Kamis, 15 Mei 2025

Viral di Medsos

Viral Warga Pemeran Hantu Film KKN di Desa Penari Dibayar Rp 75 Ribu, Tak Boleh Kedip Selama Syuting

Kamis, 19 Mei 2022 20:08 WIB
Tribun Sumsel

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUN-VIDEO.COM - Film KKN di Desa Penari sampai saat ini masih ramai jadi dibahas karena menjadi film horor terlahir di Tanah Air sepanjang masa.

Film yang diangkat MD Pictures telah menggarap film KKN di Desa Penari sejak tahun 2019 sempat mengalami penundaan selama dua tahun karena situasi pandemi Covid-19.

Kini Film yang dibintangi Tissa Biani dkk itu telah memecahkan rekor dengan pencapaian lebih dari 6 juta penonton dalam 17 hari penayangan di bioskop.

Dibalik kesuksesan film horor ini tentu terdapat orang-orang hebat dibelakangnya. Bukan hanya para artis tetapi juga para pemain pendukung lainnya.

Di tengah kesuksesan film tersebut, terkuak sisi lain dari para pemeran hantu. Salah satunya figuran pemeran hantu yang berada di Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen, Gunungkidul.

Diketahui, Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen Gunungkidul menjadi lokasi perkampungan Desa Penari yang ada dalam film tersebut.

Baca: Erick Thohir Ikut Penasaran dengan Lokasi Asli Film KKN di Desa Penari hingga Wawancara Penduduk

Bukan hanya lokasinya saja, tetapi sekitar 50 warga dari Dusun Ngluweng ikut terlibat menjadi pemeran hantu di film KKN Di Desa Penari tersebut.

Salah satunya adalah Subardo (51), ia juga ikut terlibat syuting menjadi pemeran hantu.

Lelaki 51 tahun itu mengaku hanya dibayar Rp75 ribu untuk sekali pengambilan gambar.

"Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Selain itu saya juga ikut jaga di sini," ungkap Subardo saat diwawancara awak media abru-baru dilansir dari instagram Gosipnyinyir2.

Subardo memaparkan mengenai pengalaman syuting sebagai hantu di film "KKN di Desa Penari". lanjutnya.

Tampil dengan durasi pendek di film, Subardo harus melakukan persiapan yang cukup melelahkan.

Subardo harus berjuang sehari semalam. Sebab make up yang menutup wajahnya tidak boleh dihapus dalam 24 jam.

"Ketika menunggu giliran syuting, saya dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup," tutur Subardo.

Baca: Mengenal Wisata Plunyon Kalikuning di Sleman yang Jadi Lokasi Syuting Film KKN di Desa Penari

Tak hanya itu, ketika proses syuting dilaksanakan, ia tidak boleh berkedip atau bahkan memejamkan mata.

Jika hal itu dilakukan, maka syuting kembali diulang. Termasuk saat ada gerakan kecil di luar arahan, pengambilan gambar diambil kembali.

"Bayangkan mata tak boleh berkedip dalm waktu yang lama. Kami dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar," terangnya.

Untuk syuting pesta tarian yang dilakukan para hantu tidak dilaksanakan di Dusun Ngluweng, melainkan di Joglo tengah Hutan Wanagama.

Lokasi tersebut berdekatan dengan sendang tempat Bima berhubungan intim dengan Ayu. Sendang tersebut berada di pinggir Sungai Oya.

Bahkan kejadian mistis pun terjadi, ada dua orang sempat kesurupan ketika proses syuting film KKN di Desa Penari itu.

Kesurupan pertama menimpa salah seorang kru saat syuting di rumah Ngadiyo, rumah utama film tersebut. Bahkan akibat kesurupan itu, kru harus dilarikan ke rumah sakit.

"Saya sendiri yang menunggui kru di rumah sakit. Kru itu harus dilarikan ke rumah sakit karena alami gangguan pernafasan,"terangnya.

Kesurupan kedua terjadi di Joglo Wanagama di mana lokasi pesta tarian para hantu dilakukan.

Saat itu para kru dan figuran dalam film tersebut tengah menunggu giliran syuting mereka duduk di dekat Sendang di mana banyak sesajen diletakkan di tempat tersebut.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Curhat Pemeran Hantu Film KKN Di Desa Penari Dibayar 75 Ribu Sampai Kesurupan Tak Boleh Hapus Makeup

#viral #kkndidesapenari #filmkkn #pemeranfilmkkn filmkkndidesapenari

Editor: Tri Hantoro
Sumber: Tribun Sumsel

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved