Terkini Daerah
Fakta Baru Ibu di Semarang Tega Bunuh Anaknya di Hotel, Ternyata Tak Hanya Masalah Utang Pinjol
TRIBUN-VIDEO.COM - Tak sekadar masalah utang pinjaman online atau pinjol, ternyata muncul hal baru.
Inilah yang melatarbelakangi seorang ibu berniat bunuh diri setelah membunuh anaknya.
Perkara ibu bunuh anak yang dilakukan RSS di hotel di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang menemukan fakta baru.
Pemicu RSS nekat mengakhiri hidup dan menghabisi nyawa sang anak tidak hanya menggunakan tabungan suaminya sebesar Rp 38 juta untuk membayar Pinjaman Online.
Ternyata di balik kejadian tersebut RSS menghabiskan saldo deposito milik suaminya yang dikelolanya hingga miliaran Rupiah.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan tambahan terhadap tersangka RSS dan suaminya ditemukan fakta baru.
Motif bunuh diri dan membunuh anaknya tidak hanya perkara terlilit pinjol.
"Ternyata dibalik itu masalah yang lebih besar. Dia (tersangka) dipercaya memegang deposito milik suaminya sebesar Rp 1,25 miliar habis dipakai dari tahun 2019 hingga 2022," ujarnya, Selasa (17/5/2022).
Tersangka takut jika hal tersebut diketahui suaminya. Tersangka terbesit mengakhiri hidupnya dan membunuh anaknya saat pergi ke hotel.
Baca: Motif Lain Ibu di Semarang Bunuh Anak di Hotel, Takut Ketahuan Suami Uang di Rekening Sudah Habis
"Uang itu digunakan tersangka dari tahun 2019 untuk belanja online dan liburan. Liburannya pun bersama keluarga.
Modus yang dia lakukan membohongi suaminya bahwa liburan-liburan yang dilakukan harga promo. Tapi tahunya harga normal dan menggunakan uang deposito itu," jelasnya.
Donny menuturkan uang di deposito merupakan uang selama pernikahan.
Uang itu bersumber dari penghasilannya selama bekerja sebelum menikah dan digabung dari penghasilan suaminya.
"Deposito itu diatasnamakan dia (tersangka). Penarikan setiap bulan ada penarikan. Tapi hingga saat ini dia tidak menunjukan bukti belanjanya," kata dia.
Terkait keterangan utang pinjol yang digunakan temannya berinisial SS masih tetap sama.
Keterangan tersangka tidak berubah bahwa temannya meminjam identitas untuk mengambil utang pinjol.
"Keterangannya masih tetap sama temannya meminjam identitas dia untuk Pinjol. Hingga akhirnya bunga berbunga hingga akhirnya mencapai Rp 38 juta dan menggunakan dana pribadinya untuk membayar pinjol. Saat ini kami sedang mendalami SS," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan Psikologis dengan Rumah Sakit Tugu dan Rumah Sakit Bhayangkara.
Namun tersangka menyampaikan hal tersebut secara sadar dan lancar.
"Kasus itu akan dilimpahkan setelah dilengkapi bukti-bukti pendukung," tandasnya.
Sebelumnya saat konfrensi pers, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menuturkan bocah laki-laki yang dibunuhnya merupakan anak pertamanya.
Peristiwa tersebut berawal adanya permasalahan rumah tangga antara pelaku dengan suaminya.
"Tersangka takut karena menggunakan uang mereka tanpa sepengetahuan suaminya sebanyak Rp 38 juta. Suaminya kaget ketika uang di rekening Rp 39 juta tinggal Rp 1 juta" tuturnya,Rabu (11/5/2022).
Kombes Irwan menuturkan uang yang berada di rekening digunakan tersangka untuk membayar pinjaman online.
Menurut keterangan tersangka, setahun yang lalu temannya berinisial SS menggunakan KTPnya untuk meminjam uang di Pinjaman Online.
Hal tersebut disetujui oleh tersangka.
"Temannya menggunakan KTP tersangka untuk meminjam pinjaman online kurang lebih Rp 12 juta," ujarnya.
Karena identitas pelaku dipinjam, Kata Kapolrestabes, tersangka ditagih. Pinjaman tersebut awalnya Rp 12 juta membengkak
"Karena mendapat tagihan tersangka membayar tagihan itu menggunakan uang tabungan keluarga mereka," ujarnya.
Kejadian itulah, membuat suami tersangka menegur tersangka. Hal ini menyebabkan tersangka kabur dari rumah membawa anaknya ke Hotel.
Baca: Fakta Baru Ibu Bunuh Anak di Hotel Semarang, Takut Diketahui Habiskan Deposito Suaminya
"Tersangka masuk ke hotel pada hari Senin (9/5)," ujarnya.
Menurutnya, tersangka mulai membekap anaknya setelah ditelepon resepsionis hotel keesokan harinya sekitar pukul 13.00.
Saat kejadian korban sedang tidur dengan memegang mainan mobil-mobilan.
Lalu dibekap oleh tersangka hingga meninggal dunia.
"Setelah korban meninggal dunia, pelaku mencoba bunuh diri dengan minum air sabun dan melilitkan lehernya menggunakan handuk yang ada di kamar 229," jelasnya.
Menurutnya saat kejadian resepsionis menghubunginya melalui telepon pukul 12.00. Saat itu pelaku mengangkat telepon dan menjelaskan akan memperpanjang sewa kamarnya.
"Sampai dengan pukul 18.00 tidak ada kabar dari kamar 229.
Maka dari resepsionis hotel berinisiatif mendatangi kamar 229 dan membuka menggunakan kunci cadangan.
Saat itulah saksi melihat korban dan pelaku dalam keadaan terlentang," tutur dia.
Ia menuturkan, dari rekaman cctv hotel tidak ada selain korban dan tersangka masuk ke kamar tersebut.
Patut diduga bahwa tersangkalah yang menghilangkan nyawa anaknya.
Malu Dengan Suami
Kapolrestabes menerangkan tersangka mengajak anaknya bunuh diri karena malu dengan suaminya.
Selama perkawinan tersangka menilai suaminya sangat baik dan tidak pernah marah.
"Selama menikah dengan suaminya dan dikaruniai 2 anak yang pertama berusia 3,7 tahun dan yang kedua berusia 11 bulan tidak pernah marah dan dia (pelaku) merasa bersalah sendiri dan meninggalkan rumah ," ujarnya.
Kombes Irwan menerangkan sejak awal pelaku tidak ada niat menghilangkan nyawa anaknya.
Pelaku baru mengambil jalan pintas bunuh diri setelah suaminya marah dan merasa malu karena menggunakan uang tabungan.
"Dia pergi dari rumah menyewa hotel. Malamnya setelah di hotel membuka-membuka internet. Bagaimana cara bunuh diri. Jadi tidak ada perencanaan sebelumnya," tuturnya.
Ia menuturkan tersangka dijerat pasal 80 ayat c jo pasal 76 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Tersangka diancam hukuman selama maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 3 miliar.
Dihadapan awak media, Rizka membenarkan mengajak anaknya ke hotel untuk kabur dari rumah. Dia baru berpikir untuk bunuh diri sejak berada di kamar hotel.
"Berpikirannya kalau pulang tidak berani pulang. Yaudah niatnya seperti itu," ujarnya.
Menurutnya selama ini tidak pernah mempunyai masalah dengan suaminya.
Masalah itu ketika dia diminta mengembalikan uang tabungan Rp 38 juta untuk membayar tagihan pinjol yang dipinjam temannya.
"Yang pinjam pinjol teman bukan saya," tuturnya.
Menurutnya saat itu suaminya sempat mengusirnya dari rumah. Tapi kenyataannya suaminya tidak jadi mengusirnya.
"Ya dia cuma ngomong kalau lama-lama begini kamu saya usir. Tapi tidak jadi diusir," tuturnya.
Dia membenarkan selama 7 tahun menikah suaminya tidak pernah marah. Baru kejadian uang tabungan untuk bayar tagihan pinjol suaminya marah.
"Selama 7 tahun suami tidak pernah marah-marah baru kejadian ini dia marah," tuturnya.
Ia merasa kalut atas kejadian tersebut dan membuatnya ingin mengakhir hidup. Dirinya ingin mengakhiri hidup bersama anak lelaki sulungnya.
"Saya ingin mati bersama. Tapi saya bisa diselamatkan," tandasnya.(TribunJateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
# pembunuhan # Semarang # anak # utang # pinjol
Baca berita lainnya terkait pembunuhan
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Update Ibu di Semarang Bunuh Anaknya di Hotel, Ternyata Pemicu tak Sekedar Soal Utang Pinjol
Sumber: Tribun Jateng
Viral News
Kondisi Mayat Bidan Diduga Hamil Ditemukan Membusuk di Pulpis, Diduga Korban Pembunuhan
1 hari lalu
Terkini Nasional
GERCEP! DEDI MULYADI Siap Biayai Sekolah Anak-anak Korban Ledakan Garut, Beri Santunan Rp 50 juta
1 hari lalu
Live Update
Setelah Anjlok susai Lebaran, Kini Harga Ayam Potong di Kota Semarang Naik Jadi Rp35.000 per Kg
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.