Jerman Tuduh Putin Gunakan Energi sebagai 'Senjata' Rusia untuk Lawan Sanksi dari Negara Barat

TRIBUN-VIDEO.COM - Invasi yang terjadi antara Rusia ke Ukraina semakin memanas.

Ditambah seusai Rusia menjatuhkan sanksi pada perusahaan energi Barat.

Kini Jerman menuduh Rusia menggunakan energi sebagai senjata mereka untuk melawan negara-negara Barat.

Baca: Ekspor Gas Rusia Terhambat seusai Ukraina Tutup Rute Transit, Aliran Gas Dilaporkan Turun Seperempat

Dikutip dari VOA Indonesia, tuduhan tersebut dilayangkan oleh Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck pada Kamis (12/5/2022).

Habeck mengatakan bahwa Rusia telah merealisasikan senjata tersebut di beberapa daerah.

"Harus dikatakan bahwa situasinya sedang memuncak, sedemikian rupa sehingga penggunaan energi sebagai senjata sekarang direalisasikan di beberapa daerah," kata Habeck kepada wartawan di Berlin.

Sementara, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sempat melakukan kunjungan ke ibu kota Jerman.

Dalam kesempatan itu, Dmytro Kuleba mengatakan bahwa Rusia telah menunjukkan dirinya sebagai pemasok yang tidak dapat diandalkan.

Baca: Ekspor Gas Rusia Terhambat seusai Ukraina Tutup Rute Transit, Aliran Gas Dilaporkan Turun Seperempat

"Eropa harus menghentikan ketergantungan penuh pada gas Rusia, karena Rusia telah menunjukkan ... Rusia bukan mitra yang bisa diandalkan dan Eropa tidak bisa mengharapkannya," tambahnya.

Sehingga Kuleba mendesak Eropa untuk mengakhiri ketergantungan gas dari Rusia.

Pasalnya tindakan tersebut sama saja membantu membiayai mesin perang milik Moskow.

Sementara Rusia mengatakan akan memberhentikan mengirim gas alam lewat jalur Polandia.

Baca: Kadyrov Sebut Zelensky Relakan Ukraina Jadi Pijakan AS padahal Rusia Baru Kerahkan 1 Persen Kekuatan

Hal tersebut ditujukan untuk membalas sanksi Barat terkait invasinya ke Ukraina. (Tribun-video.com/VOA Indonesia)

Baca juga berita terkait di sini

Aertilel ini telah tayang di VOAIndonesia.com dengan judul Jerman Tuduh Rusia Gunakan Energi sebagai Senjata

# Vladimir Putin # energi # Rusia # Ukraina # sanksi # Tribun Wow Update