Putin Sebut Negara Barat Bunuh Diri Ekonomi Buntut Sanksi Rusia, Krisis Pasokan Energi Akan Terjadi

TRIBUN-VIDEO.COM - Negara-negara barat masih terus memberlakukan sanksi kepada Rusia terkait invasinya terhadap Ukraina.

Namun Presiden Rusia Vladimir Putin justru mengatakan sanksi tersebut menjadi tindakan bunuh diri ekonomi bagi negara barat.

Diketahui negara Barat sepakat untuk menghentikan pasokan energi dari Rusia sebagai satu sanksi.

Dikutip dari Aljazeera, Putin mengatakan pejabat-pejabat dari negara Barat tidak membuat keputusan yang dipikirkan secara matang.

Baca: Nasib 265 Tentara Ukraina yang Menyerah di Azovstal Tak Jelas, Rusia: Bisa Diadili atau Dieksekusi

Pasalnya sanksi tersebut justru merugikan bagi negara Barat sendiri.

“Tentu saja, bunuh diri ekonomi seperti itu adalah urusan domestik negara-negara Eropa,” kata Putin.

Eropa akan melihat harga energi yang lebih tinggi dan inflasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari sanski tersebut.

Bahkan Putin mengatakan keputusan tersebut sebagai tindakan kacau yang justru meningkatkan pendapatan minyak dan gas untuk Rusia.

Baca: Pembicaraan Damai Terhenti, Rusia Salahkan Kyiv, Tuding Negosiator Ukraina Dikendalikan AS & Inggris

“Perubahan di pasar minyak bersifat tektonik dan melakukan bisnis seperti biasa, menurut model lama, tampaknya tidak mungkin,” katanya.

“Dalam kondisi baru, penting tidak hanya untuk mengekstrak minyak, tetapi juga untuk membangun seluruh rantai vertikal yang mengarah ke konsumen akhir,” tambahnya.

Sementara Rusia akan membantu meningkatkan logistik serta pemrosesan mendalam hidrokarbon dan memastikan pembayaran dalam mata uang nasional.

Diberitakan sebelumnya, negara Barat memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Rusia.

Sanksi tersebut berlaku sejak Rusia menginvasi Ukraina.

(Tribun-video.com/Aljazeera)

Artikel ini telah tayang di Aljazeera dengan judul, Putin: Europe’s Russia sanctions tantamount to ‘economic suicide’

# Tribun Wow Update # Konflik Rusia Vs Ukraina # krisis energi # rusia ukraina perang # Vladimir Putin # minyak Rusia