Waspada Potensi Banjir, Debit Air Sungai di Malinau Berpotensi Meningkat Bertepatan Pasang Air Laut

TRIBUN-VIDEO.COM, MALINAU - Saat ini, banjir merendam sejumlah wilayah dataran rendah di daerah sekitar ibu kota Kabupaten Malinau.

Pantauan TribunKaltara.com, sejumlah ruas jalan poros di Malinau kini tidak dapat dilalui karena melewati batas normal ketinggian air, yakni rata-rata setinggi paha orang dewasa.

Camat Malinau Kota, Muhammad Yusuf bersama sejumlah aparat desa dan kecamatan saat ini tengah memantau lokasi rawan banjir di wilayahnya.

Ada sejumlah wilayah di Malinau Kota yang cukup rawan terendam banjir. Saat ini Yusuf tengah memeriksa ketinggian air di wilayah tersebut.

"Di Desa Malinau Kota, ada beberapa titik rawan. Pertama di RT 1 wilayah bantaran sungai, Kemudian RT 16 bagian belakang, RT 14 dan 15."

Baca: Viral Trik Baru Sopir Taksi Bersaing di Surabaya, Pajang Cemilan Gratis, Seketika Banjir Penumpang!

"Kemudian RT 10, 11 dan 12. Ini memang lokasi rawan banjir," ujarnya kepada TribunKaltara.com di lokasi banjir, Minggu (22/5/2022).

Camat Malinau Kota yang baru dilantik pada Kamis 12 Mei 2022 lalu tersebut sedang memetakan potensi banjir di 7 wilayah tersebut.

Saat ini kata Yusuf, debit air dari wilayah Hulu Sungai Malinau dibandingkan dengan pasang air laut.

Kondisi ini akan menjadi perbandingan untuk memprediksi tingkat kerawanan banjir di wilayah Malinau Kota.

"Kami sedang memantau kondisi air yang turun dari wilayah Hulu ke Sungai Sesayap dan air pasang yang diprediksi akan terjadi pada Siang ini," katanya.

"Diperkirakan memang kemungkinan besar air semakin meningkat karena siang atau sore nanti pasang air laut. Saat ini kondisi sungai airnya sedang naik," katanya.

Baca: Warga Berharap Ada Langkah Penanganan dari Pemerintah terhadap Banjir di Bulungan

Pihak Kecamatan dan organisasi tanggap kebencanaan memperkirakan luapan air sungai berpotensi meningkat di saat yang sama air pasang yang diperkirakan siang atau sore nanti.

Warga diminta untuk siaga terhadap kemungkinan banjir di sejumlah wilayah dataran tinggi. Khususnya mengantisipasi pasang air laut yang diperkirakan siang atau sore nanti. (*)

Penulis : Mohammad Supri