebagai patriot nasional," kata Danilov.

Baca: Pangkalan Rusia Hancur Diserang Ukraina Pakai Meriam Howitzer Kiriman NATO, Tentara Moskow Tewas

Mengenai situasi perang saat ini, Danilov menuturkan Rusia masih memiliki banyak senjata.

Untuk itu, ia mengatakan pertarungan dalam beberapa minggu kedepan akan sangat sulit.

Terlebih, Rusia juga telah mengubah taktiknya dengan memusatkan pasukannya menyerang wilayah oblast Donetsk dan Luhansk.

Hal itu dilakukan untuk melancarkan mencapai perbatasan wilayah administratif mereka.

Danilov juga mendesak orang-orang untuk tidak meremehkan kekuatan Rusia.

Jika Ukraina ingin memiliki jaminan keamanan, maka menurut dia, aturannya harus jelas bagi semua.

Danilov juga percaya, Rusia bisa saja mengubah rencana perangnya.

Menurutnya, akan ada rencana-rencana lain yang bisa terjadi di kemudian hari.

Baca: Astronot Ngaku Lihat Perang Rusia-Ukraina dari Luar Angkasa, Ada Kilatan hingga Awan Asap Tebal

Rusia Fokus Serangan di Donbass

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Rusia menembaki lebih dari 40 kota di wilayah Donbas, timur Ukraina, menghancurkan belasan bangunan tinggi, kata pihak berwenang pada Kamis (26/5/2022), Reuters melaporkan.

Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina Kyiv maupun kota keduanya, Kharkiv, Rusia berusaha merebut kendali penuh atas Donbas atas nama separatis.

Kawasan industri itu terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk.

Rusia mengerahkan ribuan tentara ke wilayah itu, menyerang dari tiga sisi dalam upaya untuk mengepung pasukan Ukraina yang bertahan di kota kembar Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Kejatuhan kota-kota itu akan membuat seluruh provinsi Luhansk berada di bawah kendali Rusia, tujuan utama perang Kremlin.

"Semuanya sekarang difokuskan pada Donbas," kata penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Vadym Denisenko dalam konferensi pers.

Ia mengatakan situasinya sangat tegang ketika 25 kelompok taktis batalyon Rusia berusaha mengepung pasukan Ukraina.

Satuan Tugas Gabungan angkatan bersenjata Ukraina mengatakan Rusia telah menembaki lebih dari 40 kota di wilayah itu, menghancurkan atau merusak 47 situs sipil, termasuk 38 rumah dan sebuah sekolah.

"Akibat penembakan ini, lima warga sipil tewas dan 12 terluka," katanya di Facebook.

Ia menyebut bahwa 10 serangan Rusia telah berhasil dihalau, empat tank dan empat drone dihancurkan, dan 62 tentara musuh tewas.

Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan 11 gedung tinggi di Sievierodonetsk dan 8 di Lysychansk telah dihancurkan.

Zelenskiy mengatakan pasukan Rusia jauh melebihi jumlah pasukan Ukraina di beberapa bagian timur.

Kyiv juga telah gagal untuk mengatur pertukaran tahanan dengan Moskow.

413 Warga Sipil Terbunuh di Donetsk

Sementara itu, seperti dilansir Al Jazeera, gubernur Donetsk mengatakan setidaknya 431 warga sipil telah tewas dan 1.168 terluka di wilayah tersebut sejak awal invasi Rusia.

Namun ia mengatakan jumlah korban di Mariupol dan kota Volnovakha saat ini tidak diketahui.

"Angkatan bersenjata Rusia membunuh dan menghancurkan infrastruktur sipil permukiman Donetsk, menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal," kata Pavlo Kyrylenko di Telegram.

Pada hari Rabu (25/5/2022), seorang penasihat walikota Mariupol mengatakan bahwa pejabat kota memperkirakan setidaknya 22.000 warga sipil telah tewas dalam tiga bulan invasi Rusia.

(Tribunnews.com/Maliana/Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ubah Taktik Perang, Rusia Disebut Kirim Mata-matanya untuk Menyamar Jadi Tentara Ukraina

# Rusia # Ukraina # mata-mata

Editor: Sigit Ariyanto
Video Production: Muhammad Askarullah
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Rusia   #Ukraina   #mata-mata

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved